🎙️Bunga Cinta Lestari - KuasaMu
Happy Reading
-----
Sosok terkuat dan selalu ada adalah diri sendiri, bahkan sakitnya bisa berupa kelegaan jika kita menerimanya.
Moza Aleta
***
Mobil silver, memasuki gerbang rumah yang memiliki halaman depannya luas. Di setiap sisi banyak para bodyguard dengan menggunakan outfit serba hitam.
Issac keluar dari mobilnya, langkahnya melaju memasuki rumah.
Siti menghampiri Issac dengan dahinya mengkerut. "Den, mau kesiapa? Jika mau bertemu tuan, tuan Barend sedang tidak bisa diganggu."
Issac memperlihatkan gigi rapih nan putihnya. "Bu Siti, tidak dikasih tahu sama bodyguard tadi, kenapa aku datang?"
"Loh, kenapa adennya tahu nama Bu Siti?"
Issac terkekeh, dia langsung merangkul bahu Siti, yang tubuhnya hanya sedada Issac.
Siti semakin kebingungan tiba-tiba anak muda ini malah merangkulnya. "Aden kenapa peluk-peluk saya, saya bau. Sepertinya aden tamu tuan Barend, ya?"
"Enggak Bu Siti wangi, coba tebak dulu aku ini siapa, baru aku lepaskan."
Sedangkan Rena yang habis memandikan Moly langkahnya terhenti seketika. Tina, asisten rumah tangga yang umurnya lebih muda dua tahun dari Rena, sedang menutup mulutnya dengan mata nya yang membelalak.
Rena yang sedang menggendong Moly kebingungan, dia melihat wajah Tina yang dari tadi diam mematung.
"Tina, kamu sedang apa disini?"
"Mbak, mbak, lihat ada oppa-oppa, cakep amat." Tunjuk Tina kepada Rena.
Rena melihat kearah tunjukkan Tina, Rena kaget setelah melihat Siti dirangkul oleh laki-laki asing.
"Heh, itu kenapa dipeluk-peluk Bu Siti nya? Wah, pelecehan ini Tina, ayo." Rena yang akan menghampiri Siti terhenti, ketika tangannya dipegang oleh Tina.
"Mau kemana mbak?"
"Pisahin Bu Siti dari hidung belang lah."
"Mana ada, ganteng begitu hidungnya belang."
"Tina, bukan hidungnya yang belang, kesal deh lama-lama." Geram Rena.
"Yaudah sih, Bu Siti nya juga kayanya udah nyaman gitu."
"Tapi kan, mereka harus dipisahin Tina."
"Tapi jika itu tamu tuan Barend, kebetulan kenal sama Bu Siti bagaimana?" Rena mengiyakan itu, bisajadi emang kenal dengan Bu Siti.
"Ini aku Issac Bu Siti, masa lupa." Cebik Issac, pura-pura merajuk.
"Siapa?... Eh iya! Den Issac, teman mainnya non Moza?"
"Betul, 100 buat Bu Siti."
Siti membalikkan badan, dan menangkupkan wajah Issac. "Ganteng banget anak Bu Siti, den Issac kenapa baru datang kesini lagi?"
"Maaf ya Bu Siti, aku baru sempat datang."
"Eh, iya-"
"Bu Siti! Bu Siti!" Seru Dena sambil berlari menghampiri Siti.
"Kenapa Dena, kok lari-lari."
"Itu i-tu."
"Itu apa, yang jelas?"
![](https://img.wattpad.com/cover/303271855-288-k359294.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AYZA (Tamat)
SpiritualSPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Is...