🎙️Ghea Indrawari - Jiwa yang Bersedih
Happy Reading
-----
Hati rapuh tak terbentuk, pasang surut perasaan tapi orang tak mengerti. Biar bagaimanapun aku adalah manusia bukan hewan yang hanya tinggal dalam sangkarnya.
Moza Aleta
***
Hari berlalu begitu cepat, ujian akhir semester telah selesai dengan lancar, mungkin hanya satu atau dua mata kuliah yang deadline nya diluar waktu UAS.
Hari ini Ahya sedang membereskan pakaiannya ke dalam tas, dan beberapa perlengkapan lainnya untuk pulang ke daerahnya, Aceh.
"Lo gak pake koper Aya?"
"Tidak Moza, nanti kan aku pulang lagi."
"Yaudah hati-hati, tapi kesananya naik apa?"
"Bareng kang Diman dan teh Salwa ke bandara, jadi kita dari sini naik bus."
"Gue anter ya?"
"Emang gapapa, aku takut merepotkan?"
"Santai."
Moza memberi makan ikan hias nya di dalam akuarium. Sedangkan Ahya bulak-balik memasukkan barang-barang yang mesti dibawa ke dalam tas.
Tok tok tok
"Ah itu pasti teh Salwa, aku minta tolong ya Moza, bukain pintunya."
"Oke-oke, bentar." Moza menyimpan makanan ikan terlebih dahulu di samping akuarium.
Moza melangkah dan membuka pintu, benar itu adalah Salwa. Salwa tersenyum dan masuk setelah dipersilahkan.
"Aya makan dulu ya, teh Salwa sudah siapkan makanan." Salwa menaruhkan makanannya di meja makan.
"Aku belum lapar teh Salwa, teh Salwa duluan saja."
"Tidak-tidak teh Salwa larang, perjalan ke Aceh jauh, kalo kosong perutmu berbahaya buat dibawa terbang. Apalagi kamu gampang mabuk perjalanan."
"Iya Aya, gue juga mau makan kok walaupun gak ikut pulang kampung." Moza terkekeh, dia menghampiri Salwa dan membantu menyiapkan makanan.
Salwa sengaja membawa rantang yang berisi lima tumpukan supaya tidak bulak-balik mengambil makanan kesini. Salwa sengaja membuat makanan banyak, karena untuk dimakan sebelum berangkat dan sisanya di bekal.
"Asik ada rendang Aya!" Seru Moza.
"Iya sebentar."
Di perjalanan menuju bandara, di dalam mobil penuh dengan canda tawa, bahkan yang lebih mendominasi lawakan itu dari Diman. Diman sehumoris itu ternyata.
"Moza liburan kali ini pulang atau bagaimana?" Tanya Salwa di belakang jok mobil.
"Gue gak tau teh Salwa, tapi kalo ikut ke Aceh boleh?" Canda Moza.
"Boleh dong."
"Ayo ayo, Moza ikut saja!" Seru Ahya antusias.
"Enggak, lo aja, takutnya gue ngerepotin."
"Ihh enggak ya teh Salwa."
"Iya Moza, kami senang banget kalo bisa rame-rame kesana." Ungkap Salwa meluruskan.
"Lain kali saja."
Moza fokus dengan menyetirnya, disuguhi dengan pembicaraan seru. Sampai di bandara Moza menghentikan mobilnya di tempat parkir dan ikut keluar mobil untuk menemani Ahya, Salwa, dan Diman hingga lepas landas.

KAMU SEDANG MEMBACA
AYZA (Tamat)
SpiritualSPRITUAL-teenfiktion 🚫 Diambil positifnya buang negatifnya ^|^ Hidup itu antara takdir dan realistis, ketika manusia sudah tahu dia mau berjalan kemana dia akan tuju posisi itu walaupun keadaan menentang. Seperti Moza yang mulai penasaran dengan Is...