menjadi pemimpin wilayah terlarang

chapter 79 rahasia warisan (1)

"nikmati acara nya dan putri ku akan memandu kalian untuk bersenang senang."

Raja telah menyelesaikan seluruh acara nya dan acara terakhir di serahkan pada putri nya yang mana menjadi acara ulang tahun sang putri.

Agar membuat leluasa seluruh kalangan anak muda bangsawan raja berdiri bersama istri istri nya dan para bangsawan  orang dewasa lain nya untuk ke gedung lain dan membiarkan anak anak berpesta di aula ini.

Atherio dan ran termasuk anak anak jadi mereka tetap di aula.

Putri zalena yang berulang tahun memulai pesta nya dan membiarkan seluruh tamu menikmati perjamuan dansa dan lain nya.

Atherio tidak tertarik berdansa juga tidak tertarik menemui bangsawan lain jadi ia mundur bersama rah mencari pojokan tidak ramai, tapi atherio tidak bisa melakukan sebelum ia melangkah kan kaki ia bisa melihat di depan nya laki laki yang tersenyum menawan menuju ke arah nya.

"Aku kira aku akan memenangkan sesuatu di pertemuan kita selanjutnya tak menyangka kita akan seri."

Itu Albert yang memiliki rambut kuning dengan mata yang sama.

"Haruskan aku memberi hormat?"

Atherio membalas dengan alis terangkat.

Ran sudah buru buru menunduk tapi ia terkejut melihat tuan nya malah bertanya.

"Tuan muda!"

Jadi ran menarik lengan atherio mempertanyakan pertanyaan bodoh macam apa yang keluar dari mulut atherio, ran berwajah pucat ia takut.

"Ini tempat resmi jadi harus."

Albert membalas, ran menarik nafas lega ia berpikir Albert akan menyebut mereka lancang untung nya pangeran terlihat tidak memperdulikan kebodohan tuan nya mengatakan hal yang bodoh.

"Pangeran matahari yang bersinar paling terang menerangi seluruh kerajaan menjadikan kerajaan makmur sejahtera hingga malam malam yang dingin dan gelap pun tidak ada, saya orang yang selalu di lindungi oleh cahaya matahari pangeran memberi hormat terbesar kepada pangeran yang telah memberikan cahaya di siang dan malam."

Ran tercengang, dan Albert memasang wajah malu.

"Tuan muda kapan anda sepuitits ini?"

Ran berceletuk.

"Kau punya mulut yang bagus."

Albert membalas dengan ujung bibir yang berkedut.

"Matahari paling terang telah memuji mulut ku, saya menerima itu dengan sangat bahagia."

Atherio membalas dengan tawa tertahan.

Albert menyipit ia tertantang.

"Bangsawan dari ujung negara memang benar benar sangat bagus, jauh jauh ke ibu kota melewati berbagai rintangan dan kesusahan untuk mengembalikan nama yang mulai rapuh dari bertahun tahun yang lalu sungguh sangat mengharukan dan pahlawan."

Kali ini wajah atherio yang berkedut.

"Itu bukan masalah besar."

"Hah, bagaimana mungkin, seorang bangsawan yang sangat mencintai gelar dari nama dan kedudukan nya dan melakukan apapun untuk mendapatkan nya bahkan harus dengan mengorbankan seluruh nyawa nya itu harus di akui oleh seluruh kerajaan jika kau mau aku akan menyuruh seseorang untuk menuliskan nya menjadi sebuah novel perjalanan pahlawan dari ujung kerajaan bagainana menurutmu."

Alis atherio mengerut dan wajah nya menjadi aneh.

"Saya kembalikan pujian kepada anda anda benar benar beulut yang sangat manis pangeran ku jika mulut ku manis maka mulut anda adalah gula dan madu, diabetes."