Malam hari dirumah gracia tengah di pusing oleh zee yang sedari tadi mendiaminya, kini gracia sedang menggoreng nugget dino kesukaan adiknya itu.
Dia berjalan mendekati zee yang duduk di sofa sambil menonton tv.
"zee.. Ini makan dulu cici udah masak nugget kesukaan zoya" ucap gracia sambil menyimpan piring di meja depannya.
Gracia menatap zee dari samping sambil mengusap surai rambutnya dengan lembut.
"dek..makan dulu yah cici ga mau kamu sakit lagi setelah makan cici akan jelasin semuanya" ucap gracia sambil mengusap kepala zee.
Zee hanya diam seakan tak peduli, gracia hanya menghela nafas lalu mengambil piringnya.
"sini cici suapin aaa" ucap gracia menyuapi zee
Zee menurut menerima suapan gracia sambil menonton, dia tak mau menatap wajah cicinya.
10 menit berlalu gracia tersenyum saat melihat zee makan habis, dia menyimpan piring kotor terlebih dahulu ke dapur lalu kembali duduk disamping zee.
"zee..cici minta maaf" ucap gracia menatap zee sendu
Zee menatap cicinya dengan mata berkaca-kaca
"kenapa? Kenapa cici bohongin zee, kenapa cici bohong hiks..selama ini hiks..cici ada anak lain lagi cici sembunyikan dari aku hiks.." ucap zee menggebu-gebu sambil menangis.
Gracia mendengar itu menatap zee dengan tatapan sedih
"zee-"
"ini alasan cici suka lembur dan selalu pulang malam hiks..karena anak itu ci? Hiks..hiks.."
"zee..bukan salah dia, dia masih kecil" ucap gracia sambil berusaha memegang tangan zee namun zee menolak memundurkan tubuhnya.
Zee terkekeh mendengarnya
"terus? Aku harus kasian gitu sama dia? " ucap zee menatap gracia kecewa.
"dia juga lagi sakit zee..cici nemuin dia di tepi jalan dengan tubuh yang kurus" ucap gracia
Zee hanya diam menatap gracia tajam dengan nafas memburu
"zee...cici minta maaf untuk itu..maafin cici udah bohongin kamu" ucap gracia
"udahlah aku emang ga penting urus aja tuh anak kecil" ucap zee sambil merebahkan dirinya disofa.
Gracia duduk dibawah menatap zee sendu, dia mengusap pelan pipi zee lalu beranjak menuju kamar untuk mengambil selimut lalu kembali menggendong zee dan menutupi seluruh badan zee kemudian menuju kamar
"mau susu ga hm? " tanya gracia lembut
Zee hanya menggelengkan kepalanya
Gracia tersenyum tipis lalu menuju toilet, zee baring membelakangi gracia.
Cklek
"dek..nyusu yuk kamu belum minum dari sore" ucap gracia sambil merebahkan dirinya dikasur samping zee.
Zee hanya diam tak bergerak, dia kesal mengingat itu, gracia yang melihatnya hanya terdiam lalu mengangkat zee kepangkuannya walau anak itu memberontak tapi gracia tetap menahannya.
"dek..udah diem yah sini susu dulu" ucap gracia sambil mengusap pipi zee lembut, memasukkan nipplenya kemulut zee.
Zee langsung diam sambil menatap gracia, dia tersenyum melihat adiknya menurut.
"kamu mau tau ga? Siapa orang yang paling cici sayang " ucap gracia sambil terus mengusap pipi zee.
"dia adalah kamu, kamu adik cici yang paling cici sayang, yang buat cici tersenyum yang paling bikin cici gemes" ucap gracia sambil tersenyum
"zee satu-satunya orang yang paling cici sayang cici ga akan lupain kamu dan cici ga akan tinggalin kamu sendiri" ucap gracia dengan mata berkaca-kaca.
"maafin cici yah..maafin cici buat kamu kecewa dan terluka, besok cici usahain buat cari orang yang bisa bantu cici rawat anak itu" ucap gracia sambil setia mengusap pipi zee lembut.
"zee maafin cici gak hm? " ucap gracia
Zee hanya mengangguk karena dia juga merasa sedih melihat gracia seperti ini.
Gracia tersenyum mencium kening zee lama lalu kembali menatap adiknya.
"bobo yah sayang..sekali lagi maafin cici" ucap gracia mencium kedua pipi zee lalu membaringkan zee dikasur.
Mengusap kepalanya dan menepuk pantat zee pelan agar dia tertidur.
Gracia terus memandang wajah tenang adiknya saat tidur.
"apa aku minta tolong dokter rona ya" gumam gracia
KAMU SEDANG MEMBACA
aku akan menjagamu selalu ( Grezee)
Random" jangan tinggalin aku.. " " gk akan zoy.. "