90 pedang kematian (2)

168 25 1
                                    

Omoooo gak nyangka udah chapter 90 aja.

Jan lupa vote, Jan lupa komen, kritik dan saran juga.

Selamat membachaaa,...

Buakkhhhh...

Hugo terjauh entah untuk yang beberapa kali nya.

Tengkorak harimau itu benar benar sangat kuat dan ia tertatih tatih untuk melawan nya.

Walau dengan bantuan rubah emas milik atherio mereka berdua hanya cukup mengimbangi sedikit dari si harimau itu.

Bang bang bang.

Tameng emas muncul tiga kali berturut turut di depan Hugo mencegah hantaman pedang milik si harimau menghantam langsung ke arah nya jika tidak Hugo akan mati dalam satu serangan.

Walaupun sudah ada tiga tameng di hadapan nya Hugo tetap terlempar ke belakang kekuatan serangan dari si harimau masih tidak bisa ia tahan.

Tapi meski begitu Hugo berdiri kembali seakan akan tulang tulang nya yang patah tidak berasa sama sekali.

Ia mengusap darah yang mengalir dari mulut hingga dagu nya.

"Eunggg...!"

Tak.

Rubah di bahu Hugo mendengus nyaring ke arah nya tapi Hugo yang terlalu fokus tidak mendengar kan nada keluhan dari rubah itu.

Ia melesat ke arah si harimau lagi dan lagi tak peduli tubuh nya mulai berteriak karna terlalu sering di hempaskan.

"Sangat keras kepala!"

Si harimau yang mengayunkan pedang nya dengan santai mulai menyerang tanpa ragu ragu ke arah Hugo.

Bak. Bak. Bak.

Tiga tenang lain muncul menahan serangan langsung dari si harimau.

Buakkk...

Setelah tiga perisai menghilang pedang Hugo dan si harimau bertemu .

Dan.

Bruakkkk...

Hugo kembali terlempar.

"Kau!, bersabarlah!"

Rubah yang telah Mengeluh sejak tadi akhirnya berbicara sambil mencakar leher Hugo.

Hugo mengusap wajah nya yang telah berlumuran darah sejak awal pertarungan, walau ia berkali kali mengusap darah yang mengalir akan ada darah yang keluar dari waktu ke waktu dan sekarang mulai membasahi dagu leher hingga kerah baju nya.

"Dia bilang kau harus menggunakan rencana untuk menjebak nya! Berhenti menyerang secara membabi buta!, kau bodoh."

Rubah itu memukul Hugo dengan kesal, tapi pukulan nya tidak mengandung kekuatan apapun.

Hugo tiba tiba teringat kata kata atherio yang menekan kan pada nya jika bertemu eksekutif dari kelompok tengkorak atau siapapun yang kuat ia tidak boleh terburu buru, menaruh dendam atau lain nya, ia harus tenang dan menyusun rencana nya sendiri.

Dia yang di maksud rubah itu Juga pastilah atherio.

"Ah...maafkan aku."

Hugo yang sadar ia telah kehilangan ketenangan nya dan mulai mengamuk tanpa pengendalian diri akhirnya sadar.

Karna si harimau adalah orang yang s ia temui nya saat seluruh keluarga ras elang di hancurkan dan saat itu Hugo tak bisa membantu sedikit pun ia menjadi menyimpan dendam dan hanya dengan melihat wajah si harimau ia kehilangan semua ketenangan nya.

Si harimau melihat rubah dan Hugo yang terdiam entah mengumpulkan energi atau sedang kesakitan.

Si harimau tidak peduli tapi ia tertarik dengan rubah putih di bahu hugo.

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang