chapter 24 kelompok monster (4)

443 65 0
                                    

Sepeuluh detik sebelum menabrak tembok atherio tau ia akan mati jika tak berbuat apa apa.

Sihir nya pun sisa sedikit ia akan terlempar dari cangkang jika ia kehabisan sihir.

Atherio memasang pertanahan bertiarap di tubuh monster berniat tetap bersama walau ia menabrakkan dirinya ke tembok.

Pisau pisau di tangan atherio di tusuk nya satu demi satu ke tubuh monster dan mengurangi kecepatan nya secara berkala.

Tapi tabrakan nya masih sangat dahsyat.

Kaos putih tipis atherio sudah setengah sobek dan menunjukkan kulit putih nya yang lecet si beberapa tempat.

Tapi tak ada luka besar.

Boammm..

Tembok telah di terobos untung nya yang lain telah siap di sebelah tembok.

Lempar.

Atherio tak bisa menjelaskan banyak di situasi genting ini jadi ia hanya bisa berucap memerintah kata dua patah kata.

Dan ia sering kali mendapati mereka kebingungan dan khawatir saat atherio menyuarakan perintah nya.

Untung nya mereka tetap melaksanakan perintah jika tidak atheruo bisa saja terluka atau mereka yang terluka.

Atherio harus menyelesaikan dengan cepat saat monster tak bisa bergerak.

Setelah semua orang melempar senjata mereka atherio menusuk tubuh monster yang terlihat oleh mata nya dengan senjata.

Menembus dalam dalam kelapisan terdalam cangkang daging dan tulang nya monster.

Atherio harus memastikan monster itu mati, harus mati tidak boleh hidup dan menjadi lebih kuat.

Baru baru ini setelah kejadian pelindung kekuatan atherio lepas ia mendapati kekuatan atherio bukan hanya angin dan api tapi juga api berwarna hitam.

Ysng daya serang nya melebihi api biasa ia tak akan padam sebelum mangsa yang di bakar nya menjadi debu sepenuh nya.

Atherio melepaskan kekuatan api nya awal nya api nya berwarna merah tapi lalu berubah menjadi hitam kelam dan membara.

Atherio menciptakan itu dengan semua sisa mana nya dan menjadi sihir terakhir yang bisa di pakai nya saat ini.

Melapisi senjata terakhir di tangan nya dan menusuk punggung monster dengan kuat hingga atherio bisa merasakan senjata itu menembus cangkang dan daging lalu tulang nya.

Monster itu berteriak lalu akhir nya tak bergerak.

Dengan nafas pendek dan patah atheruo melihat api nya memakan monster ia lalu mengangkat pandangan nya dan bertatapan dengan orang orang yang juga sedang melihat nya.

Saat itu penyakitnya atherio kambuh di saat tidak tepat.

☆☆☆☆☆

"Tuan muda."

Rolex bereaksi pertama kali saat melihat tubuh atherio limbung.

Ia segera berlari mendekat dan meraih tubuh atherio.

Atherio terlihat tidak beres dengan mata terbuka lebar dan nafas yang tidak beraturan.

Tangan nya gemetaran tapi mencengkram erat.

"Tuan muda apa yang terjadi?"

Rolex bertanya khawatir kerna atherio mulai menggeliat.

Atherio tidak menjawab tapi ia terlihat memaksakan sesuatu.

Atherio mati matian berusaha menghapus halusinasi di kepala nya karna kelelahan atherio sangat mudah kambuh sekarang ia harus menahan niat untuk membunuh juga menekan kekuatan pelindung nya.

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang