🧚🏻🌳10) HATTALA AL-HAIDER 🌳🧚🏻

1K 46 3
                                    

10• MEMINTA JAWABAN

🌷 LAKSANAKAN KEWAJIBAN
TERLEBIH DAHULU SEBELUM
MEMBACA🌷


☁️🌷🌷☁️

🌷 BUDAYAKAN FOLLOW DULU
SEBELUM MEMBACA, DAN SETELAH
MEMBACA BUDAYAKAN VOTE
DAN KOMEN🌷


☁️🌷🌷☁️

1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"


☁️🌷🌷☁️

"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"

-Quotes islami 1:01


☁️🌷🌷☁️

"Seorang pendosa pun butuh Allah."

-Quotesislam

"""""

Seminggu berlalu, semakin hari gejala-gejala yang dialami oleh Hattala semakin sering terjadi. Hattala benar-benar gelisah. Memilih untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam, karena memang waktu isya sudah masuk, Hata segera mengambil wudhu. Daripada dia selalu memikirkan tentang kegelisahannya, lebih baik dia sholat dan berserah diri kepada Allah.

Hattala melaksanakan sholat dengan khusyuk, dia saat ini benar-benar merasakan kegelisahan yang luar biasa, dia berdoa dalam sholatnya, untuk mendapatkan jawaban atas kegelisahannya.

"Ya Allah, hamba berserah diri kepada mu, beri hamba jawaban atas kegelisahan yang telah satu minggu lebih hamba alami. Hamba benar-benar membutuhkan pertolongan dariMu, untuk menjawab segala kegelisahan ini. Beri hamba jawaban yang tepat atas kegelisahan yang selama ini hamba rasakan, aamiin ya rabbal alamin."

Ternyata ada seseorang yang memperhatikan gerak-gerik Hata dari awal, mulai dari Hata yang tampaknya frustasi dan lebih memilih untuk sholat saat adzan telah selesai berkumandang. Seseorang itu tersenyum penuh arti menatap Hata dan melenggang pergi dari sana.

☁️🌷🌷☁️

Jam telah menunjukkan pukul 21.00 malam, Hata masih sibuk dengan hapalannya. Saat ini Hata sedang berusaha menghapal surah Ar-rahman. Sebagian besar, mungkin anak-anak geng motor taunya hanya bisa tawuran dan semacamnya. Namun berbeda dengan Hata, senakal-nakalnya dia, dia akan tetap melaksanakan kewajibannya sebagai umat Islam, dan tentunya hapalan-hapalannya juga harus di tingkatkan.

Dikala kesibukannya dalam menghapal, dia dikejutkan oleh datangnya sang Abi dari arah pintu. Kapan Abi nya pulang kerja? Memang, Renal adalah seorang tentara dan tentunya jarang pulang.

"Assalamualaikum," ujar Renal mengucapkan salam, dan langsung duduk di sebelah sang putra yang juga sedang duduk lesehan dengan Al-Qur'an di pangkuannya.

"Waalaikumussalam. Abi kapan pulang?" Memang jika bersama sang Abi, Hattala akan mengurangi sikap cueknya, tapi raut wajah akan selalu datar, karena memang bawaan dari lahir. Lagipula sifat Renal, dan Hattala itu satu-dua, sama-sama berwajah datar. Maklum, kan Hattala anaknya Renal.

"Tadi, waktu isya," jawab Renal singkat, dan Hattala menganggukkan kepalanya, lalu Fokus kembali dengan hapalannya.

"Hattala Al-Haider, nama yang merupakan sebuah singkatan, Abi ingin bertanya kepadamu, benar saat ini kamu sedang menaruh rasa suka terhadap seseorang?" Hawa dingin menyeruak dalam kamar bernuansa gelap dan minimnya pencahayaan ini.

Pertanyaan dari Renal, seketika membuat Hattala menatap dalam-dalam manik mata Abi-nya itu. Hattala menganggukkan kepalanya dengan sedikit ragu, dia juga masih bingung sebenarnya ini adalah rasa cinta atau apa? Dia masih meminta jawaban kepada sang pencipta.

"Hattala, Abi tidak masalah jika kamu sedang mencintai seseorang, tapi Abi harap jangan pernah mengajaknya melakukan zina, dengan berpacaran. Abi harap, jika memang kamu mencintainya, langsung datangi rumahnya. Dan satu lagi, ingat, mencintainya harus karena Allah," Renal jarang berbicara panjang lebar dengan Hata. Tapi kali ini dia dia berbicara panjang lebar demi menasehati putra semata wayangnya. Hattala tersenyum tipis dan mengangguk mendengar nasehat dari Abi nya. Sungguh dia sangat bersyukur memiliki keluarga yang Cemara.

"Sholat tahajud, minta jawaban kepada Allah. Yakinkan perasaan kamu, Abi keluar, Assalamualaikum," Renal menepuk pelan bahu sang putra sambil tersenyum.

"Waalaikumussalam."

☁️🌷🌷☁️

Saat ini Hattala kembali dilanda kegelisahan, apalagi gadis itu saat ini sedang duduk di ruang tamu yang sama dengannya. Dia sedang duduk sendirian dengan handphone di tangannya. Memang salah keputusan Hata yang ingin menunggu Umma nya, di ruang tamu. Hata benar-benar, ck dia sangat ingin menatap gadis itu. Ternyata memang benar, godaan laki-laki adalah seorang perempuan.

"Ck," Hattala berdecak, dia benar-benar ingin memandang gadis itu lama, bahkan sangat lama.

"Bukan mahram," tiba-tiba Adita datang dari arah belakangnya dan mengusap wajah putranya itu. Hattala seperti sedang tertangkap basah, tanpa berpikir Hattala langsung keluar dari rumah, demi menghilangkan pikirannya dan tentunya demi menetralkan detak jantungnya

Bersambung..
23 Desember 2023
Publish : 5 Maret 2024
700 kata

23 Desember 2023Publish : 5 Maret 2024700 kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow

HATTALA AL-HAIDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang