ketujuh

1.5K 123 3
                                    

Chika langsung meninggalkan mamahnya dan langsung masuk kamar. *Semoga dia baik baik aja.* Batin Chika.









*******

Sedangkan dirumah sakit, Lulu benar benar tidak bisa berkutik. Walaupun disini sudah ada Jessi, tetapi tetap saja Lulu menjadi sasaran empuk orang tua nya. "Saya bosan menegur kamu." Ucap cio pada lulu

"keras kepala." Sinis cio, Lulu berusaha menulikan pendengarnya. Perkataan ayahnya membuat hatinya sakit.

"mending kamu pulang, sekalian ajak Jessi. Dari pada disini semuanya makin panas, Jessi pulang dengan anak itu dulu ya. Tante sama om disini dulu buat nungguin anak anak Tante." Ucap Shani

"iya Tan, yuk lu." Ajak Jessi, Jessi langsung menarik tangan Lulu. Dia tidak diberi kesempatan hanya untuk berpamitan

"Pelan pelan Jess, gue juga belom pamit lo main narik aja." Protes Lulu

"gue masih ga nyangka kalo mereka masih memperlakukan lo dengan sangat buruk. Gue pikir pas gue balik kesini mereka udah berubah." Kesal Jessi

"udahlah, yuk balik. Ini udah malem banget, gue juga kelaparan." Ucap Lulu, karna Lulu sedang tidak ingin berdebat dengan siapapun.


Skip


Keesokan harinya, Lulu mendapat kabar jika mobilnya rusak cukup parah. Tapi bagaimanapun juga Lulu tetap bersyukur adek adeknya tidak terluka parah.

"Met, lo jadi masuk sekolah gue?" Tanya Lulu di meja makan, karna mereka berdua sedang sarapan bersama.

"Jadi dong met. Gue juga minta momy buat sekelas sama lo." Jawab Jessi

"begaya banget lo manggil mommy." Ledek Lulu

"ya udah si, eh gue lupa mulai masuk kapan. Besok atau besoknya lagi ya?" Bingung Jessi

"tanya sono ke emak lo, siapa tau besok." Ucap Lulu

"gue berangkat dulu ya, tar gue langsung balik terus kita ke rumah sakit ya." Ucap Lulu, Jessi hanya mengangguk saja tanpa perlu banyak protes.

Skip


Disekolah lulu sedang diintrogasi dengan teman temannya, apa lagi kalo bukan ulah Chika. Ga abis pikir dia. "Gue gapapa asli, lagian juga udah biasa." Jawab Lulu

"tapi lu, bokap lo udah kasar ke lo. Dia udah berani main fisik." Protes flora

"ini salah gue ga jaga adek adek gue. Udah santai aja." Ucap Lulu

"terserah lo deh." Pasrah adel

"nanti juga gue mau ke RS sama Jessi. Btw makasih ya lla, lo udah mau jemput Jessi." Ucap Lulu

"santai aja lu, gue malah seneng." Ucap Olla, mereka semua tertawa mendengar penuturan Olla.


Skip


Sekarang Lulu dan Jessi sudah ada dirumah sakit, namun mereka kebingungan lantaran tak mendapati keluarganya disana. "Sus, pasien kamar VIP nomor 3 kok gada ya?" Tanya Lulu

"pasien sudah pulang dari semalam, karna memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya luka ringan, jadi tidak perlu rawat inap." Jawab susternya

"kalo gitu makasih ya sus." Ucap Jessi, Lulu hanya diam sambil mencerna apa yang sedang terjadi.

"Udah ayo pulang aja, keluarga lo emang bener bener ya." Kesal Jessi. Dia tak habis pikir dengan keluarga Harlan ini, apa yang membuat mereka membenci anaknya sendiri.

Akhirnya Jessi menarik Lulu untuk pergi dari sana. "Jess, kenapa gue ga sepenting itu ya dikeluarga gue sendiri?" Lirih Lulu

"udah, lo jangan mikir yang aneh aneh. Sekarang kita pulang terus liat keadaan mereka." Ucap Jessi, mereka pun pulang dengan suasana hati yang kurang baik.

AKU PANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang