namtiga

606 105 20
                                    

"Batalin semua meeting hari ini, saya mau pergi dulu. Jika ada yang mencari saya, bilang saya sedang tidak bisa diganggu." Ucap chika yang langsung pergi meninggalkan Indira yang merasa lega karna tidak jadi kena marah.
















*******

Setelah pergi dari kantor chika, kini zee berdiri tepat di ruang tengah apartemen kakaknya. Berantakan dan bau yang sangat menyengat itulah yang zee lihat dan rasakan, sehancur apa kakaknya sampai sampai dia rela keracunan alkohol.

Zee dengan telaten membereskan sisa sisa botol alkohol itu, dimulai dari membuang, menyapu, mengepel bahkan mengelap. Zee tak keberatan untuk itu, asal nanti setelah kakaknya pulang dan ingin singgah ke apartemen milik kakaknya, lulu tak perlu membuat lulu kelelahan karna membersihkan ini semua.

Berbeda dengan zee, kini chika sudah berdiri didepan laki laki tampan yang menatap bingung ke arah chika. "Mau sampe kapan lo diem gitu." Ucap sean yang membuyarkan lamunan chika, lebih tepatnya menahan emosi untuk tidak meledak begitu saja.

Buru buru chika memberi vidio CCTV miliknya, "apa yang lo bicarain sampe lulu emosi gitu." Tanya chik to the point

"Gue ga ngomong apa apa chik." Jawab sean dengan santai

"Gue ga bodoh sean, apa yang lo omongin ke dia." Ucap chika penuh dengan tekanan

"Gue cuman ngomong kalo lo lebih bahagia tanpa dia dan hadirnya dia dihidup lo cuman bikin lo terluka." Ucap sean dengan jujur, chika mendengar itu langsung menarik kerah bajunya. Ingin sekali chika memukul wajah itu, tapi akal sehat chika masih berfungsi.

"Tau apa lo bangsat, tarik ucapan lo ke dia." Ucap chika yang kini sudah melepaskan tangannya dari kerah baju sean

"Gue sempet emosi ke dia karna dengan penolakan yang dia terima, dia masih tetep percaya diri kalo lo cuman bisa liat dia. Gue ga terima, gue cuman mau ingetin dia kalo dia cuman orang dari masa lalu lo yang ngemis cinta dari lo." Ucap sean, sean sebenernya tak ingin mengatakan ini semua.

"Gimana kalo pada kenyataannya apa yang dia ucapin itu bener?" Tanya chik remeh, dia tidak suka jika lulunya dipandang remeh oleh orang lain terlebih orang yang suka pada dirinya.




LULUNYAAA🤸‍♂️🤸‍♂️asdfghhhk sekali🤸‍♂️🤸‍♂️





"Asal lo tau, lulu satu satunya orang yang selama ini gue tunggu. Ga akan pernah ada orang lain dihati gue, termasuk lo. Seperti kata lulu, gue ga bisa ngeliat kearah orang lain selain dia. Jadi gue harap setelah ini, lo jaga sikap ke dia." Ucap chika dengan tenang, dia lega telah mengeluarkan isi hatinya yang tak pernah ia sampai pada siapapun termasuk adel.

"Itu artinya lo berengsek chik."

"Maksud lo apa?!"

"Lo mainin perasaan lulu, lo ga sadar? Dengan lulu yang ngemis cinta lo mulu, tapi dengan egoisnya milih buat tetep memperlakukan lulu kaya gini. Apa yang udah lulu lakuin sampe lo dengan tega ngelakuin ini semua?" Tanya sean menatap nanar ke arah chika.

Chika yang ditatap seperti itu langsung membuang muka, perkataan sean seperti belati baginya. Dia mencintai lulu, dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali meraih lulunya lagi.

"Lo cukup diem dan ga usah ikut campur, gue tau apa yang terbaik buat gue. Yang perlu lo tau adalah gue mencintai lulu melebihi diri gue sendiri." Ucap chika tanpa ragu

"Dan inget, jangan pernah muncul lagi dihadapan lulu. Gue ga akan diem aja ketika lo ganggu ketenangan lulu." Lanjutnya dan memilih langsung pergi dari hadapan sean

Sean yang ditinggal begitu saja langsung membuang nafasnya dengan kasar, "bener bener gada kesempatan buat gue." Ucapnya dengan sendu

"Tapi bagus deh, chika udah jujur sama dirinya sendiri." Ucap sean yang berusaha melupakan kejadian tadi. LEGOWO YGY😇

Disinilah chika berdiri, didepan ruangan seseorang. Dia tak berani masuk, dia takut keluarganya akan mengusir chika begitu saja.

"Sebenernya dia kenapa si?" Lirihnya, dia enggan bertanya pada sahabatnya

"Loh chika? Kenapa ga masuk aja?" Tanya seseorang tiba tiba, chika yang ketahuan langsung panik.

"Dok.. Dokter.." Panik chika

"Aaa...eeee... Dok, saya permisi dulu ya. Permisi dokter." Ucap chika yang langsung pergi meninggalkan fiony yang sedang senyum senyum sendiri. Ini adalah hal yang bagus untuk lulu, dia akan memberi tau lulu jika kondisinya sudah membaik.
.
.
.
Skip
.
.
.

ini sudah malam hari dan lulu belum menunjukkan tanda tanda bahwa dia akan sadar. Itu membuat semuanya khawatir.

Di ruang tersebut hanya ada zee, oniel, dan adel. Yang lain sedang disuruh pulang untuk istirahat, karna bagaimanapun mereka butuh energi jika mereka kembali menjaga lulu.

"Kalo gue kabarin ka arsha gimana?" Tanya oniel dengan ragu ragu, dia tidak yakin tapi hatinya seperti mengakatan jika arsha perlu tau kondisi lulu saat ini.

"Emang ga apa? Takut ganggu ka arsha." Ucap adel, zee yang tidak begitu paham hanya terdiam

Oniel yang melihat zee hanya diam pun tersenyum tipis, dia tau jika lulu tak menceritakan ka arsha pada keluarganya. "Ka arsha itu orang spesial setelah chika, mereka sempet pacaran waktu lulu di jerman." Jelas oniel

"Ka lulu ga pernah bahas soal orang itu." Ucap zee menunduk. Oniel dan adel paham akan hal itu, memberitahu zee tentang arsha adalah keputusan yang tepat bagi mereka berdua.

"Itu karna mereka putus sebelum keluarga kalian kembali utuh." Ucap adel,

"Jahat banget dia mutusin ka lulu." Ucap zee dengan marah


|| PLAK ||


Adel memukul bahu zee begitu saja, "apa si mukul mukul." Ucap zee tak Terima

"Hee kocak. Selain lo berterimakasih ke dokter fiony, lo juga harusnya berterimakasih sama ka arsha. Berkat dia lulu mau pulang ke sini, dan berkat dorongan dari ka arsha juga lulu mau kembali sama kalian." Ucap adel dengan membayangkan kejadian waktu itu.

"Emang bener ka arsha yang mutusin, itu terjadi karna hati lulu memilih chika. Jadi dia ga punya alasan buat menahan lulu, dia orang baik zee." Timpal oniel,

"Ya udah langsung hubungin aja, suruh dateng kesini. Aku lebih suka ka lulu sama ka arsha." Ucap zee dengan datar.

Zee tidak ingin kakaknya kembali merasakan sakit karena chika. Namun berbeda dengan pikiran adel dan oniel, mereka berfikir jika zee masih menyukai chika

"Dahlah niel, kabarin aja ka arsha. Dia berhak tau kondisi lulu, gimanapun juga mereka berdua kan deket banget." Final adel, oniel mengangguk setuju. Pada akhirnya oniel memilih menghubungi arsha lewat sambungan telfon.

































































































































🤸‍♂️

AKU PANTASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang