AYZA 25 : Sudah Retak

100 6 0
                                        

🎙️Stevan Pasaribu - Cinta Tlah Terlambat

Happy Reading

-----

Lebih baik tuli, selamanya tidak akan mendengar hal yang menyakitkan. Sekalipun itu rahasia yang mesti terbongkar.

Moana Camilla

***

Dapur adalah tempat untuk membuat makanan atau memasak. Berbeda kali ini dapur jadi berpindah tujuan adalah tempat nobar atau nonton bersama.

Seperti saat ini Moza bahkan ketawa-ketawa melihat tayangan televisi ditemani art lainnya. Dari tadi Moza tidak mau beranjak sama sekali, bahkan Siti dan Rena sudah membujuk jangan nonton disini kan ruang tengah televisinya lebih besar, tapi Moza kekeh dia bahkan tidak mau menggubris bujukan mereka.

Di rumah Sander Family emang dikasih fasilitas lebih, seperti dapur kotor dan dapur bersih yang ukurannya lebih kecil, setiap tempat pasti ada televisi dan AC. Kamar art terdapat dibelakang rumah dekat gazebo dan garasi, berbeda dengan bodyguard mereka disiapkan rumah kecil hanya seukuran type 36 disamping rumah untuk fasilitas sama ada televisi, AC, kulkas kecil dll.

Kembali ke Moza, Moza bahkan meminta dibuatkan susu kurma, matanya tidak pernah beralih melihat televisi, mulutnya pun tidak diam memakan cemilan-cemilan rumahan.

Dena, art yang umurnya paling muda wajahnya sudah ketar ketir, karena melihat Barend yang akan menghampiri dapur sedangkan yang lain tidak sadar.

Dena memberi kode Jeha, asisten rumah tangga yang berumur 40 tahun tapi belum menikah. Jeha menyenggol-nyenggol lengan Jeha, tapi Jeha malah memberikan tatapan tajamnya. Beginilah kalo perawan tua, galak dan arogan.

Dena yang penakut jadi kicep ditatap seperti itu. Siti sedang membuat susu kurma, Rena sedang memotong buah, sedangkan art lain malah asik ikut nimbrung duduk dan menonton bersama nona mereka.

Belum terpikirkan ide apa, satu suara sudah menginterupsi membuat bulu kuduk Dena merinding.

"Hm." Barend berdeham. "Masuk ke dalam, kenapa malah diam disini dan main dengan art?" Art yang tadi asik menonton langsung berdiri takut terkecuali Siti dan Rena pun ikut tegang.

Moza tidak menggubris ucapan Barend, dia bahkan malah mengambil melon dan memakannya.

"Masuk Moza!" Tegas Barend dengan tatapan tajamnya. Moza memutar bola matanya jengah.

"Sudah berapa kali Daddy bilang, kamu jangan terlalu dekat dengan mereka."

"Emang kenapa sih Daddy, kalo aku ke dapur terus minta makan, emang salah? Mereka juga manusia kali, aku disini juga gak punya teman, butuh ngobrol. Mumpung ada mereka yaudah aku ajak nobar sekalian." Protes Moza tidak mau kalah.

"Yaudah bawa temanmu kesini sekalian."

"Yaudah aku mau bawa Ahya."

"Jangan bawa dia, dia pengaruh buruk buatmu."

"Daddy plin-plan, katanya aku boleh bawa teman tapi saat aku mau bawa Ahya malah tidak boleh. Ahya dan Jesica sama saja Daddy, kenapa aku bermain dengan Jesica boleh dengan Ahya tidak boleh."

"Mereka berbeda moza-"

Moza tidak mau mendengar alasan Barend, dia pergi dari dapur dan naik ke atas menuju kamarnya.

Barend menoleh kearah art nya yang masih menundukkan wajah.

"Jangan bawa anak saya lagi ke dapur atau main di tempat kalian, kalo dia minta makan bawa aja ke kamarnya atau ke tempat dia duduk."

AYZA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang