Chapter 4 : just fine (1)

1.1K 95 2
                                    

Hembusan angin menerpa wajah atherio yang sedang bersantai di balkon kamar nya dengan secangkir susu coklat panas.

Percaya tidak percaya atherio saat ini masih dalam keadaan linglung karna transmigrasi yang tiba tiba, ia kelihatan tenang di depan, tapi sebenarnya kepala nya cukup berkecamuk hebat di belakang.

Pertanyaan pertanyaan mulai memenuhi rongga otak nya, tapi ia akui ia cukup senang bertransmigrasi, karna akhirnya ia bisa pergi dari tempat terkutuk yang bernama akhir dunia.

Atherio lalu menghabiskan susu coklat nya dan berjalan keluar dari kamar nya.

Hari pertama di dunia baru harus nya diisi dengan jalan jalan santai.

"Aku mau keluar."

Atherio berucap singkat pada ran yang entah bagaimana selalu saja berjaga di sekeliling atherio.

"Keluar? Anda yakin ingin keluar? Anda benar benar mengatakan keluar?"

Ran tercengang dan mengatakan hal yang sama berulang kali.

Atherio mengangguk ia bahkan sudah mulai bersiap sendiri.

Ran tertegun.

"Em...Tuan muda anda... saya akan mengurus nya."

Ran yang berkata tak selesai secara tiba tiba, lalu mengangguk seolah olah dirinya mengerti dan segera mengurus izin nya.

Atherio memandang nya sedikit heran dan bersiap dengan cepat.

Ran memberitahukan keinginan atherio pada ibu tiri yang sekarang adalah nyonya duchess.

"Dia mengatakan akan keluar?"

Nyonya benia sang duchess bertanya dengan heran atas laporan Ran.

"Benar nyonya, jadi kami akan membawa kereta kuda dan beberapa pengawal."

Ran memberitahukan keperluan mereka.

Nyonya benia menghela nafas berat.

"Bilang pada nya untuk mencoba tidak terlalu lelah, dan bawa lebih banyak pengawal."

Ran mengangguk dengan tatapan enggan.

"Saya akan berusaha tapi saya tidak menjamin nya, kita semua tau tuan muda keras kepala."

Benia mengangguk tanda setuju, tak akan menyalahkan Ran jika ada kesalahan.

"Untuk menghindari kejadian terakhir kali, tuan muda anda harus membawa lebih banyak pengawal saat ini, anda juga di larang untuk pergi terlalu jauh, dan anda di haruskan melapor untuk semua kegiatan yang anda ingin lakukan."

Atherio mengangkat satu alis nya berkedip mendengar pesanan Ran yang cukup banyak dan mengatur.

Dia hanya berjalan jalan bukan ingin menjarah sesuatu tak harus banyak peraturan yang muncul.

Atherio malas berdebat jadi hanya mengangguk saja.

"Terserah kau mengurusnya tapi jangan halangi aku saat melakukan sesuatu. "

Atherio melambai dan menambahkan syarat nya sendiri.

Ran sedikit tertegun, untuk alasan yang tak jelas atherio dengan sangat mudah menerima persyaratan dan peraturan yang akan di tentang nya dengan keras terakhir kali.

Persiapan nya cukup cepat dan sore hari, atherio bersama ran dan belasan prajurit berangkat ke kota.

Jarak Mansion duke ke kota utama hanya sekitar dua puluh menit perjalanan dengan kereta kuda berkecepatan sedang.

Duke awal nya tinggal di ibu kota kerajaan, menetap disana dan memiliki wilayah luas yang di urus di sana, tapi karna kasus pemberontakan raja mengambil wilayah nya dan mengusir nya ke pinggiran kerajaan.

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang