12

47.3K 2K 52
                                    

SELAMAT MEMBACA ~




"Lu mau kemana Natan ?" Panggil Wisnu saat Natan berlari keluar.

"Pulang " jawab Natan yang sudah berada di dalam mobilnya.

"Aduh ..."

"Mereka kenapa ? Tingkahnya mencurigakan" tanya Celsy.

"Mereka selalu seperti itu " jawab Wisnu

"Kalau gitu gue duluan, lu mau ikut bareng gue ?" Zidan bertanya kepada Celsy

"Ya ! Rumah kita searah juga kan ?"

"Kalau gitu ayok ! " Ajak Zidan.

Zidan dan Celsy pergi kembali ke rumahnya masing-masing

Wisnu menghela nafas panjang setelah semua temannya tidak ada lagi di sana.

Di waktu yang bersamaan

Natan sudah sampai di rumahnya ia berjalan masuk ke dalam rumah.
Tidak ada orang di sana, kedua orang tuannya masih berada di luar negeri.

Natan naik ke atas menuju kamar Langga. Lelaki itu membuka pintu kamar Langga yang tidak di kunci.

"Langga ,?" Panggil Natan

Mata lentik Natan melihat setiap sudut kamar tersebut tapi sosok Langga tidak ada di sana

Natan mencari Langga di kamarnya tapi, hasilnya tetap sama. Tidak ada siapa-siapa di sana.

"Kemana dia pergi ?"  Gumam Natan gelisah.

Natan merasa bersalah karena menampar Langga hingga Langga pergi meninggalkannya.

Natan hendak pergi mencari ke halaman rumah tapi di luar masih hujan deras.

"Hah ..."

Natan menghela nafas panjang tidak peduli meski hujan masih deras lelaki itu menerobos hujan hingga badannya basah kuyup

"Sial disini juga gak ada. Kemana perginya anak itu ?"

"Ah, gue lihat motornya dulu " Natan berlari ke arah bagasi untuk mengecek motor Langga, sampai di sana Natan tidak melihat  motor Langga yang artinya Langga memang belum pulang.

"Huh " tau gini gue gak ujan- ujanan kan ?" Natan semakin kesal di buatnya.

Ia menatap dirinya sendiri yang sudah basah kuyub,

"Nanggung, mumpung udah basah lanjut aja ujan-ujanan " ucap Natan yang langsung berlari ke belakang rumah sambil menikmati setiap rintik hujan yang membasahi tubuhnya.

"Mumpung hujan, gue nyiram aja kasian nih bunga pasti gak cukup cuma minum air hujan " gumamnya yang langsung mengambil selang.

"Tuan Natan, tidak seharusnya anda hujan-hujanan sambil nyiram bunga"

"Nyiram bunga tugas kami tuan Natan " ucap salah satu anak buah Teguh yang baru saja datang.

"Ah gak apa-apa, saya lagi gabut " ujar Natan sambil melanjutkan kegiatannya.

Bodyguard itu tak bisa berkata lebih lagi, ia membiarkan Natan melakukan kemauannya.
Meski dalam pikirannya dia sedikit bingung karena Natan nyiram bunga saat hujan turun.

Sekitar satu jam lebih Langga datang dan langsung pergi ke belakang karena dia mengetahui kalau Natan hujan-hujanan dari bodyguardnya.

"Natan ?" Panggil Langga

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang