"ya udah deh, ayo kita makan ramen. Adeknya kakak lucu banget si kalo lagi ngerengek gini." Final Lulu, dia juga sebenarnya tak tega pada adiknya tapi. Tapi mau gimana lagi, Sisca sangat protek masalah makanan pada gendis.
***********
Mereka bertiga makan dengan tenang dan dibarengi obrolan ringan. "Ci Jessi bilang kalo ka Lulu cinta banget sama ka Chika, kok kalian ga bareng?" Tanya gendis tiba tiba, Lulu yang mendapatkan pertanyaan itu langsung tersedak.
"hati hati sayang." Ucap Arsha dengan khawatir dengan keadaan Lulu
"anak kecil ga boleh kepo urusan orang dewasa, lagian Jessi gabut banget si ngomong begituan ke anak kecil." Omel Lulu, Arsha langsung mengganggam tangan Lulu dengan lembut. Arsha tak mau jika Lulu berlebihan dalam menanggapi pertanyaan gendis, bagaimana pun gendis hanya anak kecil yang bingung dengan makna pembicaraan tersebut.
"Lain kali, kalo ci Jessi bilang yang engga engga itu ga usah didengerin ya dek. Suka sesad dia." Patuah Lulu, gendis mengangguk patuh.
Lulu kembali terfokus pada makanannya itu, dia kembali memikirkan pertanyaan gendis. Jawaban dari pertanyaan gendis sudah sangat jelas, dia ingin egois namun dia tak bisa. Dia sadar, disampingnya itu ada seseorang yang sangat baik terhadapnya, apakah Lulu sampai hati menyakiti pria tampan ini.
*Aku buat salah ya ke ka Lulu?* Batin gendis
"Sayang, ka Lulu engga marah ke gendis. Gendis jangan merasa bersalah ya." Hibur Arsha, gendis menatap Arsha dengan mata yang sudah berkaca kaca.
Lulu yang menyadari jika dirinya sudah berlebihan langsung menghampiri dan memeluk gendis, "gendis, sayang. Maafin kakak ya, kakak ga marah ataupun kesel ke kamu. Maafin kakak ya sayang." Ucap Lulu dengan tulus, dia tak menyangka jika adiknya itu berhati lembut.
Lulu tak akan menyia nyiakan kesempatan yang telah diberikan, Lulu ingin menjadi kakak yang baik untuk adiknya, dia akan melakukan apapun untuk adiknya itu. Dia tidak mau kembali kehilangan seorang adik, dia tak ingin hubungan dia dan gendis memburuk seperti Lulu dan adik kandungnya.
"Maafin gendis ya ka, gendis bikin ka Lulu marah. Gendis janji ga akan ngulangi lagi ka." Ucap gendis dengan menatap Lulu, Lulu hanya tersenyum lalu mengangguk.
Skip
Gendis tertidur saat diperjalanan pulang, Itu membuat Lulu tak tega jika harus memulangkan adik kecilnya itu, berakhir dia membawa gendis ke apartemen nya.
"Jangan dipikirin omongannya gendis" Ucap Lulu yang kini ikut duduk diruang tamu, Lulu masih tak enak hati pada kekasihnya itu. Bagaimanapun juga, Lulu tak ingin melihat Arsha sedih hanya karna dirinya.
"gendis bener kok." Ucap Arsha, dia tau betul hati Lulu untuk siapa. Lulu hanya perlu sedikit dorongan untuk bisa mengambil keputusan demi perasaanya.
"terakhir waktu kita bertiga ketemu, kamu makin jadi pendiem, suka ngelamun. Kamu bahkan ga fokus kalo kita lagi jalan, kamu kaya orang baru diputusin tau ga. Kamu mikirin Chika kan?" Tanya Arsha, Lulu tak menjawab, Lulu tak menyangka jika perubahannya sangat ketara dan mudah ditebak.
"kamu keliatan gusar, jelas banget kalo kamu mikirkn Chika. Maaf ya bikin semuanya semakin rumit untuk kamu." Ucap Arsha, Lulu tak menjawab melainkan langsung memeluk Arsha. Lulu ingin Arsha tau jika Arsha juga penting bagi dirinya, dia juga sayang pada Arsha.
Skip
Hari ini adalah hari pernikahan Olla dan Jessi, hari yang selalu di tunggu oleh Olla akhirnya tiba juga. Pernikahan ini sebagai bayaran atas rasa sabar yang telah mereka berdua lalui, pernikahan ini adalah bentuk rasa cinta kasih Olla dan Jessi.