🌷🌸16) HATTALA AL-HAIDER 🌸🌷

711 32 1
                                    


16. VADERAS GANG

Kini, Hattala telah berada di markas mereka. Saat Hattala masuk, di sana sudah banyak anggota yang hadir.

Naren yang melihat keberadaan Hattala, langsung menghampiri Hattala. "Kita langsung berangkat?" tanya Naren yang membuat Hattala mengangguk.

"Ini yang bos, Naren atau Hata?" celetuk Jaiden dengan pertanyaan yang sama sekali tidak bermutu.

"Gini ya, Jai, Hattala itu ibaratnya Ayah bagi kita, kalau Hattala setuju baru kita juga harus setuju," ucap Kazen tiba-tiba yang membuat Hattala mendelik tajam.

"Tapi emang bener, setiap kita ngambil tindakan, semuanya harus ada persetujuan Hattala," timbal Ganesa yang diangguki oleh Kazen.

"Karena, Hattala yang lebih tau mana yang benar dan mana yang tidak," kata Naren menimbali.

Hattala berdehem singkat sebelum berbicara panjang. "Dan Naren, dia diangkat menjadi ketua oleh pendiri Vaderas gang sebelumnya, karena dia mampu."

Ucapan Hattala langsung diangguki oleh anggota lainnya.

"Intinya, di sini kita saling melengkapi. Tanpa ada anggota yang lainnya kita tidak sekuat ini. Tanpa ada Naren, kita nggak bakal punya ketua. Walau kadang kala sifat Naren ngeselin tapi jika masalah Vaderas, dia selalu serius. Dan juga Hattala, tanpa ada Hattala mungkin saja setiap tindakan yang kita lakukan selalu salah dan menggunakan emosi. Dan mungkin saja, tanpa ada Hattala, kita tidak bisa setaat ini dengan agama. Tanpa Ganesa, kita nggak bakal bisa belanja setiap hari, karena dia ATM berjalan kita. Tanpa Jaiden, markas kita pasti selalu sepi karena nggak ada tingkah dia yang benar-benar aneh, dan tanpa gue, mungkin Lo pada nggak bakal bisa liat orang terganteng di dunia," timbal Kazen dengan ucapan terakhir yang nyeleneh. Kazen memang kadang terlalu percaya diri. Sifat Kazen ini berubah-ubah. Kadang percaya diri, kadang cuek, kadang juga ngeselin.

Mendengar penuturan dari Kazen semua anggota yang ada di sana bersorak heboh.

Hattala dan Ganesa tertawa. Sedangkan Jaiden dan Naren beserta anggota lainnya sedang menyoraki Kazen yang kepercayaan dirinya begitu tinggi.

**

Para motor beriringan di sepanjang jalan dengan tentunya menaati peraturan lalu lintas. Sekitar 200 anggota beserta anggota inti memenuhi jalan raya yang memang begitu macet. Untuk tahun ini, hanya 200 anggota yang dapat hadir, karena yang lainnya banyak urusan dan ada juga yang sedang berada di luar negeri. Anggota Vaderas bukan hanya dari satu kota saja, melainkan dari berbagai kota dan sekolah.

Setengah jam baru mereka sampai di area pemakaman, karena memang area pemakaman jauh dari jalan raya besar. Mereka semua berdo'a, mendoakan anggota mereka yang sudah meninggal supaya tenang di akhirat.

Bahkan sebagjan dari mereka sudah menangis. Ketika teringat kenangan mereka waktu bersama dulu.

Hattala juga langsung teringat dengan kenangannya dulu. 2 tahun lalu dia baru masuk Vaderas dengan ajakan dari Kazen, Ganesa, Jaiden, dan Naren. Pertama sekali datang ke markas, Hattala disambut oleh begitu banyak anggota. Orang pertama yang menghampirinya adalah Nando, laki-laki yang kini sudah dipanggil oleh Allah. Dan makamnya tepat di depan mereka.

Nando berjalan dengan gagah menghampiri Hattala. Penuturan yang dituturkan oleh Nando saat pertama kali ia masuk ke markas itu masih teringat jelas di dalam otak Hattala

Saat itu Nando mengatakan, "Lo masuk ke Vaderas, artinya lo memiliki tanggung jawab. Jangan menjadi pengkhianat dan gue mau Lo ngubah Vaderas menjadi lebih baik. Selama ini gue, Naren, Kazen, Jaiden, Ganesa dan beberapa anggota lainnya selalu berusaha mengubah Vaderas menjadi lebih baik, semuanya hanya terjadi setengah. Gue rasa, setelah adanya Lo di sini, lo bisa ngubah mereka semua menjadi lebih baik lagi. Gunakan tatapan tajam lo buat mereka."

Setelah itu, Hattala ikut dalam misi Nando dan yang lainnya untuk mengubah Vaderas menjadi lebih baik. Sejka itu pula ditetapkan peraturan untuk melindungi DNA meragukan perempuan. Juga harus melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Bagi yang melanggar dan tidak sanggup, bisa keluar dari Vaderas.

Kiranya saat itu sekitar 400 anggota yang merasa tidak sanggup dan memilih keluar Vaderas. Saat itu anggota masih 600 orang. Dua bulan setelahnya, 300 orang yang memilih keluar dari Vaderas, mendatangi Hattala, Naren, Nando, Kazen, Jaiden, dan Ganesa untuk mengajukan diri ingin kembali masuk ke Vaderas.

Setelah pertimbangan yang matang dan mereka semua berjanji dan akan membuktikan bahwa mereka akan menuruti peraturan, mereka kembali diterima. 3 bulan, mereka perhatian para anggota yang kembali masuk. Dan benar, mereka menepati janji. Sampai sekarang.

Namun, 5 bulan setelahnya, Vaderas berduka cita atas meninggalnya Nando. Nando dulunya adalah salah satu anggota inti bersama dengan Hattala, Kazen, Jaiden, Ganesa, dan Naren. Namun setelah kepergian Nando, sampai sekarang posisi Nando Tidka boleh digantikan.

Malam itu, Ibu Nando mengabari mereka jika Nando tengah kritis di rumah sakit. Tanpa pikir panjang mereka langsung datang ke rumah sakit sambil terus menatap Nando khawatir. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Nando sempat berbicara dengan Hattala.

Ada 9 kata yang keluar dari mulut Nando. "Vaderas harus tetap berdiri. Tolong jaga Ibu dan Bariq."

Setelah kepergian Nando, mereka selalu menjaga ibu Nando dan juga adik Nando, Bariq. Tapi satu tahun yang lalu, Ibu Nando dan Bariq memutuskan untuk pulang kampung ke desa mereka yang berada di sumsel.

Walau begitu, para anggota Vaderas sering menelpon ibu Nando untuk sekedar menanyakan kabar mereka. Dan Alhamdulillah, mereka baik-baik saja di sana.

Perihal ayah Nando. Dia sudah lama meninggal.

Bersambung...

HATTALA AL-HAIDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang