"Kamu tenang aja, anak kita anak yang kuat. Kita harus percaya itu." Ucap gracio, dia tau itu hanya sebuah penenang. Dia sama halnya dengan shani, tapi dia tak mau membuat keluarganya tak punya tempat untuk berpegangan.
*******
Setelah cukup lama mereka menunggu, akhirnya dokter yang menangani lulu keluar dari ruangan. "Terima kasih karena sudah membawa dokter lulu dengan tepat waktu." Ucap dokter keenan, sebenarnya hari ini jadwal dokter keenan yang ditemanin oleh lulu. Namun siapa sangka dirinya bertemu dengan lulu di keadaan yang seperti ini.
"Anak saya baik baik aja kan dok?" Tanya shani dengan khawatir
Dokter keenan mengangguk, "dokter lulu keracunan alkohol yang diminum secara berlebihan. Kadar alkohol yang dikonsumsi juga sangat tinggi, terlalu banyak alkohol yang beredar di dalam aliran darah bisa memengaruhi fungsi otak. Untung saja belum sampai merusak ginjal dan merusak fungsi otak itu sendiri. Kami sudah melakukan yang terbaik untuk dokter lulu." Jawab keenan dengan detail, mereka semua yang mendengar itu pun langsung bernafas lega. Setidaknya lulu baik baik saja, tidak ada hal serius yang menimpa kesehatan lulu.
"Maaf, ini mungkin terdengar lancang tapi apakah dokter lulu punya masalah yang berat? Sampai sampai dia seperti ini?" Tanya dokter keenan, dia penasaran dengan kondisi lulu saat ini.
Lulu yang ia kenal adalah lulu yang penuh semangat, bukan lulu yang seperti sekarang ini. Apakah itu hanya topeng untuknya? Apakah itu sebagai bentuk pertahanan diri lulu untuk memanipulasi dirinya sendiri?
Dan apakah mungkin lulu seperti ini karna kehilangan nachia? Apakah nachia sangat berarti untuk lulu? Sampai sampai dia melakukan hal yang bodoh seperti ini?
"Chika..." Lirih zee, tapi masih bisa terdengar oleh orang lain
"Ga salah lagi, pasti ini karna ka chika kan? Ka lulu ga akan sebodoh ini, dia bodoh kalo itu tentang ka chika." Ucap zee dengan emosi, matanya memancarkan kemarahan.
"Baik, apapun itu. Tolong jangan paksa dokter lulu untuk mengingat atau bahkan menyinggung masalah yang sekiranya berpotensi membuat moodnya rusak." Ucap dokter keenan
"Makasih dokter..." Ucap gracio
Dokter keenan hanya mengangguk, "Ya sudah, saya permisi dulu. Dokter Lulu boleh dijenguk setelah dipindahkan keruangannya." Ucap dokter keenan
Sekarang lulu sudah dipindahkan ke ruang inap, disana semua keluarganya sedang menunggu termasuk Christy dan flora. "Aku kabarin temen temen dulu ya." Ijin flora pada Christy,
"Iya sayang." Jawab Christy dengan mengelus tangan flora
Berbeda dengan zee, dia menatap lekat lulu pikirannya melayang. Dia kecewa dengan dirinya sendiri, dia gagal menjaga lulu. Dia bahkan sudah berjanji akan membuat lulu selalu bahagia.
Zee memejamkan matanya, wajah chika terlintas di pikirannya, "chika..." Gumam zee
Dia segera berpamitan, "pah, mah zee ijin pergi dulu ya. Ada hal yang mau zee urusan, setelah urusan selesai zee langsung kesini." Ucap zee
"Mau kemana ka?" Tanya cio, Shani tak memperdulikan sekitar, dia hanya fokus pada anak sulungnya
"Ke kantor bentar pah, ambil sesuatu." Jawab zee dengan santai, dia tak mau membuat semuanya curiga
"Hati hati ya nak, kabarin papah kalo sudah sampai." Ucap cio, zee mengangguk
Zee langsung pergi setelah mendapat ijin dari papahnya, dia pergi menggunakan taxi. Tempat yang pertama dia datangi adalah kantor milik chika.