30

14.5K 882 9
                                    

YUKK RAMAIKAN KOLOM KOMENTARRR


Selama ditinggal oleh suaminya, Isyana memilih untuk pulang tepat waktu. Ia menghindari lembur, apalagi dengan adanya mertua serta Anya yang kini tinggal bersama mereka. Sore ini paket yang telah di pesannya sejak beberapa hari lalu sudah tiba di rumah.

Isyana membuka paket yang berisi tiga tumblr dari merek yang sama namun hanya berbeda model saja. Rencananya satu untuk Sultan, satu untuk Anya, dan sisanya untuk dirinya sendiri.

Inisiatif ini ada kaitannya dengan apa yang terjadi di rumah mertuanya kemarin. Ternyata di sana masih tersimpan dengan baik botol minuman hadiah dari Dea. Awalnya Isyana yang terbiasa membawa air minum ke kamarnya saat malam hari, memilih untuk menggunakan botol minum satu liter yang berada di laci dapur mertuanya.

Anehnya setelah tiba di kamar, wajah Sultan langsung kaku melihat botol minum yang telah terisi air dingin itu diletakkan Isyana di meja kamarnya. Menyadari perubahan wajah suaminya Isyana pun bertanya, ada apa gerangan. Awalnya Sultan tidak ingin menjawab. Namun setelah Isyana mendesaknya pria itu pun mengaku, jika botol itu pemberian dari Dea.

Isyana membantu seorang ibu yang akan membunuh anaknya di stasiun. Isyana yang pertama kali melihat kejadia itu sontak langsung menarik tubuh ibu muda itu dan mengambil alih bayi ke dalam gendongannya. Petugas datang membantu menahan ibu itu. Terdapat orang yang merekam dan menjadikan video tersebut viral.

"Wah bagus botol minumnya Nak," Ibu ikut bergabung dengan Isyana setelah mandi sore.

Isyana meringis, satu setengah juta lebih ia habiskan hanya untuk membeli tiga tumblr ini. Tapi memang kualitas dan modelnya sangat disukainya. Satu berwarna putih, dan dua lainnya wood. Sebelumnya Isyana bertanya ke Anya model apa yang remaja itu sukai, begitu juga dengan mertuanya. Namun mertuanya menolak untuk membeli tumblr tersebut, padahal Isyana sudah dengan sengaja mengembunyikan merek tumblrnya.

"Iya Bu lucu lucu modelnya, Ibu mau juga? Bisa tahan panas berjam jam, jadi kalo mau nyimpan minuman anget bisa." Isyana masih mencoba menawari.

"Engga, ibu lebih suka mimun pake gelas biasa. Lagi pula botol minum di rumah banyak. Anya pilih yang warna putih yaa?"

"Iya bu, terus yang coklat ini buat Mas Sultan. Soalnya kan Mas suka ngopi, kalo beli di kantin kampusnya kadang kurang cocok rasanya. Makannya Isyana bikinin dari rumah, kalo pake ini bisa tahan panas dan tahan dinginnya lama."

"Sekarang tambah berisi yaa Mas, makmur punya istri yang perhatian kayak kamu Nak."

"Kebetulan Isyana suka coba coba resep masakan, Mas juga engga pilih pilih makanan. Masak apa aja pasti dihabisin."

"Jangan sampai kecapekan yaa. Kamu kan udah capek kerja, masak, beberes. Ibu itu juga bisa masak sama bersih bersih, jangan sungkan."

Selama tinggal bersama anaknya, Ibu memang tidak Isyana biarkan untuk bersih bersih atau melakukan hal yang akan membuat mertuanya itu kelelahan. Isyana akan bangun sebelum subuh beberes dan memasak, ia bahkan bangun lebih pagi dari biasanya.

"Ehh Anya belum ngabarin mau pulang jam berapa?"

"Ini masih ngerjain tugas kelompok di rumah temennya. Tadi Anya share loc, rumah temennya cuma 10 menit dari sini, biar Isyana aja nanti yang jemput Bu."

"Ya udah hati hati. Biar Ibu yang nyiapin makan malamnya. Pak Ilham lagi jemput ayah di Magelang habis ngurus kerjaan. Ini Ibu juga baru dikabarin kalo besok harus nemenin ayah kondangan, ada anak temennya menikah."

"Ehh biar Isyana masak dulu kalo gitu, Anya belum ngabarin selesainya jam berapa kok."

Wanita itu mulai panik karena hanya ada beberapa menu sisa sarapan tadi pagi. Isyana tidak tahu selera ayah mertuanya, untungnya di kulkasnya mash banyak bahan masakan.

"Udah tenang aja, biar Ibu yang masak. Masih ada sisa makanan tadi pagi, tinggal nambah satu atau dua menu lagi. Lagian ayah juga engga pilih pilih makanan kok."

Ibu memang tidak pernah bingung perihal memasak, karena keluarganya tidak ada yang pilih pilih makanan. Apa yang dimasaknya pasti akan mereka habiskan.



o0o






"Ini Mas Sultan, katanya hp Mbak Isyana engga bisa dihubungin." Anya menyerahkan ponselnya yang telah tersambung dengan panggilan Sultan.

"Ohh hp Mbak lagi di charger." Isyana menerima ponsel Anya yang layarnya telah retak, ponsel itu keluaran lama itu membuat Ayah mertuanya geleng geleng kepala.

Mereka memang saat ini sedang berkumpul di ruang keluarga menonton tayangan televisi bersama.

"Assalamualaikum Mas, kenapa?"

"Ini lagi di tempat oleh oleh, kamu pengen beli apa?"

"Pie susu, Ibu, Ayah sama Anya pengen dibawain apa?" Isyana menanyakan kepada anggota keluarga lainnya.

"Ayah Kopi Kintamani Nak. Ibu sama Anya mau apa?"

Anya menggeleng begitu pula dengan Ibu, mereka berdua memang tidak menginginkan apa apa.

"Okee, nanti biar Ibu Mas beliin kain Bali sama Anya kaos aja kali yaa. Ukuran baju Anya apa ya Yang?"

Isayana salah tingkah di seberang sambungan ketika Sultan memanggilnya 'Yang'.

"Hmm S atau M aja Mas." Isyana mencoba untuk bersikap biasa, malu jika keluarga lain melihatnya salah tingkah begini.

"Ya udah nanti kalo sampe hotel Mas telpon lagi."








Hello!

Aku bikin additional part 30 ini di Karyakarsa 21+

Yukkk meluncur ke sana
Kalian bisa pakai kode voucher COFFEETIME untuk dapet potongan harga

Link Karyakarsa bisa diclick di profil wattpad aku yaaa







BETTER THAN WORDS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang