Hati dan pikirannya sedang beradu, entah sikap apa yang akan Lulu ambil untuk masalah ini, apakah akan memilih kembali menjadi pengecut dan bersembunyi ke jerman atau memilih menghadapi semua dengan resiko yang lebih besar.
********
Terlihat Zee sedang mengunjungi butik milik ibunya yang kini dikelola oleh adik bungsunya itu. "Kita udah lama ya ga pergi bareng." Ucap Zee pada Marsha,
Marsha yang mendengar pernyataan dari Zee hanya mampu tersenyum. Dia rindu, tapi semua kenangan manis hanya mereka lakukan bertiga atau bahkan berlima tanpa kakak sulung mereka.
"Ka Lulu bakal usir kita lagi ga ya kaya waktu kemaren?" Tanya Marsha tiba tiba,
"ka Lulu perlu waktu sha, ga mudah buat nerima semuanya. Bahkan kalo aku jadi ka Lulu mungkin aku udah ga mau balik ke negara asalku." Ucap Zee, dia tak mau adiknya itu berfikir lebih jauh lagi. Walaupun dirinya tak yakin jika Lulu mau kembali menerima keluarga mereka.
"aku kangen dia." Lirih Marsha,
"aku pengen kita berempat punya memori yang indah." Ucap marsha, dia sadar tak pernah ada memori indah bersama kakak sulungnya itu. Bahkan hanya untuk mengobrol ringan saja mereka tak pernah, hanya ada tatapan kebencian mereka untuk Lulu.
"kita harus lebih sabar sha, btw nanti siang kakak mau ke tempat Toya. Kamu ikut kan?" Tanya Zee
"ikut deh, aku juga kangen ka Christy. Udah lama dia ga pulang ke rumah." Ucap marsha, Zee tersenyum mana kala mendengar penuturan adiknya itu.
.
.
.
.Skip
.
.
.
.Sekarang Zee, Marsha dan Christy sedang makan bersama di apartemen milik Christy. Mereka mengobrol dengan santai, Marsha memperhatikan Kakak kakaknya yang sudah beranjak dewasa ini.
"Toy, kapan deh main kerumah? Mamah udah dua hari ini sakit toy." Ucap Zee
"mamah sakit apa?" Tanya Christy yang sedikit menyesal karna tak pernah pulang ke rumahnya.
"Kata dokter si demam biasa ya, sama karna udah berumur aja jadi lebih gampang sakit ka." Jawab marsha.
"Ga dirawat inap aja?" Tanya Christy sedikit heran.
"boro boro, mamah ngotot ga mau rawat inap. Buat manggil dokter aja harus dipaksa dulu." Ucap Zee yang tak sabaran
"nanti aku main ke rumah." Ucap Christy
"Tapi ga bisa malem ini, aku ada urusan." Lanjutnya, Zee dan Marsha kompak mengangguk.
.
.
.
.Skip
.
.
.
.Kini fiony dibuat terkejut lantaran salah satu pasiennya adalah orang yang selama ini dia hindari. "Aduh ini kenapa aku yang pegang si." Gumam fiony, suara itu masih bisa terdengar oleh Mira.
"Ga boleh gitu, mereka semua udah berubah fio. Nanti kasih tau Lulu kalo ibunya dirawat disini." Ucap Mira, dia sedikit gemas dengan fiony yang mengeluh saat tau dia akan menangani salah satu dari keluarga Harlan.
"Bukan gitu ka, tapi udahlah lupain aja. Btw, lulu hari ini masih libur ka, dia bilang mau istirahat aja di apartemennya." Ucap fiony,
"kasih kabar lewat telfon kan bisa. Gimanapun juga Lulu harus tau kondisi ibunya." Ucap Mira, fiony mengangguk patuh.
Setelah mengirim pesan pada Lulu, fiony kembali mengistirahatkan dirinya di mess yang sudah disiapkan pihak rumah sakit.
.
.
.
.Skip
.
.
.
.Sedangkan hari ini Chika kedatangan tamu tak di undang. Siapa lagi kalo bukan Adel dan oniel, mereka sengaja mengunjungi kantor Chika.
"Ni kantor miskin banget ya." Ucap Adel mendadak,