AYZA 34 : Seribu Airmata

59 4 0
                                    

🎙️Yogie Nandes - Lewat Semesta

Happy Reading

-----

Ikhlas dan sabar saling bersisian hampir mirip artinya, tapi maknanya luas.

Cut Ahya Zaheera

***

Ada seorang anak laki-laki tampan dari 12 bersaudara, dia adalah Nabi Yusuf alaihissalam. Nabi Yusuf adalah putra dari Nabi Yakub alaihissalam, Yusuf memiliki saudara kandung bernama Bunyamin, sedangkan saudara lainnya berbeda ibu.

Yusuf dibuang oleh saudara-saudara ke sumur, karena iri Yakub lebih perhatian kepadanya ketimbang saudara lainnya. Yusuf ditemukan oleh seorang pedagang, dia menyelamatkan Yusuf hingga pedagang itu menjual Yusuf kepada pembesar Mesir yaitu Qithfir dan Zulaikha, mereka akhirnya menjadi orangtua angkat Yusuf.

Hingga suatu ketika Zulaikha mulai mengagumi Yusuf, karena kasa kagum itu membuat kesempatan setan untuk membujuk Zulaikha agar menggoda Yusuf. Karena rasa kagum yang dilandaskan hawa nafsu akhirnya Zulaikha menggoda Yusuf, yang sebagaimana Yusuf adalah manusia tertampan, bahkan dirinya pernah menganggap Yusuf bukanlah manusia tapi malaikat.

Yusuf menolak mentah godaan Zulaikha. Bukan tidak ada ketertarikan, Yusuf juga manusia yang memiliki hawa nafsu, apalagi Zulaikha sangat cantik. Karena taatnya kepada Allah, dia menolak mentah-mentah paksaan dari Zulaikha, hingga datanglah Qithfir. Yusuf sudah menjelaskan bahwa dirinya tidak bersalah, tapi Zulaikha tidak mau disalahkan akhirnya dia memfitnah Yusuf. Yusuf dipenjarakan walaupun dirinya tidak bersalah.

Seperti yang terjadi pada Umar, ayahnya Ahya. Setelah 10 hari masa tahanan di Kapolsek Banda Aceh, Umar dibawa ke Jakarta untuk ditahan disana, ini semua klien yang minta yang tidak lain adalah Barend sendiri.

Akhirnya Ahya dan Nisya pun ikut ke Jakarta, dan tinggal di Rumah Usman dan Huda. 10 hari pertama di Banda Aceh, pihak keluarga tidak ada yang bisa membesuk Umar, walaupun hanya 5 menit. Usman berusaha menyewa pengacara terbaik untuk mengeluarkan kakaknya, tapi, pihak kepolisian tidak menerima biaya tebusan itu, nyatanya Barend lebih berkuasa dari segalanya, Barend bukan hanya membebankan keluarga korban, dia lebih dari itu, licik.

"Baba, aku datang. Maaf baru bisa besuk Baba lagi disini." Ahya menunduk, setiap melihat ayahnya memakai baju yang sama dengan tahanan lain, membuat airmatanya ingin menetes.

"Nak," ucap Baba lembut. Tangan Umar terulur mengusap tangan anaknya. "Jangan nangis, Baba tidak apa-apa." Umar tersenyum seakan tidak ada beban sama sekali.

"Umma hana, aneuk?" (Umma mana, nak?) Tanya Umar, dia heran sudah dua kali besuk yang datang hanya Ahya tanpa istrinya.

Sungguh hati Ahya sangat sakit, dia tidak tahu harus menjelaskan seperti apa. Semenjak ayahnya terjerat kasus, kesehatan Nisya menurun, bahkan kata dokter gula darahnya naik. Ahya tidak sanggup untuk mengungkapkannya, bibir Ahya mencoba tersenyum supaya ayahnya tidak curiga.

"Umma na di rumoh Huda, Umma geukirém saleuem dan do'a keu Baba. Seumoga gobnyan deungon bagaih-bagaih geuteubiet nibak lam glab dan sabe lam keuadaan seuhat." (Umma baik-baik saja di rumah bibi Huda, Umma hanya mengirim doa dan salam saja untuk Baba. Supaya Baba cepat keluar, dan selalu sehat). Jelas Ahya berbohong.

"Alhamdulillah, meunyoe lagée nyan. Teuma meunyoe gata teuka keunoe, bék gata ba-ba Umma?" (Alhamdulillah, jika begitu keadaannya. Tapi, jika mau kesini jangan bawa Umma ya?)

"Pakon Baba?" (Kenapa Baba?)

"Baba hana galak meunyoe Umma neumoe. Baba hana galak meunyoe Umma neumoe." (Baba tidak mau, melihat Umma mu menangis melihat keadaan Baba seperti ini).

AYZA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang