Ini sudah sebulan berlalu sejak Lulu mendapat penolakan dari chika. Itu membuat Lulu sedikit pesimis dengan hubungan mereka, sudah beberapa kali Lulu mencoba membuat mereka terlibat dalam obrolan tapi tak pernah berhasil.
**********
Sudah 3 hari Shani di rawat di rumah sakit, namun sekarang kondisinya jauh lebih baik dari kemarin. Marsha yang sedari pagi menjaga ibunya di rumah sakit sesekali merasa bosan karna tak banyak yang bisa dia lakukan.
Keluarga Harlan menjaga ibunya bergilir, mereka tak memperbolehkan gracio untuk ikut menjaga istrinya. Dikarenakan kesehatan gracio juga sedang tidak stabil, "sayang. Boleh bantu mamah ke kamar mandi?" Tanya Shani pada anaknya,
"ayo Marsha bantu." Ucap Marsha, Shani tersenyum. Dia senang lantaran anak anaknya itu tak mengabaikannya, justru malah merawatnya. Tapi tetap saja, ada kekosongan dihati Shani. Dia mengharapkan kehadiran anak sulungnya, bahkan sudah 3 hari ini tak kunjung mengunjunginya.
Setelah membereskan urusannya didalam toilet, Shani kembali dibantu oleh Marsha untuk bisa ke kasur miliknya. "Terimakasih sayang." Ucap Shani dengan tulus, Marsha hanya membalas dengan senyuman.
Shani kembali menatap lekat pada putri bungsunya itu, raut wajah yang lelah dapat Shani lihat. "Sayang, lebih baik kamu pulang aja ya terus istirahat." Ucap Shani, dia benar benar tak tega dengan anaknya itu. Dirinya sudah sangat merepotkan, dia tak mau jika anak anaknya justru sakit karna kelelahan menjaga dirinya.
"engga mah, Marsha disini aja. Ka Zee sama ka Christy lagi ga bisa, jadi mamah tenang aja ya." Ucap Marsha, memang Zee dan Christy tak bisa mengantikan Marsha untuk menjaga ibunya. Karna mereka berdua sedang di luar kota, mereka akan kembali pada malam hari. Mereka berdua sebisa mungkin tidak menginap di kota orang.
"Papah gimana sayang?" Tanya Shani pada anaknya itu, Shani khawatir dengan suaminya itu. Apakah suaminya makan dengan baik?
"kemaren waktu papah maksa ikut jagain disini pulang pulang langsung sakit lagi mah. Kebanyakan kerja si." Jawab Marsha, dia sedikit kesal dengan ayahnya itu lantaran tak mendengarkan anak anaknya pada saat itu.
"tolong kontrol papah kamu ya nak, dia udah makan apa belum, udah minum vitamin apa belum. Papah kalian itu cuman mau mendengarin anak anaknya aja, jadi tolong ya nak." Ucap Shani, bukan tanpa alasan mengapa Shani bisa berkata demikian. Karna hubungan gracio dan anak anaknya sedikit renggang membuat gracio tak bisa membantah permintaan anak anaknya, bagi dia itu adalah sebuah kebahagiaan karna dengan begitu gracio merasa diperhatikan.
.
.
.
.Skip
.
.
.
.Sedangkan disalah satu ruangan dokter sedang terjadi pembicaraan yang cukup serius, "aku percaya kamu lebih tau dan paham apa yang terbaik untuk diri kamu sendiri lu." Ucap dokter Mira, dokter Mira memang sengaja mengunjungi Lulu di waktu senggangnya. Dia sedikit kesal dengan diamnya Lulu.
"Setidaknya ada yang bisa kamu perbaiki." Ucap dokter Mira, Lulu menatap bingung pada seseorang dihadapannya ini.
"Maksud ka Mira apa?" Tanya Lulu bingung,
"hubungan kamu sama Chika dan hubungan kamu sama keluarga kamu. Sejauh ini kamu selalu dapet penolakan dari chika, mungkin ini cara semesta supaya kamu bisa lebih fokus untuk hubunganmu dan keluarga harlan. Aku takut kamu kembali menyesal karna kehilangan keduanya." Ucap Mira, Lulu hanya diam dan mencerna maksud dari perkataan dokter Mira.
"Chika alasan aku untuk tetap hidup ka. Seberapa menderitanya aku karna keluargaku sendiri asal ada Chika disamping aku, aku ga masalah." Lirih Lulu, dia sedang tidak berbohong. Chika menjadi alasan terkuat mengapa dia memilih sangat memperjuangkan hidupnya. Apakah semua itu hanya gombalan semata? Apakah perasaannya tak cukup besar? Apakah mereka tak tau dan tak paham jika dia merelakan seorang Arsha yang sangat sempurna dalam mencintai dirinya hanya untuk Chika? Tidakkah Chika melihat jika lulu sangat mencintai dirinya.
"aku tau, tapi kita juga harus realistis. Siapa yang memilih melepaskan Chika. Katakan aku jahat lu tapi ini kenyataan, Chika udah menyerah sama hubungan kalian." Ucap dokter Mira dengan serius, dia tidak mau jika Lulu hanya berdiam diri saat semuanya harus berjalan.
"Ucapan ka Mira kali ini jahat banget ka." Ucap Lulu, dia sangat tertampar oleh kenyataan. Dia yang memilih melepaskan Chika, dan dia yang dengan sadar mengkhianati Chika dengan menerima Arsha dalam hidupnya. Tapi kenapa tak ada kesempatan untuk dirinya bisa menunjukan bahwa dia masih dengan perasaan yang sama, dia masih dengan kenangan yang Saman, dia masih dengan kisah yang sama.
"Aku selalu mengalah dan kalah ka. Tapi untuk kali ini, untuk Chika aku ga mau mengalah dan kalah. Kali ini aku mau egois, aku harus egois kalo itu tentang Chika." Ucap Lulu dengan berkaca kaca, dokter Mira hanya memberikan senyum tipisnya.
"Ini yang kamu bilang cinta? Kamu terlalu mencintai Chika sampe kamu ga bisa bedain kamu mencintai dia atau kamu terobsesi sama dia." Todong dokter Mira, Lulu bungkam. Lulu menatap dokter Mira lekat, dia tak percaya jika orang yang sudah dia anggap sebagai kakaknya bisa berbicara demikian.
"Aku ga mau kamu salah langkah, perbaikan apa yang bisa kamu perbaiki. Pelan pelan, aku yakin kamu bisa lu." Ucap dokter Mira, Lulu memejamkan matanya, dia sedang berfikir. Apakah dia sudah segila dan sejauh itu? Apa mengabaikan dan tak menganggap keluarga Harlan ada adalah kesalahan yang besar? Apa itu semua sebanding dengan penderitaannya selama ini? Dan untuk Chika, apakah benar dia sudah sejauh itu sampai bisa dikatakan terobsesi?
"Aku yakin perasaan Chika ke kamu ga berubah, tapi dia mau kamu berdamai dengan masa lalu maupun masa sekarang." Lanjutnya, dokter Mira menggenggam tangan Lulu dengan hangat. Dia ingin menyalurkan rasa sayang dan pedulinya pada Lulu, dia tak mau Lulu merasa sendirian.
"Memaafkan ga seburuk itu kok, ini saatnya kamu memulai dari awal bersama keluarga kamu." Ucap mira, dia berharap semoga energi positif yang dia punya bisa tersalurkan pada Lulu.
"aku perlu waktu ka." Ucap Lulu, dia benar benar bingung. Apakah ini berarti Lulu sudah tidak punya kesempatan untuk bisa bersama Chika lagi? Dia harus memikirkan semuanya secara matang, perasaan mana yang harus dia tekan.
BTW, SEMANGAT YA BAGI YANG MENJALANKAN IBADAH PUASA🔥🔥🔥
SEMANGAT MENJALANI REALITA KEHIDUPAN🔥🔥🔥🔥🤸