chapter : 25 pemimpin muda

523 61 0
                                    

Aku baik baik saja."

Atherio menggerutu di atas ranjang nya dengan dua tangan di tahan, bagian kanan ran dan bagian kiri ketl.

Di depan atherio berdiri benia Rolex dan seorang perempuan yang terlihat lembut.

Ada daun daun beterbangan di sekitar nya dan ia memperkenalkan. Diri sebagai alifa funa seorang penyembuh.

"Tuan muda kami harus memeriksa anda nyonya bilang ini sudah yang ketiga kali nya anda melukai diri anda sendiri."

Rolex menekan atherio dan menatap nya memaksa secara terang terangan.

"Tapi aku baik baik saja.."

Atherio mengeluh lagi cemberut.

"Ck...anda ternyata keras kepala padahal ku pikir anda cukup penurut sebelum nya."

Rolex menghadapi kecemberutan atherio lalu menoleh ke arah funa.

"Tak perlu menunggu lagi, bagaimana lun dia tidak setuju jadi akan ada paksaan disini semoga nona funa tidak keberatan"

Atherio menatap Rolex dengan kebencian ia tak bisa bergerak bebas karna tubuh nya masih banyak sakit akibat pertarungan dua hari lalu.

Ia lalu menatap benia dengan tatapan memohon.

Ayolah tidak kah kalian tau lee mou ran sungguh sudah muak dengan nama penyembuhan.

Atherio menggerutu dalam hati.

Funa sedari tadi diam dan hanya menatap atherio lekat lekat.

Ia juga melirik seluruh tubuh atherio dari atas kebawah dengan terang terangan membuat atherio merasa di telanjangi.

Atherio tak bergerak dengan kuat toh ia tak akan bisa kabur dengan keadaan saat ini jadi mau tak mau dia pasrah.

"Buka baju nya."

Funa itu berkata datar tanpa ekspresi membuat atherio ysng mendengar nya sedikit ketakutan.

Ia awal nya hanya merasa di telanjangi sekarang ia benar benar akan di telanjangi.

"Woo woo astagaa Haruskah aku tak memakai baju"

Atherio jadi menggeliat ia tak berniat melawan awal nya tapi membuka baju bagi nya terlalu banyak.

Kelt dan ran memegang dua tangan nya erat dan Rolex menarik kerah baju nya membuka nya satu persatu.

Atherio menangis tanpa air mata merasa terlecehkan.

Tapi detik berikutnya atherio hanya bisa diam dengan rasa bersalah.

Tubuh nya yang telanjang menunjukkan tulang kurus nya dan segala memar siapa yang tak akan mendapatkan memar setelah berguling di atas monster?.

Tapi bukan itu yang di masalahkan, tapi di tubuh atherio terlihat puluhan goresan lama dan baru yang tentu bukan berasal dari monster.

"Akh..."

Benia menatap atherio dengan mulut tertutup mata nya bergetar lalu menangis.

"Tuan muda apa ini? anda bilang, anda  tidak apa apa."

Rolex berdecak dengan wajah aneh menatap tubuh atherio yang penuh luka.

Atherio hanya bisa membuang muka toh ia tak bisa menjelaskan.

"Tuan anda masih mengingat kejadian kelam yang menimpa anda?"

Funa adalah orang paling tenang menatap luka atherio Dan bertanya juga dengan cara yang tenang.

"Hem.."

Atherio mendengus membalas.

"Anda juga sering berhalusinasi, seberapa sering itu."

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang