🌷🌸19 ) HATTALA AL-HAIDER 🌸🌷

729 32 1
                                    

19• Satu hari penuh untuk Aili, Disha, dan Hattala

Hari ini Aili mengajak Disha dan Hattala untuk jalan-jalan bertiga satu hari penuh. Pasalnya tiga hari lagi, Aili harus kembali ke kontrakannya karena harus kembali belajar di kampus. Karena tahun ini, insyaallah Aili akan lulus. Jadi karena pastinya nanti dia akan begitu merindukan kedua Adiknya. Jadi dia memutuskan untuk jalan-jalan bertiga selama seharian penuh bersama Hattala dan Disha. Si cerewet dan datar.

"Sudah siap?" tanya Aili dengan gembira.

"Siap!" seru Disha dengan begitu semangat.

Sedang Hattala hanya terkekeh pelan melihat keantusiasan Kakak dan Adiknya itu.

"Abang sudah siap belum?" tanya Disha menatap Hattala dengan berbinar.

Hattala hanya mengangguk.

"Kenapa muka kamu datar-datar terus?" tanya Aili menatap kesal Adik laki-lakinya itu.

"Kan mirip sama Abi, Kak," timbal Disha yang membuat Aili seketika mengangguk.

Iya juga, Abinya sama persis dengan Hattala. Mana nyeremin pula.

"Yaudah, yuk berangkat! Hata yang nyetir!"

*

Pertama-tama mereka mengunjungi sebuah mall yang terletak jauh dari posisi rumah mereka berada.

Aili dan Disha begitu bersemangat mencari barang-barang mereka. Hattala hanya memandang sambil terus mengekor di belakang.

Kadang juga Hattala melihat-lihat baju dan pakaian lainnya yang dipilih oleh Kakak dan Adiknya. Baju yang dipilih oleh Kakaknya kebanyakan baju kemeja. Sedangkan Adik perempuannya beragam-ragam.

"Abang nggak mau beli juga?" tanya Disha.

Hattala menggeleng.

"Yah, nggak asik."

Aili mengangguk. "Kaku banget," cibirnya pelan.

Hattala hanya mampu tersenyum paksa mendengar cibiran Kakaknya itu.

**

Kini mereka tengah berada di salah satu restoran yang tak jauh dari mall. Tersisa Hattala dan Aili saja yang tengah duduk menikmati makanan, pasalnya Disha tengah pergi ke toilet.

"Hata," panggil Aili yang membuat Hattala menoleh ke arah Kakaknya.

"Kalau semisal ada yang nyatain suka sama Kakak, Kakak harus gimana?" tanya Aili sedikit gugup.

"Siapa?" tanya Hattala.

"Anak SMA," jawab Aili yang membuat Hattala terdiam.

"Kapan?"

"Kemarin malam dia nge-chet Kakak, bilang cinta, terus berniat ngelamar Kakak."

Hattala terdiam cukup lama sebelum akhirnya kembali menatap Kakaknya.

"Jangan dulu diterima."

Aili mengangguk. "Kakak emang belum ada niatan nerima dia. Dia masih SMA. Sama kayak kamu. Kakak pikir dia masih pengangguran dan tentunya masih menjadi beban orang tua. Tapi dia mengatakan sudah memiliki pekerjaan. Di samping itu Kakak rasa dia nggak terlalu serius. Tapi dia jelas mengatakan di dalam pesan itu jika dia serius dengan Kakak. Kakak jadi bingung, Hata."

HATTALA AL-HAIDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang