chapter 49 ibu kota (2)

227 30 0
                                    

"eh? Apa kau mengenal ku!"

Hugo memanggil Lucia langsung di hadapan nya yang berarti Hugo mengenali Lucia tapi Lucia tidak mengenali Hugo.

Atherio lalu melihat kecanggungan Hugo bingung tak dapat berbicara cepat.

"Itu... sebenarnya."

Hugo pasti mengenal Lucia dari kehidupan sebelum nya dan atherio mengenal nya sebagai pameran pendukung di dalam novel tak ada dari kedua nya bisa mengatakan hal hal seperti ini adalah sebuah buku dan aku terlahir kembali dengan mudah.

"Ah..kau seperti nya pernah mengunjungi menara sihir kan, ah..bagus lah! Dengan mu aku bisa menunjukkan bukti lebih aku orang dari menara penyihir!"

Lucia tak keberatan dengan orang tak di kenal nya mengenali nya karna menara sihir selalu di kunjungi ribuan orang dan berbagai macam kalangan Lucia sendiri adalah salah satu murid penyihir yang paling banyak bersosialisasi jadi tentu ia tak bisa mengingat siapa saja orang orang yang pernah ia temui، tapi yang bertemu dengan nya pasti mengingat nya karna ia salah satu yang terkenal dari menara sihir.

Hugo menggaruk kepala nya tak bisa menjelaskan apapun dan hanya mengikuti keadaan yang terus berjalan ia tak berniat menjelaskan dan tak berniat membenarkan kesalahpahaman.

Dan Hugo lalu memandang ke arah atherio dengan tatapan sulit di jelaskan.

Atherio melirik ke arah ran lalu memandang token bangsawan di Tangan nya.

"Ran berikan itu pada Hugo!"

Atherio lalu menunjuk benda di tangan ran, ran mengikuti arah tunjukan atherio lalu mengangkat token di tangan nya.

"Ini?"

Atherio mengangguk.

Ran tak menolak mendekati Hugo dan menyerahkan token nya.

"Hugo! kau, berikan pada penjaga cepat, ayo masuk."

Hugo menatap ke arah ran lalu menatap ke arah atherio.

Maksud nya sudah jelas, itu terserah dia.

Mudah sekali menebak nya Hugo pastinya akan berbicara entah bagaimana dengan Lucia dan mungkin ia akan mengajak nya dan lain lain nya toh mereka sudah mengenal di beberapa kehidupan Hugo, lagi pula Hugo adalah protagonis nya ia akan menyeret orang orang ke sekeliling nya pasti nya.

"Dia orang yang ku kenal."

Hugo mengatakan itu pada atherio padahal atherio sudah tau dari awal dan walaupun ia tidak tau jelas sekali sejak tadi Hugo mengenal nya.

Hugo pasti tidak ingin mengatakan ia adalah seorang pengembara kehidupan untuk saat ini jadi atherio hanya mengangguk tidak bertanya juga tidak penasaran.

Akhirnya atherio masuk kota bersama dengan Lucia.

Memasuki ibu kota atherio mau tidak mau berdecak kagum, ibu kota bahkan keindahan nya tidak bisa di bandingkan dengan satu pun kota kota yang telah ia lewati bahkan leatrick terlihat seperti desa miskin jika di bandingkan.

Kota Harlafia yang gemerlapan pun tidak ada seperempat dari ibu kota.

Bangunan tinggi ada di mana mana, pakaian pakaian adalah keluaran terbaru dengan model yang sangat cantik dan indah, kios kios penjual sangat rapi dan terlihat menggiyurkan di mana mana.

Atherio harus berdecak kagum dengan keindahan nya.

Di ibu kota tidak di perbolehkan untuk menggunakan kereta kuda jadi atherio dan lain nya harus melanjutkan berjalan kaki untuk masuk ke dalam ibu kota.

"Ah...akhirnya!"

Lucia berseru gembira melihat ke dalam pemandangan di ibu kota.

"Terima kasih, berkat kalian aku bisa masuk, ah! Aku harus menemukan teman ku terima kasih banyak."

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang