AYZA 21 : Apa Salahku?

80 8 0
                                    


🎙️Bernadya - Apa Mungkin


Happy Reading

-----

Apa yang salah dariku? bahkan tiba-tiba orang asing seperti kenal dan memusuhiku. Aku rasa kehidupanku baik-baik saja selama ini.

Cut Ahya Zaheera

***

Para mahasiswa berbondong-bondong kelua kelas, Ahya berjalan keluar bersama dua orang mahasiswi.

"Ahya lo keren banget presentasinya, tadi juga profesor Gupta sampai tersenyum. Itu pencapaian luar biasa Ahya." Seru perempuan berkacamata dengan rambut yang dikepang satu.

"Iya lo keren banget Ahya, belom pernah loh anak-anak kelas memuaskan Profesor Gupta karena hasil presentasi." Sambung perempuan mungil ber pashmina hijau sage.

"Kalian terlalu berlebihan, lagian aku sama kalian sama aja."

"Yeh ni orang cakep bener, udah mah cakep wajahnya eh cakep juga hatinya ye, gak kaya si anu." Perempuan berkacamata itu memuji dan diakhiri membandingkan orang dengan menunjuk melalui lidahnya yang disimpan di pipi dalam.

"Eh, lo." Perempuan ber pashmina itu menyenggol lengan temannya, karena tidak enak orang yang dibicarakannya tidak jauh dari mereka berpijak.

Ahya hanya bisa berzikir dan geleng-geleng kepala. "Eh iya gue duluan ya, doi udah nunggu di depan." Perempuan berkacamata itu langsung berlari tanpa mendengar jawaban.

"Gue juga ya duluan." Perempuan itu melambaikan tangan dan dibalas lambaian tangan oleh Ahya.

Moza berjalan menyusuri halaman kampus, dari arah gedung fakultas ke gerbang cukup jauh, minimal harus menggunakan motor.

Hari ini Ahya sengaja tidak akan menelepon Diman untuk meminta jemput dia ingin mandiri. Biasanya setiap pulang kuliah selalu bareng dengan Moza, walaupun Moza sudah keluar duluan dia rela menunggu lama asal bareng dengan Ahya.

Tiba-tiba mobil Van hitam berhenti di depan Ahya. Orang berjas turun dan menghampiri Ahya.

"Maaf anda Ahya?"

"Siapa ya?" Heran Ahya karena merasa asing dengan wajahnya.

"Nona temannya Moza kan?" Ahya mengangguk. "Kami diutus untuk menjemput nona untuk undangan makan malam."

"Kalian siapanya Moza?"

"Saya bodyguard non Moza."

Ahya mengernyitkan kening, Moza punya bodyguard? Terus Moza nya mana?.

"Kalo Moza nya dimana?"

"Non Moza tadi sudah pulang duluan, ayo saya antar."

Moza yang masih bingung langsung membuka handphone nya, rencana mau memberi pesan ke Moza bahwa dirinya bertemu orang yang mengaku bodyguardnya.

"Handphone non Moza tidak aktif, beliau sudah memberi amanah ke saya." Benar saja, saat Ahya mencoba menelepon, handphone Moza tidak aktif.

Moza dengan ragu masuk ke mobil Van hitam itu, mungkin emang iya Ahya mengundangnya makan siang atau dia sengaja bilang mau pulang padahal kasih kejutan.

Selama di perjalanan Ahya terus berzikir, pandangannya melihat kearah luar dimana mobil ini melaju.

Mobil Van hitam itu berhenti di sebuah restoran bintang lima. Ini adalah pertama kalinya dirinya menginjakkan restoran yang dimana pengunjungnya adalah orang kaya. Bukan kampungan, tapi Ahya tidak pernah menginjakkan kaki ke restoran bintang lima seperti ini, sehari-hari nya di pesantren jika keluar pun saat hari libur, mainnya terbatas jika lapar saat main ke kota atau mau jajan seringnya jajan di pedagang-pedagang yang berjejeran di jalan sesekali ke cafe jika mau.

AYZA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang