keempat

1.7K 141 0
                                    

Lulu hanya membuang nafas lelahnya, entah sudah berapa lama pembicaraan itu terjadi, 4 tahun? Atau 5 tahun yang lalu? Entahlah yang jelas sekarang Lulu hanya bisa menatap sendu ke arah adik adiknya.

"Lu, lo dudukan disana aja. Ini ga terlalu lama kok, kelas lo juga jam kosong kan." Ucap Gita

"ko ka Gita tau? Wah punya orang dalem nih." Canda Lulu

"cenayang gue. Udah sana." Jawab Gita.

Acarapun berjalan tanpa kendala, panitia mampu menjelaskan apapun yang ditanyakan oleh junior mereka.




*********

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lulu yang mendapati pesan dari nomor yang tidak dikenal merasa bingung, dia hanya memberi nomor hp nya pada teman dekatnya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lulu yang mendapati pesan dari nomor yang tidak dikenal merasa bingung, dia hanya memberi nomor hp nya pada teman dekatnya saja.

Lulu tidak membalas pesan dari Chika lagi, dia sedang menggerutu, siapa pelaku utama yang berani memberikan nomor hp nya pada orang lain.

"Awas aja kalo ketauan." Gumam Lulu, lamunan Lulu terpecah saat dia mendengar gelak tawa siswa. Lulu memperhatikan acara mereka, sampai Lulu menyadari jika mereka sedang ice breaking dan sudah menelan korban.

"Udah nyanyi aja Frey, suara kamu bagus kok." Ucap salah satu junior

"malu tau." Ucap Freya

"Berhubung kata temen kamu suara kamu bagus, gimana kalo kamu nyanyi dangdut aja? Mungkin lagu nemen aja kali ya, yuk langsung nyanyi aja dek." Ucap Eli pada Freya yang sedang menatap bingung pada Eli.

*Gimana mau nyanyi, lagu nemen aja gue ga tau.* Batin freya

"ka, aku ga tau lagunya kaya gimana." Ucap Freya gelisah, lulu inisiatif buat menghampiri juniornya yang sedang gelisah dan malu.



"Ngomongo jalokmu piye
Tak turutane, tak usahakne
Aku ramasalah... yen kon berjuang dewe
Sing penting kowe bahagia endinge...."



Nyanyi Lulu, Lulu dengan senang hati membantu juniornya karna memang dia suka dengan lagu tersebut, Lulu juga mengajak Freya untuk ikut bernyanyi bersamanya, suara Lulu tidak usah diragukan lagi, suara yang begitu lembut dapat menyihir orang yang mendengarnya.

Setelah selesai bernyanyi semuanya bertepuk tangan, "suara lo bagus banget loh tadi, dah sana balik ke tempat lo." Ucap Lulu yang langsung pergi dari sana, sebenernya Lulu ingin lebih lama disana hanya saja tatapan ketidaksukaan adik adiknya sangat menganggu fikirannya.

Kantin adalah pilihan Lulu, "kebetulan nih gue ketemu kalian disini." Ucap Lulu dengan sinis

"ngaku, siapa yang ngasih nomor gue ke orang. Bentar, gue lupa namanya." Tanya Lulu yang langsung cek hp nya

"ke Chika, cepet ngaku." Todong Lulu

"hehehe.." Adel cengengesan, tak perlu dijawab juga mereka semua sudah tau pelakunya.

"ya gue ga punya pilihan lain ya. Chika waktu itu datengin gue, dia ga mau pergi dari rumah gue kalo ga dapet nomor lo. Cakep tapi rada gila." Ucap Adel dengan jujur

"emang gila, udahlah laper gue." Ucap Lulu yang memilih memesan makanan, setelah membeli makanannya dia kembali lagi ke teman temannya.



Skip



Setelah proses pembelajaran yang memusingkan akhirnya waktu pulang telah tiba, olla dan teman temannya berniat untuk mengunjungi caffe yang baru grand opening. Selain hobi keliling jalanan mereka juga hobi mengunjungi caffe yang dirasa bagus untuk mereka.

"tumben banget Flo lo nebeng?" Tanya Olla penasaran,

"motor gue masuk bengkel." Jawab flora singkat

"lah kenapa?" Tanya oniel

"biasa, sodara gue minjem tapi ga punya otak." Jawab flora kesal

"emang lo punya otak." Ledek Adel dan sukses mendapatkan jitakan dari flora.

"anjing lo." Umpat flora

"udah buruan, gue laper. Lo mau nebeng Adel atau siapa?" Tanya Lulu pada flora

"nebeng lo aja deh, lo paling waras." Jawab flora yang langsung naik ke motor Lulu, ucapan flora sukses mendapat tatapan sinis dari teman temannya.

Mereka semua siap menjalankan motornya tapi fokus Lulu tertuju pada adik adiknya, "adek lo belom dijemput tuh." Ucap flora

"kalian duluan aja, nanti gue nyusul. Flo lo pindah ke Olla ya, takut lo kelamaan nunggu." Ucap Lulu

"masih aja peduli lo, dianggep juga engga kan." Ucap Olla

"gitu juga adek gue, kabarin kalo udah sampe." Ucap Lulu, akhirnya dia ditinggal oleh teman temannya dan memilih memantau adik adiknya dari jauh.

"Wedehhhh mobil siapa tuh, cakep juga tuh mobil." Ucap Lulu saat melihat sebuah mobil berhenti di depan sekolahannya. Dan tak lama pengemudinya keluar Lulu benar benar tak tau siapa itu.

Setelah lumayan lama dan melihat orang yang keluar dari mobil mewah itu kelihatan clingak clinguk seperti sedang mencari seseorang, akhirnya mobil jemputan adik adiknya datang juga dan muncullah Marsha dengan dihiasi senyuman.

"gue juga pengen kali satu mobil sama kalian, pengen becanda sama kalian." Sendu Lulu, setelah melihat adiknya pergi Lulu bersiap buat pergi juga, tapi terhalang oleh pengemudi mobil sport ini.

"Nah, ketemu juga lo." Ucap pengemudi ini

"lo siapa si, minggir gue mau lewat." Kesal Lulu

"lo lupa sama gue? Parah si lo, gue Chika. Bahkan semalem kita chattingan loh." Ucap Chika, akhirnya Lulu melepaskan helmnya.

"dengerin ya, gue ga peduli lo siapa. Dan lo tau dari mana gue masih ada disini, Adel lagi yang ngasih tau lo?" Tanya Lulu tak sabaran

"hehehe, gue maksa dia buat kasih tau posisi lo. Ya lo cuek banget si, gue jadi greget sama lo." Jawab Chika dengan cengengesan

"gue ga punya waktu buat lo, jadi minggir gue mau lewat." Sarkas Lulu

"yaelah masa gitu doang, jalan yuk." Ajak Chika

"dasar cegil. Minggir lo, kalo ga gue tabrak." Ancam Lulu, akhirnya Chika memilih menyingkir.

"Gue ga bakal nyerah, kalo perlu gue pindah ke sini." Teriak Chika, yang Chika yakini Lulu tidak akan dengar.





























































🤸

AKU PANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang