"selamat pagii" sapa zee menuruni tangga
"pagii" jawab mereka
"sini adek makan dulu mau mamah ambilin apa" tanya ve
Zee menatap satu persatu lauknya
"zee mau udang" ucap zee
"noo gak boleh dek kamu alergi" ucap gracia membuat zee cemberut
"mamah " ucap zee
"gak boleh, mamah ambilin ayam sama nugget dino tuh, yah dek mamah suapin" ucap ve mau tidak mau zee mengangguk pasrah membiat gracia terkekeh geli.
"udah ayo makan" ucap kinal
****
"KAMU ANAK GAK BERGUNA" bentak nina menunjuk zee yang menunduk.
Tiba-tiba datang gracia diikuti olla dan teman zee yang lain.
"LO bilang adek gw apa? " tanya gracia datar
"LO BILANG ADEK GW APA HAH!! " ucap gracia berteriak
"DIA EMANG ANAK GK BERGUNA, BEBAN ORANG TUA" bentak nina sambil berteriak
PLAKK PLAK
gracia menampar pipi nina dua kali membuat nina terjatuh kelantai sambil memegang pipinya.
"hiks..hiks cici..hiks udah..takut hiks.." tangis zee pecah sambil memeluk pinggang sang kakak.
Gracia membuang nafas kasar memalingkan wajahnya kemudian menatap nina tajam.
"urusan kita belum selesai, lo jangan coba-coba lari dari gw" ucap gracia sambil menunjuk tepat di wajah nina membuat yang empu diam tak berkutik.
Gracia mengambil tas zee, menggendong zee membawanya pulang, kali ini dia tak peduli dengan siapa-siapa lagi yang paling penting keadaan adiknya.
"olla cici pulang yah titip absen zee ya bilang aja sakit" ucap gracia
"siap ci" ucap olla
Graciapun pergi dengan mobilnya menuju rumah.
Sesampainya dirumah gracia masih tetap menggendong zee dan membawanya kekamar.
"ge kenapa" tanya ve mendekati tempat tidur zee.
"mah nanti panggil psikolog ya aku takut adek kenapa-kenapa" ucap gracia sendu sambil menatap zee yang tengah tertidur.
"iyaa nak nanti mamah panggilin psikolog, sekarang mamah boleh dengar ceritanya" tanya ve menatap gracia sambil tersenyum.
"tadi ada siswa yang namanya nina sama temennya, dia bully zee dia bilang zee anak gak berguna" ucap gracia menunduk.
Kemudian gracia menatap ve.
"mah aku ta-takut.. A-aku gak bisa j-jaga adek" ucap gracia terbata-bata
"syuuttt.. Gak sayang sini peluk mamah" ucap ve membawa gracia kepelukannya.
"mamah yakin cici bisa jaga adek, buktinya adek masih disini..kamu jangan takut yah nanti mamah panggil psikolog okey? Jangan takut sayang" ucap ve mencium kepala gracia lalu melepaskan pelukannya.
"mamah peluk adek dulu yah" ucap ve di angguki gracia.
Ve tersenyum lalu membaringkan tubuhnya disamping zee.
"adek anak kuat yah sayang..sehat-sehat ya nak" ucap ve sambil mengusap pipi zee
Kini zee di ajak bicara sama dokter psikolog, sebut saja namanya rona dokter psikolog terkenal di jakarta dan memang sudah menjadi kepercayaan ve untuk menyembuhkan anaknya.
Anna mengajak zee bermain dan bernyanyi, dia juga membawa sedikit mainan dan alat musik untuk zee bermain dengannya.
"ayo kita tos" ucap rona mengajak zee tos, anak itu bersemangat ber tos kepada rona.
"sekarang zee mau nyanyi apa" tanya rona lembut.
Zee terdiam dia berfikir mencari lagu untuknya.
"balonku" serunya sambil mengangkat tangan ke atas.
Ve dan gravia tersenyum melihat interaksi rona dan zee, mereka duduk bersama di lantai namun sedikit berjarak.
"okey kita nyanyi sama-sama yaah, ayo " ucap dokter rona sambil memainkan alat musik piano kecil namun bernada.
Balonku ada lima
Rupa rupa warnanya
Hijau kuning kelabu
Merah muda dan biruuMeletus balon hijauu
Dokter rona berhenti menyanyi menatap zee tersenyum
"DORR" ucap zee sedikit berteriak
Membuat rona tertawa, ve dam graciapun sama.
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal em"empat" sahut zee
"ku pegang erat erat" ucap rona dan zee
"yeeey zee pintar ayo tos lagi" ucap rona mengarahkan telapak Tangannya dan zee bertos.
"sini zee mau main apa lagi, dokter punya banyak mainan" ucap rona mengeluarkan mainan didalam tas
Zee mendekati rona lalu dia mengambil drum, rona melihat itu memberikan stiknya kepada zee.
Fug dug dug
Zee memukul grup tersebut
Rona tersenyum lalu menatap ve dan gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku akan menjagamu selalu ( Grezee)
Random" jangan tinggalin aku.. " " gk akan zoy.. "