AYZA 17 : Retak Tak Bersisa

74 8 0
                                    

🎙️Mahalini - Sial

Happy Reading

-----

Bahkan mencintai saja tidak cukup, jika semua hubungan dilandasi kebohongan.

Moana Camilla

***

"Daddy, Daddy emang berkuasa apapun bisa Daddy cari pake uang pake kekuasaan. Daddy cari tahu tentang aku, tempat tinggal aku dimana dan temanku siapa. Daddy aku capek selalu kaya gini." Moza menangis ringkih sungguh sesak hatinya setiap berbicara dengan ayahnya pasti selalu berbeda pendapat.

"Daddy juga capek dengan kamu! Orangtua sudah kasih kamu fasilitas buat tempat tinggal tapi kenapa kamu tinggal di kontrakan, makan sembarangan mau jadi apa kamu hah tidak mau menurut apa kata orangtua." Bentak Barend untuk pertama kalinya membuat Moza kaget dan bahkan air matanya terus menerus menetes.

"Daddy, apa mau Daddy aku udah kuliah padahal aku tidak mau, aku cuman butuh satu hari kebebasan tanpa kekangan Daddy. Tempat tinggal yang aku tinggali saat ini tidak kumuh, tidak kotor dan sebagainya apa yang harus dikhawatirkan-"

"Daddy bilang turuti mau Daddy ya turuti, jangan bantah terus. Mau jadi apa kamu anak pembangkang?!" Tekan Barend dengan mata tajamnya.

"Terserah Daddy aku udah cape banget, seandainya Mommy masih hidup dia pasti bela aku dad. Aku lebih baik tinggal dengan Mommy gak mau tinggal dengan Daddy yang egois dan keras kepala." Moza keluar begitu saja dari ruangan pribadi ayahnya dengan airmata yang terus mengalir membasahi pipinya. Sedangkan Barend dia menatap punggung ringkih anaknya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Setelah Moza menghilang dari balik pintu, Barend berjalan lemas kearah figura yang menampilkan istrinya.

Wajah cantiknya dengan baju ala bangsawan itu meneduhkan hati Barend. Dibawah Poto ada tulisan nama pemilik Poto. Moana Camilla.

"Anakmu keras kepala seperti aku Moana." Lirih Barend seolah-olah sedang berbicara dengan istrinya.

"Tapi sebenarnya hatinya lembut sepertimu, maafkan aku jika aku belum bisa jadi ayah yang baik untuk Moza." Punggung tegap itu bergetar tanda bahwa sang empu sedang menangis, dia berkeluh kesah dihadapan sang istri.

***

"Mas bulan depan Moza ulang tahun yang ke 5, kira-kira kita akan kasih kado buat anak kita apa ya."

Moana Camilla, biasa dipanggil Moana ibu dari Moza Aleta dan istri dari Barend Sander.

"Aku terserah kamu saja sayang."

"Ko terserah aku, tapi aku pingin ulang tahun ke 5 Moza kita rayain di rumah saja tidak usah liburan, kita buat rumah kita bak istana kerajaan."

"Iya sayangku, cintaku." Ungkap Barend dengan merangkul sang istri.

Sebulan kemudian adalah hari yang ditunggu-tunggu keluarga ini ulang tahun Moza, Princess Sander. Sekitar seminggu lagi acara ulang tahun sang anak akan digelar.

Suara adzan Dzuhur berkumandang, di masjid dekat rumah sekitar 10 rumah kesamping.

"Mas aku sudah siapkan baju koko nya sudah aku simpan diatas kasur sama sarungnya juga jangan lupa." Jelas Moana yang dari tadi mondar-mandir seperti dikejar-kejar waktu.

AYZA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang