📌Rosa - Ayat Ayat Cinta
Happy Reading
Seperti menusuk kalbu, menjiwai prakata dan mengolah menjadi satu tumpuan. Tubuhku membeku kala mendengar lantunan itu dan seakan terus teringat dan teringat.
Moza Aleta
***
"makasih teh Salwa makanannya," ucap Ahya ramah pada Salwa yang memberikan makan malam.
Ahya menutup kembali pintunya setelah Salwa pamit kembali ke kontrakannya.
Ahya berjalan akan menuju meja makan dekat dapur, ternyata Moza sedang melihat-lihat figura yang terpajang di dingding.
"Eh aku kira kamu masih di kamar mandi," ucapnya sembari melewati Moza yang asik melihat-lihat figura itu.
"Lo pajang poto-poto ini?" Tanya Moza tanpa menoleh kearah Ahya yang sedang mempersiapkan makan malam.
"Iya, aku sengaja pajang Poto disitu supaya tidak kosong saja. Apalagi empat tahun itu panjang, kamu kalo mau pajang juga boleh anggap saja ini rumah kita." Ahya tersenyum walaupun Moza tidak melihatnya karena masih sibuk melihat pajangan figura itu.
"Ayo Moza, kita makan malam dulu." Ajak Ahya yang sudah duduk di kursi meja makan.
"Emang lo yakin bakalan betah di kontrakan ini?" Tanya Moza sembari berjalan kearah meja makan.
"Gatau yah, tapi pemikiran aku, aku bakalan betah sekali disini." Tutur Ahya tersenyum.
"Maaf ya, aku tidak bisa masak jadi teh Salwa selalu kirim makanan kesini." Lanjut Ahya setelah Moza duduk rapi di kursinya.
"Gapapa, btw lo emang ngomongnya baku gitu ya." Ceplos Moza langsung.
"Iya, aku kalau bicara Indonesia seperti punya bahasa baru, dulu waktu aku masih di Aceh aku full bicara bahasa Aceh, kalo ada tamu atau orang luar datang ke kami terkadang aku bicaranya jadi terbelit campur Aceh Indonesia."
"Oh lo orang Aceh?" Ahya mengangguk.
Moza dan Ahya akhirnya menyantap beberapa makanan yang tersaji di meja, seperti ada opor ayam, tempe mendoan, telur orek dan pepes ikan.
"makan yang banyak ya Za, kalo bisa dihabisin."
"Sebanyak ini? Gue biasanya suka makan dikit, maaf ya kalo gak bisa ngabisin semua."
"Tidak apa-apa, aku juga tidak yakin menghabiskannya." Kekeh Ahya. "Kalo tidak habis kita simpan saja, besok diangetin lagi supaya tidak selalu merepotkan teh Salwa."
"Gue mana pernah diangetin lagi yang ada harus ganti baru makanannya, apalagi makan gorengan begini." Jelas Moza sembari diakhiri menunjuk pada tempe mendoan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYZA (Tamat)
SpiritualSPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Is...