🧚🏻🌳8) HATTALA AL-HAIDER 🌳🧚🏻

1.1K 62 0
                                    

8• DISHA YANG JAHIL

🌷 LAKSANAKAN KEWAJIBAN
TERLEBIH DAHULU SEBELUM
MEMBACA🌷


☁️🌷🌷☁️

🌷 BUDAYAKAN FOLLOW DULU
SEBELUM MEMBACA, DAN SETELAH
MEMBACA BUDAYAKAN VOTE
DAN KOMEN🌷


☁️🌷🌷☁️

1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"


☁️🌷🌷☁️

"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"

-Quotes islami 1:01


☁️🌷🌷☁️

"Seorang pendosa pun butuh Allah."

-Quotesislam

"""""

Setelah pulang dari Gramedia, Disha langsung menarik tangan Defa untuk masuk kedalam rumah. Sebenarnya Defa sudah menolak, namun apalah daya jika Disha yang sudah memaksa nya. Alhasil disinilah Defa Sekarang, di ruang tamu dan sedang duduk di sofa sambil menikmati novel yang baru saja dibeli nya.

Kebetulan teman-teman Hata juga sudah pulang sebelum Disha dan Defa sampai dirumah.

"Anak gadis kayaknya lagi asik ya," Adita datang dari arah dapur dengan membawa sebuah kue yang sepertinya baru saja dibuatnya.

Masalah Defa yang bekerja dengan Adita, itu jadi, namun selain bekerja dengan Adita, Defa juga bekerja disebuah cafe. Jadi, jika malam hari, Defa akan bekerja di cafe, dan siang hari, Defa akan bekerja dengan Adita. Namun untuk hari ini, Adita memberi Waktu istirahat untuk Defa, dan Defa lebih memilih meluangkan waktu bersama Disha.

"Hehe Umma, sini duduk umma," ajak Disha yang sudah meletakkan novelnya di atas meja.

"Temen-temen Abang udah pada pulang atau ada di kamar?" Lanjut Disha yang bertanya kepad Adita yang telah duduk di sofa sebelahnya.

"Udah pada pulang, tapi masih ada satu temennya, namanya kazen," jawab Adita yang membuat atensi Defa teralihkan, dari membaca buku kini menatap wajah Adita.

Defa segera menutup novelnya, dan memasukkannya kedalam tas nya, lalu segera berdiri dan mengahampiri Adita yang juga tengah duduk di samping Disha.

"Saya pulang dulu Tan," pamit Defa yang menyodorkan tangannya untuk menyalim tangan Adita. Seketika Disha langsung berdiri dari duduknya dan langsung protes.

"Loh kok? Kakak ih katanya tadi pengen ketemu Abang," ucapan Disha membuat raut wajah Defa menjadi bingung. Kapan dia bicara ingin bertemu kakak dari gadis ini?

"Beneran mau ketemu Hata? Ada apa?" Adita langsung angkat bicara dan menatap Defa dengan tatapan menggoda.

"Tidak," jawab Defa yang masih dengan raut kebingungannya.

"Kakak jangan malu-malu atuh. Disha panggilin Abang dulu," Disha kembali menggoda Defa yang masih dalam raut wajah bingungnya.

"ABANGG, KAK DEFA MAU KETEMU ABANG NIH!!" Teriakan Disha mampu membuat Defa sedikit kesal. Memilih untuk pergi, Defa langsung mengucapkan salam dan keluar dari rumah.

"Assalamualaikum."

Adita langsung menarik tangan anak bungsunya untuk duduk kembali,

"Jangan terlalu jahil Disha."

"Hehe, maaf umma."

☁️🌷🌷☁️

Sementara di luar, Defa benar-benar sedikit merasa kesal dengan Disha. Menurutnya Disha ini terlalu jahil untuknya yang tidak suka dijahili. Butuh kesabaran ekstra penuh untuk menghadapi kejahilan dan keras kepalanya Disha.

Defa yang tidak memusingkan ucapan Disha segera memakai helm nya untuk kembali ke rumah. Namun sebelum dia berhasil menaiki motornya, tangannya tiba-tiba di cekal oleh seseorang. Defa yang merasa jika seseorang yang mencekalnya itu tidak sopan, lantas berbalik dan menatap tajam seseorang itu. Namun ternyata seseorang itu adalah..

Deg..

Jantungnya terpacu dua kali lebih cepat, ketika tau siapa orang yang mencekal tangannya.

"Kak," panggil seseorang itu dengan menatap Defa sendu.

"Minggir," ucap Defa dingin dan mengelupaskan tangan seseorang yang mencekal nya, lalu dia segera menaiki motornya.

Ketika dia akan melaju kan motornya, tangannya kembali dicekal oleh orang yang sama.

"Lepas," desis Defa dengan tatapan dingin dan wajahnya yang sangat datar.

"Kak, dengerin aku dulu," seseorang itu kembali menunjukkan tatapan sendu nya untuk Defa.

"Ck, saya bilang minggir Danendra," setelah berujar dengan dingin, Defa segera melajukan motornya menjauh dari pekarangan rumah milik Adita dan keluarga.

Sementara seseorang tadi tersenyum kecut melihat Defa yang sama sekali tidak tertarik untuk mendengar penjelasannya.

☁️🌷🌷☁️

Berbeda pula dengan Hattala yang tengah sibuk dengan pikirannya. Entah bagaimana dia saat ini benar-benar merasa ada sesuatu yang menjanggak dalam dirinya.

"Ck, gue kenapa?" Gumam Hattala yang merasa aneh dengan dirinya. Rasanya dia ingin menenangkan pikiran dengan berjalan-jalan menggunakan motornya, namun saat ini belum bisa karena kakinya kembali tidak bisa digerakkan seperti sebelumnya.

"Abang ngapain hayo?" Bisa ditebak sendiri ini siapa? Siapa lagi kalau bukan si gadis manis dengan sifat jahil yang luar biasa.

"Jangan-jangan Abang mikirin kak Defa ya?" Lanjut Disha yang sudah menuduh-nuduh Hattala sambil tersenyum-senyum. Akhir-akhir ini semenjak ada Defa dia sangat suka menjodohkan abangnya dengan gadis tomboy yang merupakan seorang mualaf itu.

Hattala yang mendengar godaan dari sang adik hanya menghela nafas pelan. Rasanya saat ini juga Disha ingin di buangnya ke sungai Amazon.

"Ciakhh Abang, Disha bilang sama Abi, ah," Disha jahilnya semakin menjadi-jadi, seperti sekarang dia telah ngacir keluar dari kamar sang Abang.

Bersambung..

Gimana? Seru? Atau enggak? Seru ini, atau cerita ku sebelumnya?

20 Desember 2023
Publish : 16 Februari 2024
718 kata

HATTALA AL-HAIDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang