"Maaf ya Tante, maaf karna dulu udah bersikap bodoh." Ucap Zee, Sisca hanya tersenyum.
*******
Ini sudah masuk jam makan malam, dan tepat di kediaman keluarga Harlan sedang melaksanakan makan malam bersama. Namun, kali ini berbeda, dimeja makan sudah berkumpul semua anggota keluarga Harlan. Apakah Christy ikut bergabung juga? Jawabannya iya, Christy ikut bergabung.
Sepulang dari rumah Sisca, lulu memutuskan untuk ke perusahaan milik Christy. Diawal Zee dan Marsha begitu khawatir dengan keputusan Lulu, apakah ini akan baik baik aja? Itulah yang mereka pikirkan. Tapi Lulu dengan pandai meyakinkan kedua adiknya itu, bagaimanapun juga Christy adalah adiknya.
Walaupun suasana makan malam kali ini cukup canggung. Tapi tidak menghalangi mereka dalam menyalurkan rasa rindunya, "gimana kalo kita semua liburan?" Tanya gracio pada anak anaknya, dia benar benar bahagia melihat semua anggota keluarganya berkumpul.
*Harusnya aku ga melakukan itu semua, harusnya dari dulu kita jadi keluarga yang bahagia.* Batin gracio
"Aku ngikut aja, masalah butik bisa aku percayain ke orang kepercayaan aku." Ucap Marsha dengan enteng
"Emang kamu mau ngajak liburan kemana mas?" Tanya Shani penasaran
"Ya terserah anak anak mau kemana, papah pengen kita semua liburan bareng." Ucap gracio
"Aku ikut kalo ka Lulu ikut." Ucap Zee, spontan semuanya memandang ke arah Lulu. Yang ditatap malah menjadi sedikit canggung, karna ini pertama kalinya dia dianggap saat makan bersama
"Ak..aku ga bisa ikut, aku punya tanggung jawab di Rumah Sakit. Aku ga bisa ambil cuti gitu aja." Ucap Lulu dengan sedikit menunduk
"Itu biar jadi urusan papah nak, papah akan bilang ke direktur kamu. Kamu tenang saja ya nak, papah cuman mau kita pergi bersama untuk merayakan kembalinya kamu." Ucap gracio, Lulu hanya mengangguk dan itu sukses membuat semua anggota keluarganya tersenyum
"Enaknya kemana?" Tanya Christy
"Ke Thailand aja gimana? Disana kayanya seru deh." Usul Marsha, yang lain hanya mengangguk setuju
Berbeda lagi dengan seseorang yang sengaja melewatkan jam makan malamnya. Itu sudah menjadi kebiasaan orang tersebut. "Gue kangen lo, tapi gue ga bisa luluh gitu aja." Ucapnya
"Kenapa lo balik pas lo punya pasangan si anjir." Ucapnya dengan kesal
"Gue cinta sama lo, tapi gue belom bisa maafin lo." Ucapnya pada sebuah pigura
"Gu...gue kangen elo." Lirihnya sambil meneteskan air matanya, sudah menjadi rutinitas bagi dirinya untuk meranapi kesendiriannya
"Jangan berhenti buat yakinin gue ya." Ucapnya sambil mengelus foto seseorang
Sedang asik tenggelam dalam lamunan, suara ketukan pintu mengganggu kegiatan tersebut
|| TOKK TOK ||
"Non Chika, mau makan malem jam berapa non? Biar bibi panasin.." ucap bibi dengan suara yang sedikit keras
"Chika ga laper bi, bibi aja sama yang lain yang makan." Orang yang sedang menggalau adalah Chika, perasaan dan hatinya masih Lulu pemenangnya namun keadaan membuat dirinya untuk bersikap tegas pada pemilik hatinya
..
.
Skip
..
.
Hari ini keluarga Harlan sedang bersiap untuk pergi berlibur, di rumah yang megah ini gracio menunggu anak dan istrinya bersiap. Dia juga sedang menunggu anak sulungnya untuk datang, "ini Lulu kok belum sampe ya? Apa dijemput aja ya?" Tanya gracio pada dirinya sendiri,