8

53.7K 2.3K 45
                                    

SELAMAT MEMBACA ~


Satu Minggu  telah berlalu ....

"Mama, Natan pergi sekarang " teriak Natan membuat Anis yang berada di dapur menoleh

"Adik kamu di mana ?"

"Gak tau, mungkin masih di kamarnya. "

"Udah ya Ma, temen aku nungguin di depan " Natan langsung pergi tanpa mendengarkan jawaban dari Anis.

Natan sudah sembuh, sudah sekolah seperti biasa. Dan seperti kata Teguh Natan belum di perbolehkan membawa kendaraan seorang diri.

"Lama banget lu " kesal Wisnu yang telah menunggu Natan di luar pagar rumah.

"Sorry gue tadi milih baju "

"Baju sekolah modelnya kek gitu aja, apanya yang harus di pilih sih Nat "

"Lu malar Mulu, belum makan ya "

"Udah ! Ayok naik ! Keburu telat kita."

Natan menaiki motor yang di bawa Wisnu tidak lupa anak itu memakai helm.

Sepasang mata sedang memperhatikan kedua makhluk itu, dengan tatapan yang tidak suka.

"Lu udah buat tugas ? " Tanya Wisnu

"Apaaaaaaa ....???" Teriak Natan

"Lu udah buat tugas ?" Wisnu bertanya kembali dengan suara yang sedikit lebih keras dari sebelumnya.

"Suara lu kebawa angin gue gak dengar " jawab Natan.

Wisnu menghela nafas panjang "LU UDAH BUAT TUGAS??" kali ini Wisnu berteriak dengan keras.

"EMANG ADA TUGAS?" Natan tak mau kalah ia juga berteriak

"ADA!, SEJARAH !"

"ANJING GUE LUPA, GUE BELUM BUAT ! "

"PINTER LU !"

"EMANG LU UDAH BUAT ?" Tanya Natan

"BELUM " jawab Wisnu polos

Natan yang mendengar itu tak segan memukul kepala Wisnu

Bugh !

Motor yang di kendarai Wisnu oleng ke tepi jalan untung saja tidak sampai jatuh.

"Sakit anjing ! Itu bahaya bajingan " kesal wisnu.

"Lu nya aja yang gak bisa bawa motor "

"Ya udah mending lu jalan kaki " kesal Wisnu tak tertahan

"Udah jangan marah, kita harus cepet-cepet ke sekolah, gue mau nyontek tugas ,"

"Nyontek di mana ,?" Tanya Wisnu

"Biasa murid si paling pintar "

"ketua kelas ?"

"Binggo! Makanya buruan !" Titah Natan yang langsung di turuti oleh Wisnu entah kenapa rasa kesal yang di rasakannya tadi hilang begitu saja.

Sesampai di sekolah Wisnu memarkirkan motornya lalu berlari bersama Natan di lorong sekolah menuju kelasnya.

"Ketua kelas yang terhormat, ijinkan saya menyalin tugas yang sudah susah payah anda buat ! Tolong kemurahan hatinya ketua kelas " ucap Natan saat ia sampai di kelas.

Ketua kelas tersebut hanya tersenyum manis melihat tingkah laku dari murid yang sering bermasalah seperti Natan.

Ia langsung memberikan tugasnya ke Natan, dengan perasaan girang bercampur bahagia Natan memeluk ketua kelas tersebut sambil mengucapkan terimakasih.

Adek posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang