chapter 52 ibu kota (5)

261 39 0
                                    

Part paling cape.
Tiga bab kali revisi cape bray untung cuman tiga kali bukan sepuluh kali,
Ok Selamat bacha.

Atherio memasuki restoran dengan hati ringan, ia melirik restoran yang tidak ramai tapi tidak kosong, rata rata orang memiliki pakaian yang mewah para wanita memakai banyak perhiasan dan yang lelaki memakai baju yang rumit, atherio memakai baju yang bagus tapi tidak terlalu rumit seperti orang orang, jika di bandingkan ia tidak terlihat mewah tapi juga tidak lusuh.

Atherio berjalan naik ke lantai atas lantai bawah tidak ramai dan di lantai atas lebih tidak ramai hanya ada beberapa orang.

Atherio naik ke lantai tiga lantai tang tinggi tapi tidak terlalu tinggi, ia langsung memilih meja yang dekat dengan jendela.

Selain mudah menikmati pemandangan atherio bisa melihat ran jika ia lewat di depan gedung.

Atherio segera duduk meletakkan rubah dan kadal nya di atas meja lalu bersandar santai.

Orang orang di lantai tiga ini melirik ke arah atherio dengan wajah bertanya tanya beberapa bahkan bergumam dan berbisik bisik.

Atherio mengangkat alis nya telinga nya bergerak beberapa kalimat terdengar tapi sebagian hanya bisikan samar.

Setelah memikirkan nya atherio pikiran tidak masuk akal jika restoran besar seperti ini buka hanya untuk orang yang di undang oleh pangeran, seharusnya ada acara yang diselenggarakan di tempat ini dan harusnya pangeran ini lah yang menyelenggarakan acara nya.

Akan menjadi masalah jika ada penjaga pelayan atau orang yang mengenali atherio tidak memiliki undangan dan ia bisa saja di usir dengan memalukan.

Kalau begitu mudah saja, atherio tidak akan mendekati pangeran dan rombongan nya duduk di pojok menikmati jalanan dan merendahkan hawa keberadaan nya setelah perut kenyang ia akan pergi sendiri dan terhindar dari masalah.

Atherio tidak jadi panik ia bersandar dan lalu memanggil pelayan dan memesan makanan yang diinginkan nya.

Lalu di depan penginapan.

Dua penjaga itu segera menyambut pangeran yang telah menyewa seluruh restoran lima lantai paling terkenal di seluruh ibu kota ini, pangeran memiliki rambut pendek berwarna emas seperti sinar matahari yang terang, mata nya kuning bersinar penuh dengan semangat, baju pangeran yang mewah berwarna putih bercampur emas dengan sedikit bumbu warna merah sangat cocok di pakai untuk pangeran ini.

Di samping nya ada gadis cantik dengan rambut yang sama dengan pangeran dengan rambut emas panjang yang bergelombang, ia memasang senyuman manis di wajah nya membuat luluh siapapun yang melihat nya, gadis itu memakai baju merah kuning yang serasi dengan sangat pangeran dan mereka bergandengan tangan, gadis ini adalah sang putri adik pangeran.

Pangeran calisto hill dan putri zalena hill.

"Selamat datang pangeran dan putri semoga dewa Matahari selalu memberikan berkah nya membuat kerajaan terus menerus diterangi oleh cahaya matahari."

Dua penjaga itu membungkuk memberi hormat dan memuji.

"Berdiri lah."

Pangeran dengan raut gembira menerima sapaan para penjaga.

Para penjaga segera membuka jalan dan mempersilahkan pangeran dan putri untuk masuk bersama rombongan anak anak bangsawan di belakang mereka.

Di kerajaan alious memiliki sekitar seratus bangsawan, hanya lima yang bergelar grand Duke, sepuluh bergelar Duke dan sisa nya bergelar Marquis viscount dan Baron.

Raja saat ini memang tidak sangat murah hati untuk memberikan gelar bangsawan pada orang orang itulah kenapa kerajaan alious memiliki bangsawan paling banyak dari kerajaan kerajaan lain.

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang