🧚🏻🌳5) HATTALA AL-HAIDER 🌳🧚🏻

1.2K 65 0
                                    

5• KEMBALI SEKOLAH

🌷 LAKSANAKAN KEWAJIBAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA 🌷


☁️🌷🌷☁️

🌷 BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, DAN SETELAH MEMBACA BUDAYAKAN VOTE DAN KOMEN🌷


☁️🌷🌷☁️

""""""

Setelah satu Minggu Hata tidak sekolah. Hari ini dia akan kembali bersekolah lagi, karena kaki nya sudah pulih. Saat ini Hata sedang duduk di ruang makan udah melaksanakan sarapan pagi. Karena memang Hattala harus sarapan terlebih dahulu sebelum pergi sekolah. Jika tidak sarapan, Umma nya akan marah, dan dia tidak ingin itu terjadi.

☁️🌷🌷☁️

Setelah sarapan pagi, Hattala langsung pergi ke sekolah, tanpa Disha, karena hari ini Disha tidak sekolah.

Saat ini Hata tengah berada di parkiran SMA Vanderlan. Motor-motor telah banyak terparkir di sana, karena memang jam sudah menunjukkan pukul 07.10 WIB, yang artinya sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Hattala berjalan menuju kelasnya yang terletak di lantai dua, dan jangan lupakan Hoodie yang selalu menempel pada tubuhnya.

"Hata, woyy, sini woy," teriakan seseorang mampu membuat langkah Hattala terhenti dan menoleh kearah sumber suara.

Sumber suara berasal dari warung yang berada di ujung, dekat dengan pagar SMA Vanderlan. Disana terpampang jelas cengiran seseorang, dia adalah Jaiden, si makhluk petakilan dan suka menguras emosi yang sayangnya selalu sholat lima waktu.

Hattala kembali fokus berjalan menuju kelasnya tanpa menanggapi teriakan dari Jaiden yang sudah seperti orang gila. Dia sudah tau maksud dari Jaiden adalah mengajaknya untuk bolos.

"Woyyyy."

"HATTALA AL-HAIDER, ANAKNYA UMMA ADITA SAMA ABI RENAL, SINI WOYY!! HATA!!!HATAANJINGG!!""

"ASTAGFIRULLAH, GUE KHILAF COK!!"

"SORRY, SORYY!"

"HATAAA SINI WOYYY!"

"YAELAH LO GAK ASIK HAT!"

Apa Jaiden tidak kehabisan suara setelah berteriak-teriak tidak jelas seperti itu? Hattala hanya mampu geleng-geleng kepala mendengar teriakkan dari temannya itu. Setelah itu dia kembali fokus berjalan menuju kelasnya.

☁️🌷🌷☁️

Hattala telah duduk di bangku yang terletak paling pojok. Hattala duduk dengan kazen, yang notabenenya 1 2 dengannya. Sama-sama tidak suka keramaian, dan masalahnya adalah didepan mereka adalah tempat duduk Naren, dan Jaiden. Mereka berdua sama-sama suka mereog-reog. Terutama Jaiden.

Hattala yang duduk sendiri tiba-tiba teringat kejadian akan semalam, dimana dia dijahili oleh adiknya. Hattala tersenyum tipis ketika mengingat lucunya sang adik saat tertawa.

Hata benar-benar sangat menyayangi Adik perempuannya yang sangat keras kepala itu. Walau terkadang Adiknya itu suka menguras emosinya.

Seakan benar-benar tidak terduga, tiba-tiba dering ponsel berbunyi. Tertera jelas nama sang adik disana, tanpa menunggu lama, Hata langsung mengangkat Vidio call dari adik perempuannya yang cantik dan juga manis.

Disha muncul dengan senyuman cerahnya di layar ponsel itu, "Assalamualaikum Abang."

"Waalaikumussalam," ekspresi wajah Hata benar-benar datar, karena ya- memang itu wajahnya.

Disha tiba-tiba mengerucutkan bibirnya kesal. Sudah baik-baik dia menelpon abangnya, tapi abangnya tetap saja cuek bebek. Kalau bukan Abang sudah pasti Disha akan menonjoknya. "Abang mah gitu mulu mukanya."

"Hmm," deheman itu keluar dari mulut Hattala yang mukanya masih terlihat datar-datar saja.

"Bang, mau liat kakak ipar nya Disha gak nih?" Tanya Disha dengan menaik-naikkan satu alisnya. Sementara Hattala ikut menaikkan alisnya pertanda bertanya siapa yang di maksud oleh adiknya itu?

Disha kembali menatap jahil abangnya di ponsel, karena sepertinya abangnya sudah sangat penasaran siapa yang dimaksud olehnya?

"Abang kepo ya? Ciee, Abang kepo."

"Yaudah deh bang, Abang mah mukanya datar mulu, males Disha liatnya. Mending Disha bantuin umma lagi. Assalamualaikum," akhirnya Disha mengakhiri teleponnya dengan kesal, bahkan dia menutup panggilan Sepihak tanpa menunggu jawaban salam dari sang Abang.

Tut...

Hattala hanya terkekeh pelan. Bukannya bagaimana, cuman wajahnya memang begitu, Ya- mau diapakan lagi.

Bersambung...

☁️🌷🌷☁️
18 Desember 2023
Publish : 18 Januari 2024
500 kata

HATTALA AL-HAIDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang