chapter 68 malam berdarah (5)

239 38 0
                                    

Atherio berusaha lalu rubah itu berbicara di sisi telinga nya.

Atherio hampir lupa selain dirinya yang terjepit masih ada dua binatang di tubuh nya.

{Teknik kain- selendang tanpa batas }

{Rubah emas- tameng budha}

Rubah dan Yuri sama sama mengeluarkan teknik milik mereka di keadaan yang terjepit itu.

Sebuah cahaya emas mengelilingi atherio dan menahan ledakan yang di hasilkan oleh Yuri.

Kadal di lengan atherio yang bersembunyi muncul terbang dan mendarat di kepala lelaki bermata merah, mata hitam kadal itu terbuka menunjukkan pupil mata vertikal nya.

{Teleport}

Boom.

Yuri meledak sepenuh nya dan atherio Juba lelaki bermata merah itu muncul dengan jarak terjauh dari Yuri.

Banggg!

Yuri meledak menimbulkan asap dan debu naik hingga sulit melihat sosok nya tapi perhatian atherio dan lelaki bermata merah tidak pada Yuri tapi pada dua hewan nya.

"Sial, kau punya hewan roh! Gila, hewan apa ini, kemampuan nya, ini hewan kuno? Atau roh dewa."

Lelaki bermata merah itu melotot berteriak pada atherio sambil melirik dua binatang yang mulai kembali ketempat awal mereka di tubuh atherio.

"Kalian! "

Atherio sendiri melirik hewan nya juga tidak tau hewan apa sebenarnya mereka bahkan ia tidak tau mereka bisa berbicara dan mengeluarkan teknik sebegitu kuat nya.

"Aaarrggggh!"

Tapi pikiran atherio dan lelaki bermata merah itu terhenti.

Yuri masih berteriak, ia masih hidup walau dengan ledakan tubuh nya sendiri.

Sruttt sruttt sruttt...

Dari kepulan debu muncul dua bayangan lalu melesat ke arah atherio dan lelaki bermata merah itu.

Dengan kecepatan yang membuat mereka sulit untuk bereaksi tepat waktu.

Bangg!

Tameng emas muncul menghalangi dua selendang yang menyerang.

"Manusia! Hati hati."

Suara rubah itu terdengar oleh kedua nya.

Bang bang bang.

Dua selendang menghantam dinding emas.

Lalu empat.

Enam.

Sepuluh.

Sepuluh selendang muncul dan menghantam tameng emas berkali kali.

Teleport terjadi lagi dan mereka pindah ke posisi lain sebelum sepuluh selendang menjadi Bor dan menghancurkan tameng emas.

Kepulan debu mulai menghilang menampilkan sosok Yuri yang tak secantik di awal, baju nya terbakar dan compang camping sobek di beberapa titik.

Make up wajah nya sudah luntur tapi tubuh nya berubah.

Awal nya selendang bersalah dari pakaian nya dan sekarang seluruh selendang berasal dari tubuh nya punggung nya, selendang selendang itu menancap disana.

Mana di tubuh Yuri meledak menghempaskan angin di sekeliling nya.

Mata Yuri melayang dan menatap atherio dan lelaki bermata merah itu dengan tajam penuh kemarahan dan kekesalan.

Mata nya menjadi lebih tajam lagi saat melihat ke atherio dan itu di penuhi dengan dendam.

"Kau adalah pencuri!"

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang