menjadi pemimpin wilayah terlarang

Chapter 17 : Fighting for a seat (3)

Pertanyaan berlangsung ke arah andrew lebih dulu pertanyaan tentang keinginan nya impian nya tujuan nya semua hal rencana nya hampir di tanyakan oleh tetua tetua di antara nya juga ada yang menanyakan tentang pemikiran nya.

"Saya akan menjadikan leatrick menjadi tempat impian semua orang tempat yang damai dan nyaman untuk ditinggali dan tak lagi terusolasi."

"Saya akan menjadi pemimpin yang baik, memecahkan masalah bersama sama dan memprioritaskan warga dan menjaga warga."

"Saya tidak akan membiarkan semua orang menderita"

Atherio memandang andrew yang mengatakan semua hal itu dengan mata membara dan tekad.

Tapi atherio tidak senang.

Semua yang di katakan nya bagus.

Semua keinginan nya tulus.

Semua yang di ucapkan nya positif.

Tapi menjadi pemimpin bukan hanya tentang hal hal seperti itu.

Atherio berpengalaman dan ia tau hal hal seperti menjaga damai dan nyaman itu hampir tak mungkin di capai.

Sebagian tetua bertepuk tangan atas keyakinan yang di katakan andrew tapi yang lain lebih banyak diam.

Sebagai anak anak tidak salah jika ia masih terlalu polos.

"Itu mulia semoga kau bisa meraih nya."

Atherio tidak senang dengan keinginan seperti itu tapi untuk anak anak polos seperti andrew atherio bersuka cita karna jarang ada seseorang yang di temui nya dengan hati sebaik itu.

Atherio tersenyum ke arah andrew mengatakan dengan mata nya ia mendukung keputusan anak itu.

Andrew membalas tatapan nya dengan tekad yang kuat.

"Selalu menjadi orang baik."

Atheiro berkata jika bukan di tengah tengah tempat seperti itu ia pasti sudah mengelus kepala andrew lembut.

'Jadilah baik sampai kau bahkan tak pernah tau cara menjadi jahat'

Atherio bergumam dalam hati sedikit nostalgia.

Setelah pertanyaan andrew berakhir, semua tatapan segera menuju ke arah atherio.

Atherio membalas tatapan mereka satu persatu dengan malas tak ada kelembutan di mata nya.

Atherio menunggu semua orang masing masing berdiskusi terlihat ragu ragu untuk menanyakan sesuatu.

Mata mereka melirik sesekali dan memperhatikan atherio hingga hampir setengah jam berlalu satu pertanyaan masih belum terlontar.

Melihat waktu terus berjalan wanita dengan ikat rambut kuda poni memperbaiki kertas kertas di depan nya menatap atheiro lalu mulai bertanya untuk memulai.

"Kita akan memulai dengan pertanyaan umum tuan muda, bisa anda beritahu seperti apa diri anda kepada kami?"

Wanita itu terlihat ragu ragu Juha bertanya atherio memandang nya dengan mata malas, ia memiringkan kepala nya lalu mendengus.

"Apa aku harus menceritakan nya? Apa kalian benar benar ingin mendengar nya? Beri tahu aku bagian mana yang ingin kalian dengar? Bagian hampir mati? Bagian pembunuhan bagian pemberontakan? Oh... atau kalian menginginkan aku menyebutkan setiap detik semua yang terjadi. Pilihlah yang mana yang kalian inginkan."

Kata kata atherio jelas menusuk.

Semua orang terdiam memandang atherio yang bahkan tidak memberi mereka sedikit muka.

"Kami tidak menginginkan kisah apa apa tapi Tuan muda setidak nya katakan pada kami bagaimana menurutmu tentang kursi duke."

Pria berkacamata satu tersenyum pada atherio sambil memperbaiki gagang kacamata nya yang agak longgar.