AYZA 9 : Ilmu Baru

114 9 1
                                    

🎙️Rossa - Sekali Ini Saja

Happy Reading

-----

Terkadang cara sabarnya dia menjelaskan adalah poin bagus buat aku percaya bahwa emang Tuhan sangat epik dengan aturannya.

Moza Aleta

***

Di hari Minggu, besok adalah hari pertama dimana para Maba atau mahasiswa baru memulai pembelajaran.

Ditemani keriuhan sore hari ini yang sore dimana Ahya baru pulang dari pasar dan membawa beberapa figura kaligrafi untuk dihias di kamarnya.

"Lo beneran mau pasang ini, orang kontrakan gak akan marah?"

"Tidak sepertinya, nanti kalo kita sudah lulus aku bawa kembali barang-barangnya. Soalnya aku kurang suka kalo dingding kosong." Kekeh Ahya.

"Kalo gue bawa Moly kesini boleh gak?"

"Siapa Moly?"

"Anjing gue." Ahya seketika terdiam, entah harus menjelaskan bagaimana kepada Moza ditakutkan dia akan tersinggung.

Moza yang merasa ada yang janggal dengan santai dia berbicara. "Gapapa, kalo lo gak mau gue bawa anjing gue, gue gak masalah."

"Ayo kita duduk dulu." Ahya menduduki dirinya di sofa dan diikuti oleh Moza.

Telah lama berdiam bingung harus merangkai kata supaya mudah dimengerti oleh Moza.

"Sebenarnya untuk memelihara peliharaan atau merawat makhluk hidup itu baik Moza, seperti berbuat baik kepada binatang serta memberi nafkah kepada binatang. Bahkan di agama manapun itu mengajarkan kita untuk berbuat baik dan saling memberi kasih sayang kepada makhluk hidup, sebagaimana kita tidak boleh menyakiti binatang atau sekedar menelantarkannya apalagi menyakiti makhluk hidup lainnya."

"Jadi maksudnya gimana Ahya, boleh apa enggak?" Tanya Moza sembari mengernyit heran.

"Maksud aku Moza, di agama aku tidak boleh membawa anjing kedalam rumah. Maafkam aku Moza, kamu boleh membawa binatang apapun selama itu tidak membahayakan juga jangan membawa anjing Moza." Gugup Ahya takutnya Moza malah tersinggung dengan pemaparannya.

"Terus kenapa anjing gak boleh masuk rumah?" Tanya Moza membuat Ahya lega dan sedikit bingung ternyata Moza sepenasaran itu.

"Di dalam agama kami, agama islam melarang memelihara anjing kecuali memanfaatkannya untuk kebutuhan-kebutuhan yang sangat diperlukan. Di luar itu kebutuhan-kebutuhan tersebut, Islam lebih cenderung mengambil sikap mengedepankan larangan."

"Jika terdapat suatu manfaat tertentu yang bersifat halal, maka anjing boleh digunakan. Oleh karena itu beberapa ulama kemudian memberlakukan kuasa tersebut kepada fungsi anjing lainnya, seperti menjaga rumah dan menjadi hewan pelacak."

"Iya terus." Moza menyimak dengan fokus, entah kenapa pembahasan yang dijelaskan Ahya membuat dia penasaran lebih.

"Jadi memelihara tidak masuk kriteria derajat haram, karena sesuatu yang diharamkan karena dzatnya [asalnya], maka ia dapat dibolehkan karena ada suatu kondisi darurat, dan sesuatu yang diharamkan sebagai langkah preventif, maka ia dapat dibolehkan karena ada kebutuhan terhadapnya." Jelas Ahya.

"Lagian anjing juga tidak mengganggu Ahya."

"Jadi gini, diantara illah (kausa atau motif hukum atau qirath atau hukuman seperti 2 qirath misalkan berkurangnya pahala kebaikan. Diriwayatkan dari Abu Thalhah al-Anshari, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing (dipelihara) dan patung (untuk disembah).” [HR. al-Bukhari dan Muslim dengan redaksi dari Muslim].

AYZA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang