Chapter 7 : just fine (4)

569 63 1
                                    

Lee mou ran membuka mata nya dan ia kembali berada di tubuh atherio, langit langit kamar mewah dan sinar matahari di balik gorden jendela menjadi pemandangan yang di lihat nya.

Lee mou ran adalah atherio dan dia masih di dunia baru.

"Hm...ayo mencoba untuk membuat ini menjadi hidup baru, tak ada rugi nya."

Atheruo berucap sambil menegangkan tubuh nya, tapi ia tiba tiba merasakan kaki nya kaku.

Menoleh, ia mendapati benia sedang berbaring setengah badan di kaki nya, dan dengan rambut panjang nya yang terlihat kusut, atherio bisa melihat wajah nya yang kusam dan hitam, ia pasti kurang tidur.

Atherio tau berkat pemyakit mental nya, atherio tak akan heran jika ia tiba tiba berjalan sambil tidur, penyakit mental memang tak bisa di prediksi.

Melihat benia tidur dengan nyenyak atherio tak membangunkan nya, hanya diam diam menatap jendela, sambil mengingat percakapan nya dengan atherio yang asli.

"Apakah sekarang aku resmi menjadi bocah."

Atherio diam diam bergumam.

Tak lama pintu kamar nya terbuka, dan menunjukkan ran yang tengah membawa senampan makanan.

Atherio memandang nya dan menaruh jari telunjuk nya di depan bibir nya, sambil melirik ke arah benia yang tidur nyenyak, memberi petunjuk pada ran untuk tidak mengganggu.

Ran mengangguk, berjalan dengan langkah ringan, dan menaruh nampak makanan di atas meja samping ranjang.

"Anda melewatkan makan pagi."

Ran berucap dengan suara kecil, atherio mengangguk dan ran diam diam pamit pergi.

Atherio menunggu beberapa jam, hingga benia bergerak merasa tidak nyaman dan mulai menggeliat untuk bangun.

Benia lalu perlahan lahan membuka mata nya, doa menggeliat lalu tersentak, dan segera mengarahkan pandangan nya pada atherio.

Atherio tersenyum sopan pada nya.

"Selamat siang."

Sapa nya santai.

Benia segera duduk dengan tegak,
Dan memandang atherio lalu memandang ke arah jendela dan sinar matahari yang sudah terang.

"Jam berapa ini?"

Benia terkejut bertanya dengan rambut kusut.

Atherio menggeleng tanda tidak tau.

"Ugh... ini pasti sudah sangat siang."

Benia bergumam meluruskan rambut nya yang kusut.

Atherio mengangguk angguk setuju.

"Maafkan aku, aku terlalu lelah."

Benia tersenyum malu, dan atherio membalas dengan senyum sopan.

"Apa aku mengganggu mu? Aku menghalangi mu? Kenapa tidak membangunkan ku."

Benia memandang kaki atherio yang telah digunakan nya sepanjang ia tidur.

Atherio melambai dan menggeleng.

"Tak ada masalah."

Ucap nya santai.

"Ugh... kaki mu pasti keram, aku akan mencuci muka dan merapikan diri lebih dulu dan kembali lagi untuk memijitnya ."

Benia lalu lekas lekas berdiri dan berjalan cepat ke pintu, tapi berhenti di tengah tengah dan kembali ke atherio.

"Em... hari ini lebih baik di rumah saja, a-aku .. em.. istirahat dulu, hari ini jangan keluar rumah, tadi malam em.. itu.. kau sedikit tidak sehat jadi hari ini istirahat dulu."

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang