menjadi pemimpin wilayah terlarang

89 pedang kematian (1)

"ukhhh!"

Albert menutup hidung nya dan mengeluh keras.

"Bau sekali!"

Teriak nya sambil menggosok hidung nya.

"Hm...asap ini memang menjijikkan."

Atherio juga menutup hidung nya tapi reaksi nya tidak sekuat Albert.

"Aarrghgh?"

Mereka berdua lalu menoleh, asap yang menyebar perlahan lahan menghilang dan.

Menyisakan mereka berdua dengan si cakar.

Hanya bertiga.

Albert dan atherio tidak bereaksi melihat keadaan yang kosong tapi si cakar sangat kebingungan ia berkali kali memutar kepala nya mencari satu kehidupan Selain mereka.

"Ahahah! Apa kau terkejut?"

Albert tertawa mendekat ke arah si cakar sambil mengusap rambut nya.

Si cakar menyernyit ia dengan paksa mengembalikan wajah asli nya gigi nya yang bertaring menghilang dan ia berteriak ke arah atherio dan Albert.

"Kalian! Kemana semua orang telan pergi! Apa yang telah kalian lakukan."

Albert tertawa sangat keras karna pertanyaan itu.

"Atherio aku suka rencana mu, lihat berapa bodoh nya dia terkejut terheran karna tak percaya kita melakukan teleportasi di saat saat ia meledakkan tempat ini dengan bahan menjijikkan itu."

Albert tak berbicara pada si cakar tapi Kata kata nya pada atherio cukup menjelaskan hal yang terjadi.

"Teleportasi? Bagaimana ada teleportasi seperti itu dalam sekejap!"

Si cakar tidak terima karna ia dikalahkan dengan telak.

"Itu mungkin saja, kau tau sihir itu sangat luas kuat dan bebas tentu saja jika ada sihir teleportasi maka menteleportasi banyak orang itu mungkin bukan mustahil."

Atherio membalas dengan senyuman.

Melihat dua orang di depan nya tertawa dengan santai nya di cakar tau ia sejak awal telah di mainkan.

Tentang zalena yang tiba tiba kehilangan jantung matahari, tentang ia yang di paksa berubah hingga ia menghancurkan ramuan tanpa berdampak pada sasaran orang orang yang telah berteportasi dalam sekejap.

Ia di permainkan dan sejak awal ia menginjak kaki di tempat itu ia telah kalah.

"Kau! Kau! Kalian menghirup asap itu, cairan itu kenapa kalian baik baik saja!"

Yah selain ia yang telah terjebak di sebuah permainan yang sudah pasti ia kalah ada banyak hal yang membuat si cakar bingung terutama mereka berdua yang tak terganggu sedikit pun dengan cairan zombie.

Padahal cairan itu akan mengikis otak siapa saja yang menghirup asap atau pun meminum cairan nya.

"Penasaran?"

Albert mengusap rambut nya dan rambut emas nya perlahan berubah menjadi warna hitam pekat, kulit Langsat nya berubah menjadi putih pucat dan lalu mata kuning bercahaya nya berubah menjadi merah dan dua taring muncul di antara mulut nya.

"Hahaha! Kau pikir hanya kau yang bisa berubah, lihat perubahan ku lebih tempat dari milik mu, ahahahaa!"

Albert tertawa dengan sangat puas dengan penampilan vampir nya.

"Makanan ku adalah darah dan tubuh ku secara otomatis akan mengeluarkan sesuatu selain darah yang masuk ke tubuh ku, cairan mudah seperti ini, asap payah yang bau seperti itu mempengaruhi ku ahahaha tidak mungkin, aku kenal terhadap hal hal seperti itu."