"berdiri!!!" Bentak cio, namun tak dihiraukan oleh Lulu, gracio yang gerampun menendang Lulu beberapa kali. Jangan ditanya sudah sebabak belur apa tubuh mungil nan sesaset milik Lulu, dibanding itu semua hatinya yang lebih hancur.
********
"Gracio lo udah keterlaluan brengsek.!!!!" Teriak Fino, Fino langsung memukul gracio tanpa ampun. Sisca langsung mengambil alih tubuh Lulu yang sudah tidak berdaya. Fino dan Sisca tidak datang sendiri, namun mereka datang bersama teman temannya Lulu beserta adik adiknya.
"Papah sadar pah, ka Lulu anak papah." Teriak Marsha, dia benar benar tak habis pikir oleh papahnya sendiri.
Chika yang melihat itu semua hanya membeku karena shock. "Biarin dia mati, dia pembunuh!!! Saya ga Sudi punya anak pembunuh seperti dia." Bentak cio
|| PLAK ||
Shani menampar suaminya sendiri, "kamu keterlaluan!" Marah Shani.
"Bu..." Lirih Lulu yang sudah tak berdaya
"Iymya sayang, ini ibu nak." Sahut Sisca sambil menangis
"jangan nangis.." ucap Lulu menahan sakit disekujur tubuhnya.
"Lulu gapapa, papah bener Lulu pantes untuk mati." Lirih Lulu, semua menggeleng atas ucapan Lulu
"engga sayang, justru lulu pantas hidup bahagia." Ucap Fino yang sudah menangis sejak tadi. Tak ada seorang ayah yang tega menyakiti anaknya sampai seperti ini, Lulu sudah menjadi bagian dari keluarga Fino sejak Fino mendekati Sisca, hatinya hancur melihat putrinya seperti ini.
"A..ayah, Lulu sayang ayah." Lirihnya,
"ayah juga sayang kamu nak, kamu bertahan ya.." ucap Fino, Lulu menggeleng.
"mereka ingin Lulu mati." Lirihnya.
Tiba tiba seseorang datang dengan panik, "Lulu!!!" Teriak seseorang itu, dia dokter fiony kepercayaan Lulu.
"Lu, hey...liat aku, tetap jaga kesadaran kamu ya." Ucap fiony, Lulu mengangguk pelan.
Fiony menatap marah pada gracio, amarahnya tak bisa ia bendung lagi. "Saya akan bawa Lulu pergi dari neraka ini. Harusnya kalian ga perlu tau ini, tapi saya pernah kehilangan Lulu saat dia sedang kritis." Ucap fiony dingin, Shani sebagai ibunya menatap nanar ke arah anaknya, perlahan dia mendekat.
"ngapain kamu, belom puas nyakitin anak aku!!" Teriak Sisca saat mengetahui Shani ini mendekati Lulu.
Dua orang suster datang dengan alat medisnya, mereka bersiap akan membawa Lulu pergi bersamanya. "Dokter Mira sudah siaga di ruangan." Ucap suster itu, fiony mengangguk.
Skip
Sekarang Lulu sedang dalam penanganan dokter, di luar benar benar kacau, JMT yang menangis namun saling menguatkan, Chika yang sedari tadi diam, Shani yang sedang memeluk ketiga anaknya, dan gracio yang sedang terduduk lemah tak berdaya, semua penyesalan seakan menenggelamkan dirinya.
Sedangkan Sisca setelah kejadian tersebut membuat dirinya pendarahan hebat, dia juga dilarikan di RS yang sama dengan Lulu, Jessi yang khawatir akan ibunya hanya mampu menangis sambil ditenangkan oleh Fino.
Skip
Setelah beberapa jam, dengan penanganan yang serius akhirnya Lulu masih mau berjuang sekali lagi, dengan detak jantung yang tiba tiba hilang membuat fiony sangat marah dan terus mencoba untuk meminta pada sang pencipta supaya Lulu diberi kesempatan untuk hidupnya.
"Kita harus bawa Lulu ke RS diluar negeri. Aku udah minta tolong ke dokter jems, dia bakal bantu kita di sana. Setidaknya disana Lulu akan terjamin." Ucap Mira, fiony mengangguk.