"thero apa hernick mengajari mu menggunakan sihir hitam!"
Deon berkata dengan tajam dan ada amarah mengkilat muncul di mata nya.
Amarah itu tidak tertuju pada atherio tali atherio merasa amarah dalam dirinya naik karna merasakan perasaan itu dan itu membuat atherio mual.
"Cepat katakan apa hernick mengajari mu."
Deon mendesak atherio dan atherio menyernyit karna sakit kepala.
"Aku tidak belajar dari ayah ku dia tak pernah mengajari ku apapun."
Karna geram dan sakit kepala atherio membalas dengan nada dingin dan tajam yang sama dengan Deon.
Amarah di mata Deon hilang di gantikan keterkejutan.
"Thero..Apa kau mempelajari nya sendiri"
Deon lalu berkata dengan hati hati lambat dan nada yang sangat pelan.
Atheiro tidak tau.
Sejak pertama menduduki tubuh ini dan membaca tulisan di novel tidak tertulis kapan atherio belajar tapi ia bisa menggunakan nya, saat atherio pertama kali mengetahui dan menggunakan mana hitam ia juga sudah terasa mahir itu artinya sebelum Lee mou ran masuk ke tubuh nya atherio sudah mempelajari nya tapi memang Hernick ayah nya tidak pernah sekalipun mengajari nya apapun.
"Aku tidak tau, aku bisa sendiri."
Karna tak ingin memikirkan lebih jauh atheiro berkata jujur.
Deon menutup mata nya setelah mendengar itu, kemarahan kembali muncul tapi sekarang kemarahan itu muncul bersama ketidakberdayaan.
Deon menghantamkan tangan nya ke sisi pagar balkon hingga pagar itu bergetar dan retakan terlihat.
"Susah payah untuk dijaga pada akhirnya darah tidak bisa membohongi siapapun, aku gagal."
Deon meletakkan dua tangan nya di depan wajah nya dan terlihat sangat frustasi sambil bergumam tidak karuan.
Atherio tak ingin memperdulikan nya jadi ia hanya mengurus dahi nya yang mulai bengkak dan juga mencari semacam salep atau obat di kantong penyimpanan nya.
"Thero apa kau mendapatkan pedang ibu mu?"
Deon setelah puas berbicara tidak karuan berhenti dalam beberapa detik lalu bertanya kepada atherio dengan tatapan serius.
Atherio mengangguk agar segera cepat menyelesaikan perbincangan dengan kakek nya ini.
"Apa kau juga mendapatkan anting itu dari ibu mu."
Deon lalu menunjuk telinga atherio yang hinggap satu anting di sana.
Atherio mengangguk.
Deon lalu menarik nafas dan menghembuskan nya perlahan.
"Setidak nya menantu ku pintar."
Ucap nya terasa sedikit lega.
"Bisa ku lihat pedang nya?"
Deon lalu bertanya lagi.
Atherio tak menjawab tapi tangan nya bergerak dan mengeluarkan kalung dari leher nya dan menunjukkan miniatur pedang yang ada disana.
"Dia bilang ini pedang nya."
Atherio melihat wajah deon yang retak jadi ia mengatakan itu.
"Ini tersegel."
Deon mengangguk sambil berbicara ia semakin tertekan.
Atherio melihat ke arah miniatur pedang itu lalu bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
menjadi pemimpin wilayah terlarang
Fantasy[Become the Leader of the Forbidden Area] Aku mengalami serangkaian kejadian ajaib. Dari dunia yang telah mengalami kiamat, tempat persembunyian indah di tengah tengah reruntuhan, cerita novel yang membuat ku dengan mudah beristirahat, dan transmigr...