47. Apa ini?
Keesokan harinya, Kazen memiliki sebuah urusan penting yang mengharuskannya untuk pergi ke luar kota selama tiga hari. Rencananya cukup mendadak, pasalnya, Kazen akan berangkat nanti siang, sekitar pukul 13.00 Wib.
Ia sekarang tengah beberes untuk keperluannya. Sedangkan Defa, ia sedang tidak ada di rumah. Defa memiliki urusan dengan Adita, Ibunya Hattala. Kazen juga tidak tau urusan Kakaknya apa. Yang pasti ia ada urusan bersama Adita di rumahnya.
**
Di sisi lain, Defa tengah membantu Adita yang sedang membuat kue pesanan. Tadi pagi, ia ditelepon Adita, meminta tolong untuk membantunya membuat kue pesanan. Pasalnya kue pesanan begitu banyak, dan harus di kirim sore ini. Tidak akan selesai jika hanya Adita dan Disha yang mengerjakan. Untuk Aili sendiri, ia sekarang tengah berada di kota lain bersama suaminya, Ahlan.
Di tengah sibuknya mereka membuat kue, sesekali pertanyaan-pertanyaan dilontarkan oleh Disha kepada Defa.
Seperti sekarang, Disha sedang membuat adonan bersama Adita. Sedangkan Defa tengah menunggu kue yang dikukus masak.
"Kak," panggil Disha yang membuat Defa menoleh ke arahnya.
"Kenapa?"
"Kakak beberapa bulan ini ke mana? Biasanya dateng ke rumah seminggu sekali. Tapi bulan-bulan kemarin, Kakak udah nggak pernah dateng."
Defa menjawab pertanyaan Disha sambil tangannya sibuk mengangkat adonan yang baru dikukus. "Beberapa bulan terakhir, Kakak emang sibuk di boutique, banyak orang yang minta baju-baju soalnya. Dan semuanya harus di desain sendiri sama Kakak. Jadi sibuk banget."
Disha mengangguk-angguk. "Kirain Kakak udah lupa sama kita."
Sontak saja Defa menoleh dan tersenyum. "Nggak akan pernah lupa. Kakak selalu ingat, kalau kalian yang bantu Kakak di saat susah."
Adita tersenyum hangat melihat Disha dan Defa. Sebentar lagi, Defa akan menjadi menantunya. Ia sangat bahagia.
**
Hari ini, Defa berada sendirian di rumahnya. Pasalnya Kazen masih di luar kota. Ia tengah bersenandung ria di kebun yang ada di belakang rumahnya. Di sana ada berbagai macam tanaman, mulai dari cabe, tomat, nanas dan masih banyak lagi.
Di tengah keasikannya, ia dikejutkan dengan suara panggilan yang berasal dari teleponnya. Di sana tertera jelas nomor Disha yaang memanggilnya. Tanpa berlama-lama, ia segera mengangkat panggilan telepon dari Disha.
"Assalamu'alaikum. Ada apa, Disha?" tanyanya dengan tangan yang sibuk memetik cabe yang sudah matang.
"Wa'alaikumussalam. Ini saya, maaf saya perlu berbicara sebentar. Saya sempat menelpon Kazen, tapi ternyata dia sedang berada di luar kota."
Deg...
Sontak saja, Defa begitu terkejut. Pasalnya, ini suara.....
Suara...
Suara...
Suara sang pujaan hatinya.
"A-h i-ya. Ada apa?" tanya Defa dengan suara yang sedikit bergetar. Pasalnya ia begitu gugup sekali.
"Saya ingin menanyakan, mahar apa yang kamu inginkan saat pernikahan nanti? Insyaallah saya menyanggupi berapapun yang kamu inginkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
HATTALA AL-HAIDER
ChickLitNote : NO PLAGIAT!! ⚠️Budayakan follow sebelum baca! ⚠️Budayakan votment setelah baca! 🔏Update = Sesuai mood author;) ☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️☄️ Laki-laki yang memiliki ketampanan yang nyaris dikatakan sempurna. Namun tidak sempurna, kar...