13

45.1K 1.7K 87
                                    

SELAMAT MEMBACA ~



"Panas .. hiks  panas ..."

Langga terbangun karena tangisan dari Natan, lelaki itu menyentuh kening kekasihnya

"Akh! Sial dia demam " gumam Langga

"Sstt .. aku di sini Baby"

"Panas Lang AC nya di nyalahin "

"Iya, ini udah di nyalahin "

"Lu bohong ! Ini masih panas ! " Kesal Natan yang berusaha mencari remote AC.

"Udah Baby, aku gak bohong " ujar Langga

"Hiks panas ..." Rintih Natan

"CK, bagaimana ini ?" Langga melirik jam yang ternyata masih pukul 02:00 pagi.

Langga sangat khawatir mesti dia tau kalau Natan pasti akan demam karena hujan tadi tapi dia tidak menyangka kalau Natan akan seperti ini.

Lelaki itu dengan cepat pergi ke dapur mengambil obat untuk Natan

Tidak lama Langga kembali lagi masuk kedalam kamar membawa obat untuk kekasihnya sekaligus kakaknya itu.

"Minum obat dulu ya " ucap Langga yang otomatis di tolak oleh sang empu.

"Biar gak panas lagi " lanjut Langga meyakinkan Natan tapi meski begitu Natan tetap menolak.

"Gak ada cara lain " gumam Langga yang langsung memasukan obat itu ke mulut Natan dengan mulutnya sendiri.

Natan tidak bisa mengelak dan langsung menelan obat itu.

"Pahit anjing!" Kesal Natan

"Gak pahit kalau dari mulut aku Sayang "

"Sama aja "

"Udah, sekarang tidur ya" pinta Langga dengan nada yang begitu lembut sambil mengelus lembut paha Natan.

Tidak lama Natan tertidur kembali, melihat itu Langga menghela nafas panjang.
Pemuda itu memeluk Natan dan ikut tidur.

***

"Ya Ma, Natan udah mendingan sekarang, panasnya udah turun, Mama jangan  khawatir lagi oke " ucap Langga lewat sambungan ponselnya.

"..."

Tut!!!

Sambungan terputus Langga kemudian  duduk di sofa dengan kepala yang ia senderkan di punggung sofa.

"Hah ..." Langga menghela nafas yang terdengar sangat berat.

Pemuda itu tidak sekolah meski sekarang hari Senin, hal itu terjadi karena Natan  masih demam.

Setelah rasa bosan Langga kembali ke kamar melihat kondisi Natan.

Langga melihat Natan masih tidur, pemuda itu melangkahkan kakinya mendekat ke sisi kiri ranjang.

"Baby ..? " Panggil Langga pelan sambil mengelus rambut Natan dengan lembut.

Natan menggeliat perlahan membuka matanya lalu, menatap Langga yang tersenyum.

"Makan dulu ya, terus minum obat lagi "

"Belum laper " jawab Natan yang kembali menyamankan tidurnya

" Natan ! " Ucap Langga penuh penekanan yang menandakan perintah itu tidak boleh di bantah

"CK " dengan malas Natan bangun, badannya ia senderkan di kepala ranjang.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang