Chika tak mau perasaannya diketahui oleh siapapun, biarkan dia yang berfikir dan berusaha. Biarkan semuanya berjalan tanpa ada campur tangan dari orang lain, biarkan dia dan lulu sama sama memantaskan diri mereka.
*******
2 bulan kemudian
Sejak liburan dari Thailand membuat lulu semakin dekat dengan keluarganya, namun lulu tak sering menginap di kediaman keluarga Harlan. Dengan terwujudnya keinginan lulu, dia sudah merasa cukup untuk kebahagian di hidupnya.
Entah sudah berapa lama lulu duduk berdiam diri di balkon kamarnya, banyak hal yang dia pikirkan. "Gue ngerasa semuanya udah cukup bagi gue, walaupun ada kekosongan dihati gue." Ucap lulu pada hembusan angin, dia sangat menikmati angin yang berhembus mengenai dirinya
"Gue kangen ka arsha." Liriknya, bagaimanapun Arsha lah yang menemani lulu di saat masa tersulitnya selain fiony.
"Gue belom ngasih kabar ke ka arsha tentang keluarga gue." Ucap lulu,
"Tapi apa gue pantes chat dia? Seengga tau diri itu gue kalo chat ka arsha." Lesunya, dia merindukan sosok arsha yang selalu ada untuknya
"Gue aja jatohin harga diri gue buat merjuangin chika yang entah sampe kapan, masa buat hal kaya gini aja gue harus mikir harga diri gue." Ucap lulu
Setelah berhasil meyakinkan dirinya untuk mengirim pesan pada Arsha, seperti boomerang untuk dirinya, entah dari kapan lulu sudah menangis. "Gue jahat banget ke ka arsha." Lirihnya, tak bisakah arsha membenci dirinya saja?
"Lagian nih jempol lihayy bet ngirim foto ka arsha segala. Jari gue singkron juga sama hati gue, tau aja kangen ka arsha." Ucap lulu
"Dia terlalu baik buat gue sakitin kaya gini, lo jahat lulu, lo jahat. Tapi gue ga bisa terus terusan bohongin perasaan gue sendiri." Ucapnya yang kini beradu dengan dirinya sendiri.
.
.
.
.
Skip
.
.
.
.Pagi ini lulu sedang bersiap untuk berangkat ke rumah sakit, matanya sedikit bengkak lantaran dari semalam dia menangis mengingat dirinya sudah sangat jahat pada Arsha namun tak sedikitpun arsha menyimpan kebencian untuk dirinya.
"Untung langsung gue kompres nih mata, jadi ga terlalu keliatan." Ucap lulu sambil menuju kearah mobilnya yang terparkir dengan rapi.
Sekarang lulu sedang asik chattingan dengan teman temannya, walaupun sekarang didepannya ada seseorang yang sedang memperhatikannya namun lulu tak keberatan akan hal itu.
Pertanyaan apakah lulu sudah memaafkan teman temannya itu? Lulu sudah menyadari jika itu semua terjadi karna dirinya, dia yang sudah pergi sangat lama bahkan tak berfikir untuk kembali dan mereka hanya ingin mengikuti kemauan dari chika sebagai anak kandung aya. Jadi, tidak ada yang salah di masalah ini, hanya dirinya yang kurang menyadari keadaan saja.