chapter 31 warisan

340 46 1
                                    

Berhari hari berlalu dengan tenang.

Kegiatan atherio selalu sama akhir akhir ini.

Bergulat dengan kertas dan kertas lalu memantau seluruh pekerjaan yang menumpuk di mana mana.

Memeriksa asosiasi.

Memeriksa perdagangan.

Memeriksa barang yang di jual dan di beli.

Memeriksa kerajinan.

Memeriksa stok uang makanan pakaian dan lain nya.

Juga memeriksa perkembangan individual dari setiap masing masing prajurit hingga penyihir bahkan para kriminal.

Dan memeriksa latihan menjadi akhir dari pekerjaan atherio sehari hari.

"Kwuakkk!"

"Arghh!"

"Hiyyaaa!"

Atherio berdiri bersandar di sebuah tiang di sekitar tempat pelatihan dan melihat pelatihan yang begitu bersemangat.

Teriakan teriakan para prajurit terdengar dan bunyi gedebuk akan mengikuti setelah teriakan.

Di antara banyak nya prajurit yang jatuh bangun hanya satu orang yang tak tumbang dari tempat nya.

"Maafkan aku tapi itu tidak cukup!"

"Anda akan mengalahkan ku setelah anda memiliki kekuatan yang cukup."

"Ahahah terima kasih pujian nya."

Itu Hugo.

Dia tertawa, tersenyum dan memiliki wajah polos nya tapi tangan nya bergerak cepat dan menjatuhkan setiap prajurit yang datang pada nya dengan sekali dua kali ayunan di dari senjata kayu di tangan nya.

Teriakan prajurit sebenarnya bukan teriakan semangat tapi teriakan frustasi.

Hugo terlihat seperti anak sombong yang memamerkan kekuatan absolut nya di hadapan par prajurit.

"Tuan muda, semua prajurit mengalami kenaikan signifikan setelah tuan Hugo mulai mengajar latihan dengan mereka, ini ada beberapa prajurit yang naik tingkat kembali setelah berlatih."

Wakil dari rolex, seorang prajurit bernama dayton muncul dan memberikan kertas catatan kemampuan para prajurit kepada nya.

Atherio melihat nya lalu mengangguk dan mengembalikan nya kepada dayton.

Hugo tak hanya melakukan pelatihan terhadap para prajurit ia juga melakukan banyak hal yang di anggap kejam oleh para prajurit tapi itu memiliki hasil yang mana kemampuan prajurit selalu naik setiap sesi latihan nya yang mana walaupun para prajurit penuh dengan keluhan dan makian mereka tetap berlatih tanpa bolos.

"Maaf? Kalian bersembunyi? "

"Apa kalian ingin lari."

"Jangan lari, ayo latihan jika kalian lari kalian akan di hukum dengan berat."

Alasan sebenarnya karna Hugo tak melepaskan satu orang pun, hingga ke ujung kota ia akan mendapatkan prajurit yang mencoba lari.

Dan setiap ia menemukan yang kabur pelatihan nya malah semakin berat..

Terpaksa para prajurit harus menahan pelatihan untuk saat ini dari pada pelatihan yang lebih berat nanti.

Aha...

Atherio tertawa datar, ia seperti melihat seseorang yang diingat nya.

"Ah..tuan muda apa anda ingin bergabung! Haha ayo bergabung."

Hugo melambai ke arah atherio dengan senyuman yang lebar, bahkan tanpa tangan nya berhenti bergerak untuk memukul para prajurit.

Atherio membeku, ia sebenarnya tak ingin mengikuti latihan yang berat seperti itu tapi beberapa hari terakhir Hugo seperti kesurupan.

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang