"Papah yang harus minta maaf, harusnya dari dulu kamu ga perlu menderita karna papah. Maaf ya sayang." Ucap gracio
********
Seminggu kemudian
Besok adalah hari yang sangat special untuk seseorang, tapi siapa sangka sejak 10 tahun yang lalu membuat orang itu tak lagi excited dihari kelahirannya.
"Lo jadi ngasih kejutan?" Tanya oniel
Mereka berdua sedang duduk diruang tamu milik lulu, karna pertemuan ini sangat rahasia."Jadi niel, gue udah nyiapin semuanya." Jawab lulu dengan tersenyum
"Ini terakhir kali lo begini ya lu, ini terakhir gue liat lo berjuang sendiri. Jangan terlalu maksain keadaan, karna itu bakal nyakitin kalian berdua." Wajengan oniel
"Lo tenang aja, gue janji ini yang terakhir niel. Apapun hasilnya gue harus bisa terima, makasih banyak ya lo mau bantuin gue sampe segininya." Ucap lulu dengan tulus, bukan maksud lulu tidak mau melibatkan sahabatnya yang lain. Dia hanya takut tidak sesuai ekspetasi, jadi lebih baik dia meminta tolong pada oniel yang memang selalu ada untuknya
"Gue udah reservasi kok, tinggal gimana lo nya aja. Semoga besok lo berhasil bawa chika ke tempat yang udah kita rencanain." Ucap lulu, oniel mengangguk paham.
"Lo tenang aja, gue bakal bawa chika ke sana. Gue bakal bantu lo semampu gue lu, apapun hasilnya gue harap lo terima." Ucap oniel, lulu hanya mengangguk pasrah.
"Aku ga setuju...." Ucap seseorang yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka
Lulu dan oniel sangat terkejut, bagaimana bisa mereka tidak menyadari ada orang lain selain mereka."Sejak kapan kamu disitu?" Tanya lulu penuh selidik, dia yakin sekali tidak ada bunyi password yang berbunyi. Lalu dari mana dia bisa masuk?
"Pintunya ga ditutup rapet tuh, makannya aku masuk aja." Jawabnya
Lulu menatap tajam kearah oniel, yang ditatap hanya menyengir. "Sumpah lu gue ga tau kalo ga ketutup sempurna." Ucap oniel
Orang itu langsung duduk disebelah lulu dan langsung memegang tangannya, "kali ini aku ga setuju sama keputusan kamu ka." Ucapnya
Lulu membuang nafas dengan berat, tidak bisakah dia mencoba sekali lagi?
"Zee, kamu tau kan secinta apa aku sama chika. Tolong ya..." Ucap lulu dengan memohonZee menggeleng dengan tegas, "aku lebih suka kamu sama orang lain, terlebih ka arsha. Aku bakal dukung kamu ka. Apapun yang terjadi aku selalu dukung kamu, tapi engga buat balik sama chika." Ucap zee dengan tegas
"Aku janji ini yang terakhir zee.." Mohon lulu pada zee, zee tetap menggeleng
"Aku ga mau kamu terluka lebih jauh lagi. Ka, semuanya udah berubah ka. Semuanya udah ga sama, aku mohon sama ka lulu, aku cuman mau ka lulu bahagia." Lirih zee, dia benar benar mau kakaknya bahagia, lulu harus bahagia!!!!
"Chika salah satu kebahagian aku zee." Lirih lulu
"Ka!!!! Semua udah berubah!!!" Ucap zee dengan nada tinggi, membuat oniel dan lulu terkejut
"Zee cukup!! Hargai keputusan kakak lo." Ucap oniel
"Aku tau zee, semuanya udah berubah. Makannya aku mau berusaha lagi." Ucap lulu yang kini mengelus punggung tangan zee
"Dulu aku, mamah, papah, Marsha dan Christy benci sama kamu kan ka? Bahkan kita sering banget bikin kamu menderita. Tapi sejak sepuluh tahun yang lalu semuanya berubah ka, rasa penyesalan tiba tiba memeluk kita semua. Rasa sakit itu ga mau pergi saat kita sadar kita semua udah terlalu jauh bikin kamu menderita. Sepuluh tahun ke belakang adalah tahun tahun yang berat ka, bahkan rasanya untuk bernafas aja susah saat kita kehilangan kamu ka. Perlahan rasa benci dan ketidaknyamanan berubah jadi rasa cinta yang penuh rasa syukur. Kita ingin kamu selalu bahagia dimanapun kamu berada ka. Hati manusia mudah berubah, begitu pun dengan chika. Aku mohon sama kamu ka, lupain chika." Ucap zee yang sudah menangis. Sesak sekali rasanya, dia hanya ingin kakaknya bahagia. Terlebih chika sudah sangat keterlaluan dalam memperlakukan lulu.