chapter 65 malam berdarah (2)

202 31 0
                                    

"aacckkkk!"

"Ugh"

"Bruakkk!"

Atherio melambaikan pedang nya yang sudah berlumuran darah dan melihat beberapa orang yang terkapar mulai kehabisan darah di tanah.

"Bruakk!"

Atherio tiba tiba menginjak salah satu nya dan merogoh saku dalam baju nya.

Dan ia mengambil sebotol ramuan di kantong nya.

"K-kau! "

"Akhh!"

Atherio menginjak nya hingga suara retakan terdengar dan orang itu mati seketika.

Atherui memasukkan ramuan itu kedalam kantong nya lalu bergerak kembali.

Atherio sudah membasmi sebanyak tujuh kelompok, dan orang orang itu mulai sadar mereka menjadi incaran atherio.

Di kelompok delapan yang diincar atherio ternyata ia sedang di incar balik.

"Bunuh dia!"

Dua kelompok mengubah tujuan mereka dan mengejar atherio.

Atherio menerima serangan dengan senang hati, itu menghentikan nya repot repot untuk mengejar mereka.

Atherio dan dua kelompok berhenti di gang yang kecil tapi lebih besar dari yang sebelum sebelum nya dan bertarung di sana.

Atherio tidak berniat untuk longgar.

Pedang nya di lapisi oleh api hitam dan ia menyerang dengan gerakan lincah.

Lima menit musuh musuh nya sudah kewalahan dengan api nya.

"Dia tangguh panggil yang lain!"

Teriakan orang orang berjubah itu menggema.

Dan tenggorokan nya pecah oleh atherio sebelum ia berteriak lagi.

"Aarrgggh!"

Teriakan menggema bersamaan dengan kecepatan pedang atherio yang bergerak cepat.

Kelompok tulang kuat tapi masih lemah untuk menghentikan atherio.

Syuuuutttt, tuk.

Duarrrrrrr.

Atherio menari dengan pedang nya dan ia sedikit lengah saat satu ledakan kembang api merah di lepaskan.

Mereka memanggil bantuan.

Di tempat lain, seseorang dengan  rambut ungu panjang menatap orang orang yang mati di tangan nya lalu menatap ke anak lelaki berambut hitam bermata merah yang sekarat.

Lalu ia menatap kembang api bantuan menyala di atas langit.

"CK...tidak becus!"

Amarah nya keluar dan ia meninggalkan tempat itu seketika menuju kembang api yang meledak.

Atherio membunuh dengan lebih cepat, dan merontokkan jubah di tubuh mereka menarik tiga botol ramuan lalu kabur bersama angin sebelum bantuan musuh tiba.

"Aarrggghh! Tolong!"

Gerakan atherio berhenti mata nya menatap ibu kota di bawah nya dan menemukan lelaki tua yang tak berdaya di kepung oleh kelompok musuh yang telah memaksa nya meminum ramuan.

Atherio turun dari angin dan menebas dua dari musuh membuat percikan darah.

Lelaki tua itu terkejut berteriak lagi dan terjatuh terengah engah di tanah tak berdaya.

Sebotol ramuan di sebelah nya sudah setengah kosong ia berhasil di minumkan sedikit.

Sring sring sring.

menjadi pemimpin wilayah terlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang