menjadi pemimpin wilayah terlarang

chapter 62 mansion (5)

"tuan tolong !"

"Aku akan melakukan apapun, ku mohon tolong keluarga ku."

Manusia elang itu menangis.

"Zarry!"

Hugo dan Lucia melihat zarry yang berlutut dan segera menghampiri nya menyuruhnya untuk tidak langsung berlutut seperti itu karna ia masih lemah.

Zarry tak berniat bangun tapi kepala nya terangkat dan menatap atherio dengan mata penuh harapan.

Atherio berpikir aneh seketika.

Bukankah Hugo yang harusnya dimintai tolong oleh nya? Kenapa malah dia?, Hugo protagonis nya dan ia punya sebuah halo protagonis yang akan menyelamatkan nya disaat genting jadi harusnya ia meminta pada hugo yang menyelamatkan nya lebih dulu bukan meminta pada nya yang menyelamatkan nya di akhir.

Ini agak aneh.

"Tuan!"

Hugo dan Lucia yang menyuruh nya bangun lalu juga menatap ke arah atherio yang masih berpikir dengan wajah aneh.

"Thero tolong."

Hugo berkata dan melihat atherio dengan tatapan yang sama dengan zarry bahkan Lucia juga mulai membuat ekspresi yang sama.

Atherio menyernyit lalu mengusap wajah nya.

"Baik baik lah, jadi kalian bertiga bangun dan duduk dengan baik disana."

Atherio melambai pada mereka dan menunjuk sofa yang empuk dari pada lantai yang dingin.

Mereka bertiga berdiri dan segera duduk Kembali dengan rapi, atherio menyelesaikan sarapan nya dengan tergesa gesa lebih tepat nya ia tak menyelesaikan sarapan nya mendorong lauk pada binatang nya lalu menatap tiga orang di depan nya.

"Keluarga? Berapa banyak yang masih selamat?"

Atherio bertanya pada zarry dan melihat ke arah Hugo kenapa ia tak memberitahu nya bahwa masih ada ras manusia elang yang hidup.

"Sebelum ras ku di musnahkan aku sempat membuat saudara saudara ku bersembunyi, tapi beberapa dari mereka ada yang terkontaminasi juga,  tuan aku tau anda membantu ku untuk menghilangkan kontaminasi itu, tuan ku mohon bantu aku dan saudara saudara ku, aku akan melakukan apapun tolong tuan selamatkan saudara saudara ku, aku akan menjadi budak mu tidak aku akan menjadi apapun yang anda inginkan tuan."

Zarry memohon dengan dua tangan terkatup.

Zarry sedikit sadar saat malam di mana atherio membantu nya untuk menghilangkan sisa-sisa kontaminasi di tubuh nya, dan zarry tidak akan melupakan bagaimana rasa kontaminasi yang menyakitkan, rasa di murnikan dan kelegaan setelah semua itu menghilang, hugo memang menyelamatkan nya tapi atherio mencegah kematian nya.

Itulah kenapa walau Hugo adalah penyelamat nya atherio adalah harapan hidup nya dan ia percaya Hugo dan Lucia juga berpikir seperti itu dan mereka mengandalkan atherio ini, itu kenapa zarry harus meminta pada atherio bukan Hugo atau Lucia.

Atherio lalu mengangguk dengan helaan nafas ringan.

"Kita akan menyelamatkan nya."

Atherio berucap tapi ia menatap ke arah Hugo.

"Ini masih awal, kita tidak bisa menyelamatkan nya saat ini, kalian baru saja bertemu musuh yang kuat dan kalian akan di awasi oleh mereka saat ini, akan berbahaya jika kita kembali ke tempat sebelum nya dan kita mungkin akan menemukan jebakan dan dari pada menyelamatkan kita semua bisa saja terjebak dan malah mati."

Wajah zarry memucat, ia pikir atherio menolak nya apalagi melihat helaan nafas yang bagi nya itu adalah helaan nafas berat dan keterpaksaan padahal itu hanya helaan nafas bingung atherio, zarry jadi berpikir takut.