🎙️Jaz - Bersamamu
Happy Reading
-----
Selamat datang kehancuran untuk bidadariku, Moza.
Reyhan Hydra Andromeda
***
Seseorang masuk ke salah satu Bar & Resto ternama di Jerman, tepatnya daerah Hamburg. Dia berjalan kearah bartender dan memesan makanan dan minuman untuk dikonsumsi.
"Ich bestellte Fruh Kolsch, Bratwurst und Kartoffelsalat. Ich werde dort warten. (saya pesan Fruh Kolsch, bratwurst sama kartoffelsalat. saya tunggu di sana.)" Tunjuk orang itu kearah meja sedang.
"OK, Sir, bitte warten Sie. (Baik tuan, silahkan tunggu).
Orang itu berjalan menuju meja yang dia akan tuju, style dan tampang wajahnya membuat para wanita menoleh kearahnya, bahkan seperti wajah-wajah hewan kelaparan.
Laki-laki itu tersenyum smirk, dia sudah biasa menjadi pusat perhatian, jadi ini sudah biasa untuknya.
Dia duduk dan melepaskan kacamata hitamnya, yang sedari tadi terpasang menutupi mata berwarna emerladnya.
Reyhan Hydra Andromeda, apakah kalian lupa? Laki-laki yang mana adalah mantan seorang Moza Aleta yang mungkin sampai saat ini Moza sulit untuk melupakannya.
Reyhan memiliki tubuh proposional, dada bidang, dan tinggi. Bagi para wanita yang sedari tadi melihat Reyhan dipikiran mereka Reyhan adalah laki-laki maskulin dan sexi. Reyhan punya mata yang indah, emerlad keabuan. Seperti bukan dari keturunan orang Indonesia yang biasanya warna matanya hitam atau coklat.
Dua wanita menghampiri Reyhan, menggodanya dan berniat untuk menemaninya, tapi Reyhan tolak sampai wanita keempat Reyhan tetap menolak, kecuali satu perempuan yang wajahnya bak albino, cantik dan menawan. Dari wajahnya sepertinya ini antara keturunan Rusia atau Irlandia.
"Datang juga." Remeh Reyhan.
"Aku ada pemotretan disini, jadi sekalian aja ketemu sama kamu."
"Mau apa, mau minta hak-"
"Cukup ya Rey, lagian aku udah minta putus setelah tahu kamu selingkuh dengan Cleopatra, sahabatku sendiri lagi." Sinis Melody.
Reyhan terkekeh, bahkan dia menghembuskan asap rokok didepan wajah Melody hingga Melody terbatuk-batuk.
"Jangan sok suci, kalo lo udah tidur sama gue, beib." Reyhan mengedipkan satu matanya, dan kembali menyandarkan punggungnya ke kursi.
"Jangan bahas-bahas itu lagi, aku udah punya tunangan. Tapi aku mau tanya, kamu tetap mau balas dendam?"
Reyhan tidak membalas ataupun mengangguk, dia hanya fokus dengan rokonya.
"Jangan Rey, kamu gak tahu sekejam apa dulu papanya Moza ke kamu?"
"Emang gue takut, enggak kali." Reyhan tersenyum culas. "Gue bakal pastikan Moza menderita, seperti om Barend buat gue menderita, dan gue yakin semua akal-akalan nya Moza dibalik wajah sok sucinya." Mata Reyhan menatap tajam seolah-olah dirinya melihat Moza didepannya.
"Pokonya jangan bawa-bawa aku, aku udah trauma. Terserah kamu mau ngapain."
Laki-laki bule menghampiri meja yang diduduki Melody dan Reyhan. Laki-laki itu menyodorkan lengannya untuk digenggam.
"Aku pergi." Melody pergi dengan laki-laki bule itu yang katanya itu adalah tunangannya.
Reyhan melihat kepergian Melody melalui ekor matanya, bibirnya tersenyum smirk.

KAMU SEDANG MEMBACA
AYZA (Tamat)
EspiritualSPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Is...