🎙️Lyodra, Afgan - Ada
Haloha Sahabat Nura
Selamat pagi, siang or malam nih?
Sehat terus buat para readers Nura... Aamiin.
Happy Reading
-----
Aku merindukannya tapi aku tidak bisa melakukan apapun kecuali mendoakan kamu agar selalu bahagia disana.
Moza Aleta
••••
3 tahun kemudian
"Aya!" Suara teriakan itu mengalihkan Ahya yang sedang tersenyum dan berterima kasih kala mendapatkan pujian dari teman-temannya karena ia mendapatkan nilai cumlaude.
"Masya Alloh, kamu cantik sekali Moza memakai hijab. Kamu beneran serius mau memakai hijab?"
"Terimakasih atas pujian lo Ya, untuk berhijab insyaallah gue serius," jawab Moza tersipu malu.
"Masya Allah ucapanmu udah islami banget sekarang," kata Ahya sembari terkekeh.
"Gue gitu loh." Sombong Moza.
"Eh gue denger denger lo cumlaude."
Ahya mengangguk, "Alhamdulillah."
"Wah gila congratulation Ahya!" reflek Moza memeluk Ahya menyalurkan rasa bahagia.
"Selamat untuk kamu juga Za," ucap Ahya setelah melepaskan pelukan.
"Tapi gue gak cumlaude kaya lo."
"Iya gapapa, tapi kan nilai kamu pasti sudah jauh lebih baik dari sebelumnya."
"Iya Alhamdulillah."
"Eh Moza itu ada orangtua kita." Ahya menunjuk 3 orang yang berada jauh 10 meter dari mereka sedang berjalan mencari anak mereka.
Moza menoleh, dia seketika terharu melihat ayahnya datang. Barend benar-benar serius dalam perjalanan hijrahnya, dia bahkan tidak lagi mengekang Moza dan mengurangi bodyguard hanya untuk Barend saja jika sedang bisnis ke luar negeri.
Terimakasih Daddy, batin Moza berucap.
Moza dan Ahya menghampiri orangtua mereka. Ahya bahkan sudah mendekap orangtuanya dengan air mata bahagia.
"Terimakasih Daddy sudah mau datang," ucap Moza pada Barend dengan haru.
"Daddy pasti datang nak, maaf kalau terlambat," jawab Barend dengan mendekap anaknya dan mencium pucuk kepala anaknya.
"Ih Daddy jangan cium cium malu ini di kampus soalnya," rengek Moza segera melepaskan pelukan ayahnya.
"Iya maaf, anak Daddy sudah besar," kekeh Barend.
"Daddy." Panggil Moza.
"Iya nak kenapa?"
"Daddy maaf ya kalo Moza gak bisa cumlaude seperti Ahya."
"Tidak apa-apa yang penting anak Daddy sudah berusaha dan mau belajar."
"Terimakasih Daddy." Moza memeluk Barend kembali.
***
Duar duar duar
Suara petasan mengalun indah, dia nampak cantik menghias langit malam yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYZA (Tamat)
SpiritualSPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Is...