menjadi pemimpin wilayah terlarang

chapter 42 malam yang ribut (2)

Satu lawan dua puluh apakah sulit.

Tentu saja sulit.

Apalagi salah satu tangan tidak bisa bergerak bebas karena memegang sesuatu berbulu lembek dan bisa saja terluka di pertarungan.

Apakah sulit.

Tentu saja sulit.

Kwakk...kwakk..kwakk...

Tapi untuk atherio itu tidak sulit.

Gerakannya tetap santai lembut tapi tajam, satu tangan atherio memegang rubah tidur di pelukan nya dengan stabil dan salah satu lengan nya berputar memegang pedang menahan serangan masuk yang datang depan belakang atas bawah atherio menahan dan membalas tanpa kesulitan walau hanya menggunakan tangan satu.

Dua puluh? Sulit.

Tidak. bagi nya dua puluh Sangat mudah.

Terakhir kali bertarung atherio bahkan melakukan satu versus seratus dan ia masih bisa bertarung dengan seimbang, tentu saat ia menjadi Lee mou ran, melawan kelompok yang lebih banyak dari nya adalah kebiasaan Lee mou ran bertarung setiap hari yang penuh dengan monster.

Teknik berpedang, sihir, atherio tidak menggunakan kedua nya, ia hanya menggunakan gerakan pedang dasar untuk menghindar dan gerakan dasar untuk menusuk.

Penghematan mana selalu menjadi tujuan utama atherio di setiap pertarungan.

Dua prajurit Marquis maju melesat di hadapan nya menggunakan serangan gabungan atherio mengangkat pedang nya dengan gerakan harizontal menahan serangan yang datang tanpa termundur.

Atherio lalu membalik serangan itu dan melakukan serangan balasan sekaligus.

Kaki nya bergerak menendang satu dada satu prajurit dan pedang nya berputar mendorong prajurit lain nya.

Tak berhenti disitu tiga prajurit lain mendekat sama menggunakan serangan gabungan serangan kepala perut dan kaki, atherio mundur berbalik dan menyamping dengan cepat menghindari serangan berturut turut.

Ujung pedang nya bergerak mengait tangan kaki prajurit yang datang dan menjatuhkan mereka dengan tendangan.

Prajurit itu memang kuat, salah satu bagian elit dari bangsawan Marquis tapi mereka tidak ada apa apa nya di bandingkan rolex apalagi Hugo jadi atherio sangat mudah untuk berurusan dengan mereka bahkan kemampuan mereka setara prajurit di kediaman Duke mungkin lebih rendah.

"Hiiiyaaa!"

Trang...

Satu yang merepotkan.

Itu adalah branz sendiri, serangan nya mengandung sihir dan pedang nya bersinar oleh mana pekat untuk atherio yang menggunakan kemampuan seadanya itu merepotkan.

Pedang brandz bersinar keorenan menghantam pedang atherio membuat atherio terhuyung mundur beberapa langkah karna serangan kejutan.

Branz lalu menghantam atherio terus menerus dengan serangan beruntun membuat atherio terus mundur langkah per langkah.

"Serang dia!!"

Branz lalu berteriak setelah serangan terakhir nya dan sepuluh prajurit segera menggerumbuni Atherio.

Atherio bergerak ringan mana di tubuh nya bergerak dan semilir angin berhembus dalam sekejap ia melayang di udara menghindari serangan di segala posisi nya sebelum nya.

"Pengepungan kalian mudah di tebak."

Atherio berkomentar ringan pedang nya bersinar hijau dan hembusan angin keluar dari pedang nya menghantam seluruh prajurit yang terkumpul menghempaskan mereka lebih dari lima belas langkah ke seluruh arah.