Chika yang melihat tweet Zee pun hanya tersenyum masam, andai masalahnya tak serumit ini. Tak ambil pusing, Chika kembali menscrol media sosialnya.
*******
Hari ini kelas Lulu mengadakan ujian harian dan itu berhasil membuat sebagian dari mereka mengeluh, "gue ga belajar lagi." Gumam Lulu
"lo pikir gue belajar, nyontek aja apa ya." Ucap oniel
"mau lo dilempar bangku Olla sama flora? Lagian lo pinter ya Niel." Tanya Lulu
"dibilang gue kaga belajar juga, aduh pasrah banget gue kalo nilainya jelek." Lirih oniel.
Mereka sedang mengerjakan soal yang diberikan oleh Bu Ve, Lulu dan teman temannya mengerjakan sesuai dengan apa yang mereka ketahui.
|| TES ||
Lulu terkejut saat mendapati ada setetes darah mengenai kertas ujiannya, dengan cepat Lulu menyumbat hidungnya. Oniel yang tadi sedang fokus mengerjakan menjadi tak fokus karna teman sebangkunya ini tak bisa diam dan fokus
"lo kena...pa?" Pertanyaan oniel yang seketika langsung menjadi khawatir pada Lulu, dia melihat Lulu sedang berusaha membersihkan noda darah di hidungnya.
"Ke UKS sekarang." Ucap oniel dengan panik, mengapa bisa sepanik itu? Karena oniel melihat wajah Lulu yang sudah sangat pucat dan sangat tidak bertenaga.
"Bu, saya dan Lulu ijin ke UKS." Ucap oniel, Lulu menggeleng lemah
"lo kerjain aja soal lo, gue bisa sendiri." Ucap Lulu yang langsung berdiri dan berpamitan untuk keluar sebentar.
Toilet adalah pilihan Lulu, dia dengan berusaha membuat darahnya berhenti keluar, sampai pada akhirnya dia tidak tahan dengan rasa sakit yang menyerangnya.
Didalam kelas menjadi tak kondusif, Bu Ve memberi ijin pada oniel dan Adel untuk menyusul Lulu. Mereka semua khawatir karena mereka dapat melihat dengan jelas darah yang masih segar di kertas Lulu.
Oniel dan Adel mencari Lulu kesana kemari karna tak mendapati Lulu di UKS, namun setelah oniel dan Adel sampai di toilet mereka terkejut karna mendapati Lulu yang sudah tak sadarkan diri. Adel langsung menggendong Lulu ala bridal style, oniel inisiatif berlari ke arah kelas hanya untuk meminjam mobil Chika.
"Bu, maaf banget ini darurat, Chika gue pinjem mobil lo." Ucap oniel yang terlihat sangat kelelahan karna berlari, wajah panik oniel tak lepas dari teman temannya ini.
"Lulu kenapa?" Tanya Jessi
"nanti kalian nyusul aja." Jawab oniel
"gue ikut." Ucap Chika yang langsung berdiri dan pergi begitu saja.
Chika membawa Lulu ke rumah sakit pusat dimana ada dokter fiony berada, Chika tak ingin Lulu ditangani oleh dokter yang lain, hanya fiony yang ada dipikiran Chika saat ini, Chika ingat Lulu pernah bilang jika fiony adalah dokter kepercayaan dirinya.
"Semoga Lulu gapapa." Gumamnya
"gue takut banget Niel." Ucap Adel dengan khawatir.
"ini pertama kalinya gue liat dia kaya gini." Lanjut Adel
"Lulu pernah kaya gini waktu masih pacaran sama gue. Ini kedua kalinya gue liat dia kaya gini, tapi ini lebih parah." Ucap Chika.
"Kita harus tenang, kita berdoa semoga Lulu gapapa." Ucap oniel, dia tidak ingin membuat suasana menjadi semakin tak karuan, dia harus bisa mengendalikan rasa gelisahnya.
Skip
Setelah lebih dari satu jam penanganan, fiony dan Mira akhirnya menghela nafas leganya. Mereka sempat kehilangan Lulu, detak jantung yang mendadak berhenti membuat mereka kalang kabut namun tetap berusaha.